Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Unik Ular Green Tree Python, Waktu Kecil Berwarna Kuning?

tampak dekat ular green tree python (commons.wikimedia.org/Rolf Dietrich Brecher)
tampak dekat ular green tree python (commons.wikimedia.org/Rolf Dietrich Brecher)

Di hutan hujan wilayah timur Indonesia, hidup sejenis ular berukuran besar dan berwarna hijau memukau. Ular ini suka berada di atas pohon, melingkari dahan dan gak bergerak sampai berjam-jam. Mereka disebut green tree python atau ular sanca hijau. 

Green tree python merupakan jenis ular sanca pohon yang hidup di hutan hujan Indonesia, Papua Nugini, dan Australia. Warna hijau yang cantik jadi ciri khas ular ini. Namun, tahukah kamu kalau ular ini malah berwarna kuning saat masih kecil? Bagaimana cara mereka berubah warna? Benarkah mereka punya kembaran di hutan hujan Amerika Selatan? Yuk, simak tujuh fakta unik green tree python atau ular sanca hijau yang perlu kamu tahu berikut ini!

1. Waktu kecil gak berwarna hijau

Ular green tree python melingkar di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Micha L. Rieser)
Ular green tree python melingkar di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Micha L. Rieser)

Green tree python atau ular sanca hijau dikenal dari warna hijau bak permata yang memukau. Tapi tahukah kamu kalau reptil melata ini sebenarnya gak berwarna hijau saat menetas? Ya, ternyata cuma ular dewasa saja yang berwarna hijau.

Hal ini diungkapkan oleh Smithsonian’s National Zoo & Conservation Biology Institute. Green tree python yang baru menetas berwarna kuning cerah atau merah bata. Mereka baru berubah warna menjadi hijau saat mencapai usia 6—12 bulan. 

2. Warna cerah merupakan bentuk pertahanan diri

green tree python remaja berwarna kuning (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)
green tree python remaja berwarna kuning (commons.wikimedia.org/JJ Harrison)

Warna cerah pada ular green tree python bukan sekadar pajangan. Pewarnaan ini bantu green tree python berkamuflase dengan lingkungan sekitar. Green tree python remaja yang berwarna kuning tampak menyatu dengan daerah pinggir hutan, sementara yang berwarna merah bata terlihat membaur sempurna dengan lantai hutan. 

Pada green tree python dewasa, warna hijau terang bantu mereka bersembunyi di antara dedaunan di pepohonan tinggi tempat mereka biasa beristirahat dan berburu. Pewarnaan ini merupakan strategi pertahanan diri green tree python dari predator yang berburu mengandalkan penglihatan. Predator yang memangsa ular ini adalah burung hantu, biawak, sampai dingo.

3. Bukan ganti kulit, mereka alami perubahan warna ontogenetik

ular green tree python berburu (commons.wikimedia.org/Iqbal Nizar Arafat)
ular green tree python berburu (commons.wikimedia.org/Iqbal Nizar Arafat)

Perubahan warna green tree python dari kuning atau merah ke hijau saat beranjak dewasa ternyata gak ada kaitannya dengan proses pergantian kulit. Mereka mengalami perubahan warna ontogenetik yang bisa terjadi dalam semalam atau beberapa bulan lamanya, terang laman Animal Diversity. Umumnya, ular berwarna merah perlu waktu lebih lama untuk berubah menjadi hijau. Pasalnya, mereka perlu berubah menjadi kuning dulu dalam beberapa bercak sebelum akhirnya menjadi hijau seutuhnya.

4. Ular yang gak banyak gerak

Ular green tree python melingkar di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Jakub Hałun)
Ular green tree python melingkar di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Jakub Hałun)

Green tree python merupakan hewan yang hidup secara sedentary atau gak banyak bergerak. Mereka cuma ganti posisi saat senja atau fajar hari saja supaya keberadaan mereka gak terdeteksi mangsa atau predator. Tngkat aktivitas juga berbeda di antara dua jenis kelamin.

Menurut laman Animal Diversity, green tree python betina cenderung mengubah posisi lebih sering dalam sehari dibandingkan ular jantan. Mereka juga lebih aktif dan sering bergerak pada bulan Februari, sementara jantan pada bulan Januari dan Maret. Ular sanca ini punya sistem pencernaan yang efisien dan gak perlu sering makan.

5. Punya dua postur tubuh saat nongkrong di pohon

green tree python dalam postur beristirahat (commons.wikimedia.org/Rufus46)
green tree python dalam postur beristirahat (commons.wikimedia.org/Rufus46)

Green tree python merupakan jenis ular sanca yang bersifat arboreal alias suka hidup di pepohonan. Umumnya, ular sanca bersifat terestrial atau hidup di darat. Menurut laman Animalia, green tree python habiskan sebagian besar waktu di atas pohon dan cuma sesekali saja turun ke tanah.

Kalau kamu memerhatikan, ular green tree python punya dua postur utama saat nongkrong di atas pohon. Saat beristirahat, mereka melingkarkan tubuh satu atau dua lilitan ke dahan pohon dalam posisi pelana lalu meletakkan kepala di tengah. Saat berburu, ekor mereka melilit kuat ke dahan pohon, sementara bagian depan tubuh menjulur dan terlipat, siap menyambar mangsa yang lewat.

6. Evolusi konvergen dengan boa pohon hijau dari Amerika Selatan

Ular boa pohon hijau melingkar di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Tiia Monto)
Ular boa pohon hijau melingkar di atas pohon. (commons.wikimedia.org/Tiia Monto)

Green tree python bukan satu-satunya ular besar berwarna hijau yang suka nongkrong di atas pohon hutan hujan. Di Amerika Selatan, ada ular sejenis yang sama-sama berwarna hijau dan hidup di hutan hujan. Ular ini bernama boa pohon hijau atau emerald tree boa (Corallus caninus). 

Green tree python dan boa pohon hijau mirip banget dari segi tampilan dan perilaku. Mereka punya postur beristirahat dan berburu yang sama, dan juga mengalami perubahan warna ontogenetik dari merah atau kuning menjadi hijau. Green tree python dan boa pohon hijau mengalami apa yang disebut evolusi konvergen. Evolusi ini terjadi saat beberapa hewan yang gak punya hubungan kekerabatan berevolusi memiliki adaptasi serupa karena hidup di jenis lingkungan yang sama.

7. Cara membedakan dengan boa pohon hijau

tampak dekat kepala ular green tree python (commons.wikimedia.org/Cedricguppy - Loury Cédric)
tampak dekat kepala ular green tree python (commons.wikimedia.org/Cedricguppy - Loury Cédric)

Kemiripan fisik bikin membedakan antara green tree python dengan boa pohon hijau sangat sulit. Salah satu cara membedakan kedua ular ini adalah dengan melihat lokasi ceruk pendeteksi panas di bagian kepala. Pada green tree python, ceruk pendeteksi panas ini ada di permukaan bibir atas, sementara pada boa pohon hijau ada di bibir atas dan bawah. Gak cuma itu, boa pohon hijau melahirkan anak, sementara green tree python bertelur. 

Mereka ular yang sangat menarik, bukan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang ular green tree python atau sanca hijau? Apa kamu pernah melihat ular ini secara langsung?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ina Suraga
EditorIna Suraga
Follow Us