- Paleo-India (5000–2000 SM): pemburu-pengumpul di Kuba, Hispaniola, dan Trinidad
- Meso-India (1000–500 SM): pemburu-pengumpul dengan peralatan yang lebih canggih yang menyebar dari Amerika Selatan ke Trinidad dan Antillen Besar
- Neo-India (setelah 300 SM): suku Taino, yang merupakan penutur bahasa Arawakan, dan suku Carib
7 Fakta Geologis yang Membentuk Keindahan Laut Karibia!

- Sejarah Laut Karibia dimulai dari fase Pra-Columbus, Kolonisasi, hingga era Pembajakan.
- Laut Karibia diyakini pernah terhubung dengan Mediterania selama Era Paleozoikum.
- Laut Karibia adalah rumah bagi wilayah kepulauan yang dikelilingi oleh busur besar kepulauan Hindia Barat atau Kepulauan Karibia.
Laut Karibia adalah sebuah cekungan sub-samudra atau laut tepi yang terletak di Samudra Atlantik bagian barat. Luasnya sekitar 2.753.000 kilometer persegi. Laut ini dikelilingi oleh pesisir Venezuela, Kolombia, dan Panama di selatan; negara-negara Amerika Tengah dan Semenanjung Yucatán di barat; Antillen Besar di utara; dan Antillen Kecil di timur.
Secara topografi, Laut Karibia terbagi menjadi lima cekungan bawah laut utama, yaitu Yucatán, Cayman, Kolombia, Venezuela, dan Grenada, yang dipisahkan oleh pegunungan dan perbukitan bawah laut. Laut ini juga terhubung dengan Samudra Atlantik melalui jalur penting seperti Selat Anegada dan Selat Windward, yang memfasilitasi pertukaran air.
Selain dikenal karena keindahan alam dan berbagai hidangan khasnya, Laut Karibia juga menyimpan segudang rahasia yang jarang diketahui. Apa saja itu? Mari kita telusuri!
1. Sejarahnya dimulai dari fase Pra-Columbus

Sejarah Laut Karibia terdiri dari fase Pra-Columbus, Kolonisasi, dan era Pembajakan. Dilansir Britannica, pada fase Pra-Columbus, sebelum kedatangan bangsa Eropa, Karibia dihuni oleh penduduk asli yang terbagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
Era kolonisasi dimulai dengan pendaratan Christopher Columbus pada tahun 1492. Karibia awalnya didominasi oleh Spanyol, dengan permukiman utama di Antillen Besar, termasuk Santo Domingo. Wilayah ini kemudian dibagi di antara Spanyol, Prancis, Inggris, Belanda, dan Denmark pada abad ke-17 dan ke-18. "Zaman keemasan" pembajakan terjadi setelah tahun 1650, di mana kapal-kapal Spanyol yang sarat harta menjadi target utama bajak laut bayaran, termasuk tokoh legendaris seperti Sir Henry Morgan, Blackbeard, dan William Kidd.
2. Diyakini pernah terhubung dengan Mediterania

Menurut Britannica, asal-usul geologis Laut Karibia diperkirakan tidak pasti, tetapi diyakini pernah terhubung dengan Mediterania selama Era Paleozoikum. Dasar Laut Karibia berasal dari cekungan Pasifik timur dan bergerak ke timur untuk menembus celah antara Lempeng Amerika Utara dan Selatan. Selama pergerakan lempeng ini terjadi subduksi dan vulkanisme di tepi timur Karibia.
Proses sedimentasi terjadi dalam tiga fase, di mana koneksi dengan Samudra Pasifik sempat terbentuk selama Periode Kapur. Koneksi Karibia dengan Samudra Pasifik akhirnya terputus secara permanen ketika jembatan darat (Isthmus Panama) terbentuk antara Amerika Utara dan Selatan selama periode Miosen dan Pliosen, sekitar 23 hingga 2,6 juta tahun yang lalu.
3. Rumah bagi wilayah kepulauan

Laut Karibia dikelilingi oleh sebuah busur besar kepulauan yang secara kolektif dikenal sebagai Hindia Barat atau Kepulauan Karibia. Menurut New World Encyclopedia, saat ini wilayah Laut Karibia adalah rumah bagi 22 wilayah kepulauan dan berbatasan dengan 12 negara kontinental.
Rangkaian pulau ini membentang dari Semenanjung Florida, membentang ke tenggara, lalu ke selatan, dan kemudian ke barat di sepanjang pantai utara Venezuela. Hindia Barat terdiri dari tiga kelompok pulau utama, yaitu:
- Antillen Besar: Kuba, Jamaika, Hispaniola, dan Puerto Riko
- Antillen Kecil: Kepulauan Virgin, Anguilla, Saint Kitts dan Nevis, Antigua dan Barbuda, Montserrat, Guadeloupe, Dominika, Martinik, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, Barbados, dan Grenada
- Kelompok pulau lainnya: Bahama, Kepulauan Turks dan Caicos, Trinidad dan Tobago, Aruba, Curaçao, dan Bonaire
4. Palung Cayman adalah titik terdalam

