Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Pesut Mahakam, Hanya Tersisa 62 Ekor di Kalimantan Timur!

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) (commons.wikimedia.org/Stefan Brending)
Intinya sih...
  • Pesut Mahakam adalah mamalia air tawar dengan kepala bulat dan tidak memiliki moncong, serta merupakan hewan endemik Indonesia.
  • Pesut Mahakam berburu dengan cara menyemprotkan air dari mulutnya, memiliki sistem komunikasi yang bergantung pada suara dan perilaku fisik, serta tingkat reproduksi lambat.
  • Status Pesut Mahakam saat ini kritis dalam daftar merah IUCN, terancam punah akibat ancaman dari aktivitas manusia dan faktor biologis alami, sehingga berbagai upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi mereka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) adalah mamalia air yang sangat istimewa. Mereka merupakan sejenis lumba-lumba air tawar yang sebagian besar populasinya ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Indonesia. Secara internasional, hewan ini dikenal sebagai Irrawaddy Dolphin.

Di tengah derasnya arus modernisasi dan pembangunan Kalimantan Timur, tersembunyi kisah Pesut Mahakam yang populasinya sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dirilis pada Juli 2025 oleh Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (RASI), populasi Pesut Mahakam kini tersisa hanya 62 ekor. Angka ini sudah masuk dalam kategori kritis dan mereka sangat terancam punah akibat berbagai ancaman.

Lantas, apa saja fakta-fakta menarik dari hewan terancam punah ini? Apa saja ancaman yang dihadapi? Dan, seperti apa upaya konservasi yang dilakukan? Mari kita telusuri!

1. Kepalanya bulat dan tidak memiliki moncong

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) (commons.wikimedia.org/Stefan Brending)

Pesut Mahakam adalah mamalia air tawar dengan ciri-ciri fisik unik yang membedakannya secara jelas dari lumba-lumba laut pada umumnya. Dilansir Laman Resmi Republik Indonesia, bentuk kepala Pesut Mahakam bulat seperti umbi, dengan dahi yang tinggi dan berbentuk bundar, serta mata yang kecil. Tidak seperti lumba-lumba, Pesut Mahakam tidak memiliki moncong yang panjang, melainkan bentuk mulut melintang lebar di bagian bawah kepala.

Warna tubuh mereka bervariasi, mulai dari abu-abu hingga biru tua dengan bagian bawah tubuh yang lebih pucat, dan tidak memiliki pola khas. Sirip punggungnya kecil dan membundar di belakang pertengahan punggung, sementara sirip dadanya lebar dan membulat. Panjang tubuh Pesut Mahakam dewasa rata-rata berkisar antara 1,5-2,8 meter, dengan berat antara 114-133 kg.

2. Hewan endemik Indonesia

Pesut yang sedang melompat
Pesut yang sedang melompat (commons.wikimedia.org/Dan Koehl (1959–))

Pesut Mahakam hewan endemik yang hanya ditemukan di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur, dan tidak ditemukan di perairan daerah lain di Indonesia atau di negara lain. Sebagai satu-satunya lumba-lumba air tawar di Indonesia, Pesut Mahakam sebagian besar dapat ditemukan di sepanjang bagian 200 km dari Sungai Mahakam, seperti di danau, anak sungai, dan lahan basah, ungkap People's Trust for Endangered Species (PTES).

Namun, penyebaran mereka tidak merata, melainkan terkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu, terutama di daerah yang tenang dan kaya akan sumber makanan. Dikonfirmasi oleh Indonesia Baik, wilayah tersebut meliputi Danau Semayang, Danau Melintang, dan Danau Jempang, yang terletak di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kutai Barat Provinsi Kalimantan Timur.

3. Berburu dengan cara menyemprotkan air dari mulutnya

Seekor pesut muncul di permukaan air
Seekor pesut muncul di permukaan air (commons.wikimedia.org/Long Vu)

Pesut Mahakam adalah mamalia air yang cerdas dengan perilaku berburu yang menunjukkan adaptasi khusus terhadap lingkungan air tawar yang keruh. Makanan utamanya meliputi ikan, krustasea, dan sefalopoda. Dijelaskan oleh Thai National Parks, mereka berburu mangsa dengan cara menyemprotkan air dari mulutnya yang dapat mencapai 1,5 meter untuk menggiring ikan ke area tertentu agar lebih mudah dimangsa.

Hewan terancam punah ini umumnya ditemukan dalam kelompok yang terdiri dari 2-3 ekor. Mereka muncul ke permukaan dengan cara berguling dan mengangkat sirip ekornya keluar dari air untuk menyelam. Mereka mampu menyelam dalam kurun waktu antara 30–150 detik hingga 12 menit.

