8 Fakta Menarik Trenggiling, Memiliki Lidah yang Sangat Panjang!

Pernahkah kamu melihat trenggiling secara langsung? Mereka hidup di hutan-hutan dan padang rumput yang ada di Asia dan Sub-Sahara Afrika. Tubuh trenggiling tertutup oleh sisik sebagai salah satu bentuk pertahanan alaminya.
Sisik mereka terlihat seperti biji pinus. Selain dari penampilannya, berikut adalah beberapa fakta lain mengenai trenggiling.
1. Trenggiling adalah satu-satunya mamalia yang tubuhnya ditutupi sisik dari kepala hingga kaki

Melansir A-Z Animals, trenggiling adalah satu-satunya mamalia yang seluruh tubuhnya bersisik. 20% dari tubuh mereka terdiri dari sisik. Tidak heran mengapa banyak yang menganggap trenggiling sebagai reptil, padahal mereka adalah mamalia. Sisiknya terlihat seperti biji pinus. Sisik mereka keras dan terbuat dari keratin, protein sama yang membentuk kuku tangan, kuku kaki, rambut dan gigi paus balin.
2. Ada delapan jenis trenggiling

Melansir WWF, empat jenis trenggiling bisa kamu temukan di Afrika dan empat lainnya di Asia. Empat jenis yang hidup di Afrika adalah black-bellied pangolin, white-bellied pangolin, giant ground dan temminick's ground. Sementara empat yang hidup di Asia adalah trenggiling India, trenggiling Filipina, trenggiling Sunda dan trenggiling China.
3. Lidah trenggiling sangat panjang

Melansir Secret Africa, lidah trenggiling bisa lebih panjang dari tubuh mereka. Lidahnya melekat pada pelvis, pada ujung tulang rusuknya. Tubuh mereka seperti dirancang untuk menjadi pemburu semut yang luar biasa. Panjang lidah trenggiling bisa lebih dari 40 cm saat sepenuhnya dijulurkan. Lidah mereka juga sangat lengket.
4. Trenggiling akan menggulung dirinya saat terancam

Melansir A-Z Animals, trenggiling dengan cepat menggulung tubuhnya menjadi bola untuk melindungi bagian bawah tubuh mereka yang berbulu lembut saat terancam. Trenggiling juga akan menyelipkan wajah mereka di bawah ekor. Sisik mereka sangat keras dan tajam dan mampu melindunginya dari pemangsa dengan baik. Selain itu, trenggiling juga akan mengeluarkan bahan kimia berbau busuk dari kelenjarnya seperti sigung.
5. Trenggiling membawa bayi mereka di ekornya

Melansir Restorasi Ekosistem Riau, walaupun tetutupi sisik, trenggiling akan membawa anak mereka di ekornya saat keluar mencari makanan. Ketika lahir, bayi trenggiling memiliki sisik yang lunak dan pucat, sisik tersebut akan mengeras setelah dua hari dan terus berkembang hingga mencapai usia remaja. Induk tenggiling akan mengasuh anak mereka di dalam sarang selama kurang lebih tiga sampai empat bulan. Ibu trenggiling akan sangat protektif pada anaknya akan akan berguling-guling disekitarnya saat tidur maupun terancam.
6. Trenggiling adalah pemakan serangga

Melansir A-Z Animals, makanan utama trenggiling adalah spesies serangga termasuk rayap dan semut. Mereka juga memakan larva. Pola makan trenggiling bisa dikatakan sehat, sebab mereka hanya memakan satu atau dua spesies serangga sekitar 140-200g. Mereka tidak akan melebihi jumlah tersebut walaupun ada banyak serangga yang tersedia.
7. Trenggiling memiliki banyak tulang belakang pada ekornya

Melansir Secret Africa, hal menarik lain dari trenggiling adalah ekornya. Mereka memiliki lebih banyak tulang belakang pada ekornya daripada hewan lainnya. Beberapa spesies trenggiling bahkan menggunakan ekornya untuk memanjat pohon, dan bahkan dapat menopang hampir seluruh berat badannya. Trenggiling yang hidup di pohon ekornya bisa setengah memegang, seperti trenggiling betina yang membawa anak di ekor mereka. Black-bellied trenggiling memiliki 46 atau 47 tulang ekor.
8. Penglihatan trenggiling buruk dan mereka tidak memiliki gigi

Melansir A-Z Animals, trenggiling tidak memiliki gigi. Mereka juga memiliki penglihatan yang buruk dan sepenuhnya bergantung pada penciuman dan pendengaran untuk melacak mangsa. Trenggiling memiliki cakar yang tajam dan kaki depan yang kuat untuk menggali liang atau gundukan rayap. Struktur lidah dan perut juga memainkan peran penting.
Karena trenggiling tidak bisa mengunyah mangsa, mereka menelan batu kecil/gastrolit untuk membantu pencernaan. Ampela mereka juga memiliki duri yang terbuat dari keratin yang membantu menggiling dan mencerna makanan.
Tidak hanya tampilan mereka saja yang menarik, tetapi juga habitat dan tingkah laku mereka. Namun, sangat disayangkan bahwa termasuk dalam list hewan yang terancam dan bahkan merupakan hewan yang paling sering diperdagangkan di dunia.