6 Fakta Unik Black-faced Lion Tamarin, Primata Super Langka di Dunia!

- Surai hitam menjadi ciri khas, dengan ukuran tubuh kecil dan berat sekitar 600 gram.
- Asal usul nama berasal dari pulau Superagui, sementara peran dalam regenerasi hutan sangat besar.
- Komunikasi meliputi vokalisasi, pesan penciuman, aktivitas sentuhan, hidup dalam kelompok kecil yang kompak.
Black-faced Lion Tamarin (Leontopithecus caissara) atau dikenal juga dengan Superagüi Lion Tamarin adalah primata kecil langka yang hanya ditemukan di sebagian kecil wilayah hutan Atlantik di Brazil. Dengan surai hitam yang kontras dengan bulunya yang berwarna oranye keemasan, yang hampir menyerupai 'singa mini'. Selain warna bulunya yang ikonik, asal usul namanya hingga termasuk hewan paling langka di dunia menjadi hal yang patut kita ketahui. Yuk, kita kenali fakta unik Tamarin Super Langka ini. Berikut penjelasannya!
1. Surai Hitam yang Jadi Ciri Khas

Black-faced Lion Tamarin memiliki surai hitam yang menjadi ciri khas mereka. Surai ini terlihat sangat kontras dengan bulu pada badannya yang berwarna emas atau oranye keemasan. Selain itu, pada lengan, kaki, serta ekornya berwarna hitam. Seperti Tamarin jenis lainnya, Tamarin ini juga memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, sekitar 30,5 cm dan ekor 43,5 cm, dengan berat sekitar 600 gram. Walaupun memiliki nama yang mengandung unsur ‘Lion’, tetapi primata ini dikenal sebagai ‘raja hutan’ juga, lho. Dilansir dari laman Bio Explorer, terdapat empat spesies tamarin singa (termasuk tamarin jenis ini) yang termasuk genus Leontopithecus, dikenal dengan sebutan ‘raja hutan’ – alasannya adalah penampilannya yang sangat ikonik dengan surai di kepalanya. Walaupun ukurannya tidak sebesar singa, tetapi primata ini cukup menarik dari segi penampilannya yang unik.
2. Asal Usul Nama yang Unik

Dibalik keunikannya itu, ternyata terdapat asal usul nama yang sangat mengagumkan. Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, nama ilmiah Leontopithecus caissara diberikan pada tamarin ini berdasarkan nama nelayan yang tinggal di pulau Superagui, yang merupakan tempat tinggal tamarin yang pertama kali didokumentasikan. Jadi, dibalik keunikannya, ternyata terdapat hal-hal yang mind-blowing!
3. Memiliki Peran Besar Dalam Regenerasi Hutan

Bare-faced Lion Tamarin termasuk dalam kelompok hewan omnivora (pemakan segala). Makanan mereka lebih banyak memakan buah-buahan. Selain itu, mereka juga memakan bunga, nektar, daun muda bromelia, jamur dan getah pohon, sebagai makanan pendamping. Karena termasuk hewan omnivora, mereka juga memakan makanan yang memiliki unsur hewani, antara lain serangga dan hewan-hewan kecil seperti kadal, katak, laba-laba dll. Dikarenakan frugivora, mereka juga berperan dalam menjaga ekosistem hutan, melalui kotoran mereka yang mengandung biji yang berasal dari buah yang mereka makan.
4. Beragam Cara Berkomunikasi

Dilansir dari laman New England Primate Conservancy, metode komunikasi pada Tamarin ini meliputi vokalisasi, pesan penciuman, dan aktivitas sentuhan. Mulai dari vokalisasi yang meliputi panggilan panjang yang digunakan untuk menandakan wilayah teritorial dan memperkenalkan diri, dan untuk panggilan alarm berguna sebagai pemberitahuan bahwa adanya predator yang datang. Kemudian dalam penandaan aroma digunakan dalam kebutuhan seksual, sosial, perawatan bayi, penandaan wilayah teritorial, hingga menandai tempat tidur mereka yang berada di lubang pohon. Yang terakhir adalah komunikasi menggunakan sentuhan – yaitu berperan dalam membangun ikatan sosial sesama anggota kelompok.
5. Hidup dalam Kelompok Kecil yang Kompak

Mereka sangat aktif di siang hari (diurnal), meskipun mereka juga tidak menyukai sinar matahari langsung. Maka dari itu, mereka lebih banyak beraktivitas di atas pepohonan (arboreal) yang lebat agar minim terkena sinar matahari. Mereka juga hidup dalam kelompok kecil – sekitar 2-11 ekor per kelompok. Mereka hidup dalam kelompok yang kompak, di mana semua anggota kelompok turut merawat anak-anak mereka. Selain itu, mereka juga sebagian besar setia terhadap pasangan mereka (monogami), tetapi ada juga sebagian yang ‘menganut’ poliandri dan poligami. Walaupun sebagian ekor melakukan poliandri dan poligami, tetapi mereka memiliki ikatan sosial yang tinggi dan dapat dibuktikan melalui semua anggota kelompok ikut merawat bayi-bayi mereka.
6. Primata Endemik Brazil yang Sangat Langka

Black-faced Lion Tamarin berasal dari Brazil dan merupakan hewan endemik asal Brazil. Mereka tinggal di hutan hujan Atlantik dan di pulau kecil Superagui di negara bagian Parana. Mereka juga termasuk dalam salah satu primata paling langka di dunia. Mereka tergolong dalam kelompok hewan yang terancam punah (Endangered) oleh IUCN. Hal ini tidak bisa dipungkiri bahwa habitatnya yang rusak akibat ulah manusia yang membuat mereka menjadi sangat langka. Banyak faktor yang membuat primata ini sangat langka, dilansir dari laman New England Primate Conservancy, hilangnya habitat, degradasi habitat, fragmentasi, pemburuan liar dan pariwisata yang tidak diatur atau dikontrol oleh undang-undang. Upaya untuk menyelamatkan primata ini telah dilakukan, mulai dari perjanjian Internasional yang dibuat pemerintah yang bertujuan agar tidak perdagangan flora dan fauna tidak mengancam kelangsungan hidup primata ini, banyak spesies yang telah hidup di kawasan konservasi, dan beberapa organisasi mulai berupaya untuk melindungi primata langka ini.
Black-faced Lion Tamarin adalah simbol keindahan sekaligus kerentanan hutan Atlantik Brazil. Dengan penampilan yang mencolok dan perilaku sosial yang menarik, spesies ini menjadi pengingat bahwa satwa liar perlu dilindungi sebelum terlambat. Upaya konservasi menjadi kunci agar 'singa mini' berhias wajah hitam ini tetap lestari di alamnya.