Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Mahluk Hidup yang Bisa Bercahaya dalam Gelap, Glow in the Dark!

ilustrasi kunang-kunang (unsplash.com/Kazuo ota)
ilustrasi kunang-kunang (unsplash.com/Kazuo ota)

Bioluminesensi adalah cahaya yang dihasilkan mahluk hidup dari reaksi kimia tertentu di tubuhnya. Kemampuan ini dapat ditemukan pada berbagai jenis organisme. Salah satu hewan yang paling dikenal memiliki kemampuan ini adalah kunang-kunang.

Bioluminesensi memiliki beragam manfaat bagi mahluk hidup. National Oceanic and Atmospheric Administration menyebutkan, sebagian organisme menggunakan kemampuan ini sebagai mekanisme pertahanan dari predator. Ada pula organisme yang menggunakan bioluminesensi untuk menarik mangsanya.

Kemampuan unik ini juga digunakan sebagian organisme untuk berkomunikasi sesama spesies. Berikut enam mahluk hidup yang memiliki kemampuan bioluminesensi atau bercahaya dalam gelap. 

1. Kunang-kunang

ilustrasi kunang-kunang (unsplash.com/Jerry Zhang)

Kunang-kunang menghasilkan cahaya sebagai sinyal untuk menarik pasangannya. Cahaya yang dihasilkan berasal dari organ di dalam tubuh kunang-kunang. Tidak hanya kunang-kunang dewasa, bahkan larvanya juga memiliki kemampuan serupa.

Dilansir laman National Wildlife Federation, bioluminesensi pada kunang-kunang hampir 100 persen efisien. Artinya, hanya sedikit energi yang terbuang ketika menghasilkan cahaya.

Jika dibandingkan, bola lampu pijar hanya memiliki efisiensi 10 persen, sementara 90 persen energinya hilang sebagai panas. Kemampuan bioluminesensi pada kunang-kunang menginspirasi peneliti dalam mengembangkan lampu hemat energi atau lebih dikenal sebagai lampu LED, mengutip laman Chemistry World. 

2. Plankton

ilustrasi fenomena bioluminesensi pada plankton di perairan (unsplash.com/Trevor McKinnon)
ilustrasi fenomena bioluminesensi pada plankton di perairan (unsplash.com/Trevor McKinnon)

Dinoflagellata adalah organisme laut berukuran kecil sejenis plankton. Kemampuan bioluminesensi yang dimilikinya menyebabkan permukaan laut tampak berpendar hijau kebiruan di malam hari.

Munculnya cahaya tersebut dipicu ketika dinoflagellata dimangsa oleh predator. Selain itu, mengutip penjelasan Scripps Institution of Oceanography, Regents of the University of California, adanya tekanan yang cukup kuat, misalnya gelombang dan ombak juga dapat memicu produksi cahaya, juga bisa membuat plankton bercahaya.

3. Jamur

ilustrasi jamur (commons.wikimedia.org/Henrique R. Domingos)
ilustrasi jamur (commons.wikimedia.org/Henrique R. Domingos)

Dilansir Britannica, lebih dari 70 spesies jamur diketahui mampu menghasilkan cahaya. Sebagian besar jamur dengan kemampuan bioluminesensi ternyata hidup di daerah tropis.

Tidak seperti organisme penghasil cahaya lainnya, jamur dapat berpendar hampir sepanjang waktu, meski tentu saja cahayanya akan lebih terlihat di kegelapan. Jamur menghasilkan cahaya untuk mengusir predator, menarik serangga yang dapat membantu mereka menyebarkan spora, atau sebagai produk sampingan hasil metabolisme.

4. Cumi-cumi

ilustrasi Firefly squids (twitter.com/@CephalopodToday)
ilustrasi Firefly squids (twitter.com/@CephalopodToday)

Menurut laman Britannica, ada banyak spesies cumi-cumi yang menghasilkan bioluminesensi dan menggunakannya untuk berbagai tujuan. Beberapa cumi-cumi laut mengeluarkan tinta atau lendir bercahaya untuk membingungkan predatornya, salah satunya adalah vampire squid. Menurut National Geographic, vampire squid tidak memiliki kantung tinta, namun ia dapat mengeluarkan lendir bioluminesensi yang lengket sehingga akan mengagetkan dan membingungkan predatornya.

Selain itu, cumi-cumi bernama firefly squid juga dapat menghasilkan cahaya. Laman Ocean Info menjelaskan, bahwa firefly squid memiliki organ penghasil cahaya di kepala, lengan, dan di ujung tentakel. Ini membuat firefly squid tampak seperti memiliki lampu di sekujur tubuhnya. Ia menggunakan kemampuan bioluminesensi untuk melindungi diri dari predator, berkomunikasi, dan menarik mangsa.

5. Anglerfish

ilustrasi anglerfish (youtube.com/Real Science)
ilustrasi anglerfish (youtube.com/Real Science)

Sebagian hewan menghasilkan cahaya untuk menarik mangsanya. Predator paling terkenal yang menggunakan bioluminesensi adalah anglerfish.

Anglerfish memiliki kepala yang besar, gigi tajam, dan sejenis sungut yang menjuntai panjang. Ikan tersebut menarik mangsa ke dalam mulutnya dengan sungut bercahaya yang menjuntai. Ketika ikan yang lebih kecil tertarik dan mendekati cahaya yang dihasilkan, anglerfish akan segera melahap mangsanya.

6. Railroad worm

ilustrasi Railroad worm (education.nationalgeographic.org/Robert Sisson, National Geographic)
ilustrasi Railroad worm (education.nationalgeographic.org/Robert Sisson, National Geographic)

Biasanya, cahaya bioluminesensi tampak seperti sinar berwarna hijau kebiruan. Sebagian besar organisme yang mampu menghasilkan cahaya hanya dapat memancarkan satu warna. Menurut National Geographic, hanya sedikit organisme yang bisa bersinar dengan lebih dari satu warna. 

Railroad worm merupakan salah satu organisme yang mampu menghasilkan cahaya lebih dari satu warna. Meski terdapat kata worm, railroad worm bukanlah cacing, melainkan larva kumbang.

Railroad worm memiliki zat kimia yang berbeda di kepala dan tubuhnya. Ini membuat cahaya yang dihasilkan terlihat berbeda. Kepala railroad worm akan memancarkan sinar merah, sementara tubuhnya bersinar hijau. Laman University of Florida menyebutkan, bahwa sinar yang dihasilkan railroad worm bertujuan untuk memperingatkan predator.

Ada berbagai organisme yang memiliki kemampuan bioluminesensi, seperti kunang-kunang, plankton, jamur, hingga ikan di perairan laut dalam. Bioluminesensi digunakan oleh organisme untuk berkomunikasi, menarik mangsa, hingga sebagai mekanisme pertahanan diri dari predator. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us