Palung Cayman adalah titik terdalam Laut Karibia, dengan kedalaman maksimum sekitar 7.686 meter di bawah permukaan laut. Letaknya di bagian barat Laut Karibia, membentang di antara Pulau Jamaika dan Kepulauan Cayman. Menurut AZ Animals, kedalaman palung yang ekstrem menyebabkan suhu airnya mendekati titik beku.
Palung Cayman berada di persimpangan beberapa lempeng tektonik, termasuk Lempeng Amerika Utara dan Lempeng Karibia. Karena sulitnya eksplorasi dasar laut, sebuah tim peneliti Inggris dari National Oceanography Centre in Southampton (NOCS) memetakan palung tersebut menggunakan robot pada tahun 2010. Selama misi ini, mereka menemukan asap hitam yang sangat panas di titik terdalam. Penelitian lanjutan pada tahun 2012 juga mengungkap adanya spesies udang baru di wilayah palung tersebut.
5. Fenomena Great Blue Hole

Great Blue Hole, alias lubang biru besar adalah salah satu fenomena alam paling ikonik di Laut Karibia. Dilansir SurferToday, Great Blue Hole terletak di Lighthouse Reef Atoll, sekitar 70 km di lepas pantai Belize, Amerika Tengah, yang berbatasan dengan Laut Karibia. Tempat ini juga merupakan bagian dari Belize Barrier Reef Reserve System, yang diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1996.
Luas permukaannya sekitar 70.650 meter persegi dan diameter sekitar 318 meter, dengan kedalaman mencapai 124 meter. Awalnya, lokasi ini adalah gua batu kapur yang terbentuk selama zaman es terakhir ketika permukaan laut lebih rendah, antara 153.000 dan 15.000 tahun yang lalu. Seiring berakhirnya zaman es, kenaikan permukaan laut menyebabkan gua tersebut tergenang banjir. Setelah air laut naik, atap gua pun runtuh dan membentuk lubang raksasa di dasar laut yang sekarang kita kenal sebagai Great Blue Hole.
6. Beriklim tropis

Iklim di Laut Karibia umumnya tropis. Dilansir New World Encyclopedia, cuaca di Laut Karibia sangat dipengaruhi oleh dua arus laut utama yang hangat, yaitu Gulf Stream yang mengalir dari Teluk Meksiko ke Atlantik, dan Caribbean Current yang mengalir dari timur di sepanjang Amerika Selatan. Karena lokasi tropisnya, suhu air laut tetap hangat, berkisar antara 21°C hingga 30°C.
Laut Karibia adalah wilayah utama bagi pembentukan badai. Sistem tekanan rendah yang berasal dari Afrika sering melintasi Atlantik, dan beberapa di antaranya berkembang menjadi Badai Atlantik di Karibia timur. Badai menimbulkan ancaman besar dan merusak bagi pulau-pulau Karibia. Kerusakan serius terjadi pada terumbu karang, di mana gelombang kuat dan endapan pasir atau lumpur dapat mematikan organisme karang dan menghancurkan terumbu.
7. Hotspot keanekaragaman hayati global

Dilansir EBSCO, Laut Karibia diakui sebagai salah satu dari lima hotspot keanekaragaman hayati laut dunia. Pada tahun 2010, tim ahli biologi kelautan telah mengidentifikasi 12.046 spesies kehidupan laut di wilayah ini. Ekosistemnya pun beragam, meliputi hutan bakau, terumbu karang, dan padang lamun, yang mendukung kehidupan tumbuhan dan hewan yang luas.
Vegetasi di Karibia bersifat tropis dan bervariasi, yang sebagian besar ditumbuhi mangrove dan pohon kelapa. Terdapat spesies lokal termasuk burung beo, bananaquit, dan tukan, serta burung laut seperti fregat dan boobi di lepas pantai. Sementara perairan dangkal yang berisikan terumbu karang adalah rumah bagi beragam ikan, serta penyu, manatee, dan pari manta.
Beberapa spesies seperti lobster berduri, keong ratu, dan ikan karang dipanen untuk makanan dan pariwisata. Sayangnya, keanekaragaman hayati ini menghadapi ancaman serius, termasuk kerusakan terumbu karang akibat badai, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi, serta ancaman terhadap spesies tumbuhan yang terancam punah akibat pembangunan dan perubahan iklim.
Dari kisah legendaris bajak laut di masa lalu, kolonisasi yang membentuk budayanya yang unik, hingga geologis yang membentuk keindahannya, Laut Karibia adalah perpaduan menawan antara sejarah, geografi, dan keajaiban alam. Saat ini, lautan biru yang jernih ini bukan hanya saksi bisu, tetapi juga sumber kehidupan dan daya tarik wisata yang tiada habisnya.



