4. Sistem komunikasinya bergantung pada suara dan perilaku fisik

Kawanan pesut
Kawanan pesut (commons.wikimedia.org/Long Vu)

Pesut Mahakam, sama seperti lumba-lumba lainnya, memiliki sistem komunikasi yang canggih yang sangat bergantung pada suara dan perilaku fisik, terutama untuk beradaptasi di lingkungan air tawar yang keruh. Karena penglihatannya terbatas, mereka menggunakan kemampuan ekolokasi berupa bunyi “klik” yang memancarkan frekuensi suara tinggi sekitar 60 kHz hingga 120 kHz.

Selain itu, Pesut Mahakam juga menggunnakan isyarat visual seperti melambaikan sirip, mengibaskan ekor, dan menyemprotkan air, serta tindakan fisik. Kombinasi suara dan gerakan ini mereka gunakan untuk navigasi, berburu, dan berkomunikasi satu sama lain.

5. Tingkat reproduksi lambat

Dua ekor pesut
Dua ekor pesut (commons.wikimedia.org/Dibyendu Ash)

Reproduksi hewan melahirkan dan menyusui ini adalah proses yang sangat lambat dan menjadi salah satu faktor utama kerentanan populasi mereka terhadap kepunahan. Oleh  Laman Resmi Republik Indonesia dikatakan bahwa Pesut Mahakam mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 3-6 tahun. Musim kawin umumnya terjadi antara bulan Desember hingga Juni.

Pesut jantan pun sering bersaing demi memperebutkan betina. Pesut betina memiliki periode kehamilan yang panjang, berkisar antara 9-14 bulan. Jumlah anak yang dilahirkan pesut betina hanya satu dalam setiap periode dan periode kehamilannya hanya terjadi setiap tiga tahun sekali.

6. Masuk dalam daftar merah IUCN

Pesut Mahakam sering terjerat dalam jaring insang nelayan
Pesut Mahakam sering terjerat dalam jaring insang nelayan (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Pesut Mahakam adalah salah satu mamalia air yang paling terancam punah di dunia. Kondisi populasinya yang sangat mengkhawatirkan disebabkan oleh kombinasi ancaman dari aktivitas manusia dan faktor biologis alami. Dilansir ANTARA, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian LH Inge Retnowati di Samarinda, Kaltim, baru-baru ini, mengatakan status Pesut Mahakam saat ini kritis dalam daftar merah IUCN dan termasuk dalam Apendiks I CITES, yang menandakan tingkat keterancaman tertinggi.

Oleh Animal Diversity, Pesut Mahakam dilaporkan sering terjerat dalam jaring insang nelayan. Lalu lintas perairan di Sungai Mahakam yang sangat padat–terutama oleh tongkang–sering membuat Pesut Mahakam terluka parah atau mati akibat tertabrak baling-baling kapal. Ancaman juga terjadi akibat penangkapan ikan dengan dinamit dan listrik yang menyebabkan kebisingan dan berpotensi membahayakan Pesut Mahakam.

7. Berbagai upaya konservasi telah dilakukan

Seekor pesut muncul di permukaan air
Seekor pesut muncul di permukaan air (commons.wikimedia.org/Soumyajit Nandy)

Pesut Mahakam memiliki peran ekologi yang sangat penting dan vital di ekosistem perairan Sungai Mahakam. Menurut Animal Diversity, hewan terancam punah ini membantu mengendalikan populasi mangsa dan berfungsi sebagai inang bagi beberapa jenis parasit seperti cacing, cacing gelang, dan cacing pita. Mereka juga sering kali menjadi indikator lokasi ikan dan membantu nelayan menggiring ikan ke arah jaring. Kehadiran Pesut Mahakam di suatu area secara langsung mengindikasikan bahwa ekosistem sungai tersebut masih sehat.

Oleh karena itu, upaya konservasi perlu dilakukan untuk melindungi Pesut Mahakam dan habitatnya. Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Pela di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dilansir Headline Kaltim, mereka dengan semangat gotong royong membersihkan sungai dari sampah plastik dan limbah rumah tangga. Kegiatan bersih-bersih sungai yang digagas oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pela, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan sekaligus upaya melindungi habitat alami Pesut Mahakam.

Status “Sangat Terancam Punah” Pesut Mahakam menjadi alarm nyata bagi kita. Dengan laju reproduksi yang lambat dan ancaman yang terus meningkat, masa depan mamalia air tawar ini sepenuhnya bergantung pada kesadaran dan tindakan kolektif untuk melindungi Sungai Mahakam dari polusi dan kerusakan habitat demi menjaga kelangsungan hidup dan masa depan Pesut Mahakam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Peradaban Kuno di Dunia yang Runtuh Akibat Bencana Geologi

15 Okt 2025, 21:49 WIBScience