Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Fakta Sains tentang Listrik, Bentuk Energi dengan Sejuta Manfaat

pembangkit listrik masa depan dengan yang ramah lingkungan (pexels.com/Pixabay)
pembangkit listrik masa depan dengan yang ramah lingkungan (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Listrik bergerak dengan kecepatan 90% cahaya, mengitari bumi 8 kali/detik
  • Orang Yunani kuno menemukan listrik statis, sementara Persia kuno mungkin menggunakan baterai bentuk awal
  • Petir selebar ibu jari dan panjangnya bisa mencapai 2-3 mil, lima kali lebih panas dari permukaan matahari
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pada saat ini, hampir tidak ada aktifitas yang dilakukan manusia tanpa melibatkan energi listrik. Hal ini membuat banyak orang tertarik untuk mengetahui seluk beluk mengenai bentuk energi terpopuler ini.

Berikut ini disajikan 10 fakta menarik mengenai listrik yang mungkin belum kamu ketahui selama ini. Check itu out!

1. Listrik bergerak secepat cahaya

ilustrasi kecepatan cahaya (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kecepatan cahaya (pexels.com/Pixabay)

Menurut fisika, cahaya adalah hal yang tercepat di alam semesta. Ia sanggup bergerak secepat 300.000 Km/detik. Listrik bergerak dengan kecepatan yang hampir serupa dengan cahaya. Dilansir dari sciencefocus.com, listrik mengalir dengan 90 persen kecepatan cahaya yakni 270.000 Km/detik. Dengan kecepatan seperti itu, aliran listrik dapat mengitari bumi sebanyak 8 kali putaran setiap detik. Wow, sangat cepat bukan?

2. Listrik telah dikenal sejak zaman kuno

reruntuhan kota Yunani kuno (pexels.com/Lina Kivaka)
reruntuhan kota Yunani kuno (pexels.com/Lina Kivaka)

Beberapa ilmuan modern seperti Benjamin Franklin ditunjuk sebagai orang pertama yang membuktikan adanya listrik, namun sebenarnya orang-orang kuno telah menggunakan energi ini tanpa mereka menyadarinya. Sebagaimana dilansir dari universetoday.com, pada sekitar 600 SM, orang Yunani Kuno telah menemukan bahwa menggosokkan bulu pada damar (resin pohon yang membatu) menyebabkan daya tarik di antara keduanya. Apa yang ditemukan orang Yunani sebenarnya adalah listrik statis.

Selain itu, para peneliti dan arkeolog pada tahun 1930-an menemukan pot dengan lembaran tembaga di dalamnya yang mereka yakini mungkin adalah baterai kuno yang dimaksudkan untuk menghasilkan cahaya di situs Romawi kuno. Perangkat serupa ditemukan di penggalian arkeologi di dekat Baghdad, yang berarti orang Persia kuno mungkin juga menggunakan baterai bentuk awal.

3. Panas yang ditimbulkan petir lebih panas dari permukaan Matahari

sebuah kilat yang memancar dari langit (pexels.com/Phillipe Donn)
sebuah kilat yang memancar dari langit (pexels.com/Phillipe Donn)

Orang yang belajar sains di sekolah pasti mengetahui bahwa petir adalah salah satu fenomena alam yang disebabkan oleh loncatan listrik statis. Seperti dilansir dari livescience.com, petir rata-rata selebar ibu jari dan panjangnya bisa mencapai 2 hingga 3 mil (3,2 hingga 4,8 kilometer). Energi yang disalurkan ke petir mampu memanaskan udara hingga 30.000 derajat Celsius. Bandingkan dengan panas permukaan matahari yang hanya 5.500–6.000 derajat Celsius. Hal ini menjadikan panas yang ditimbulkan petir lima kali lebih panas dari permukaan matahari.

4. Pikiran kita merupakan sinyal listrik dan tubuh kita adalah sebuah mesin listrik.

ilustrasi kumpulan neuron yang membentuk otak (pixabay.com/Adalhelma)
ilustrasi kumpulan neuron yang membentuk otak (pixabay.com/Adalhelma)

Hari ini, hampir semua aktivitas manusia tidak bisa terlepas dari perangkat listrik. Namun keterikatan kita terhadap listrik jauh lebih besar dari itu karena seluruh aktifitas tubuh manusia dapat terlaksana karena listrik. Bahkan, pikiran kita sendiri merupakan sinyal listrik.

Sebagaimana dilansir dari livescience.com, ketika kita berpikir, sel saraf berkomunikasi dengan pulsa listrik kecil, yang dipicu oleh perubahan pada membran sel saraf yang memungkinkan molekul bermuatan mengalir masuk dan keluar sel sebagai respons terhadap sinyal kimia. Dengan kata lain, otak menghasilkan listriknya sendiri (bersama-sama, kekuatan yang dihasilkan oleh 86 miliar neuron di otak dapat menyalakan sebuah bola lampu).

Ketika menggerakkan bagian tubuh, otak harus mengirim sinyal listrik dari satu neuron ke neuron lainnya, begitupun ketika informasi diteriima oleh indera, sinyal dari indera itu dikirim ke neuron otak dalam bentuk sinyal listrik. Hal ini menunjukkan bahwa tubuh kita tak ubahnya sebuah mesin listrik.

5. Satuan dan besaran pengukuran listrik diambil dari nama nama ilmuan yang berjasa mengembangkan teknologi listrik

meteran di sebuah rumah untuk mengukur berapa besar konsumsi daya listrik (pixabay.com/biker_becca)
meteran di sebuah rumah untuk mengukur berapa besar konsumsi daya listrik (pixabay.com/biker_becca)

Ketika mengamati peralatan listrik, kita mungkin sekali melihat tulisan semacam 1,5 Volt, atau 200 Watt dan lain sebagainya. Sebenarnya tulisan itu menyatakan besaran dan satuan dalam kelistrikan untuk mengukur besarnya tegangan, daya, ataupun kekuatan arus listrik. Ternyata penamaan besaran dan satuan dalam kelistrikan diambil dari nama ilmuan di bidang kelistrikan lho. Berikut ini adalah beberapa satuan listrik yang sering ditemui penggunaannya dalam mengukur kemampuan dan daya suatu peralatan listrik, sebagaimana dilansir dari electricityforum.com.

Volt: adalah satuan untuk mengukur besar potensial listrik atau tegangan listrik. Sebagian besar kekuatan baterai yang kita temukan diukur dalam satuan Volt. Volt dinamai untuk menghormati fisikawan Italia abad ke-18—I9, Alessandro Volta yang berjasa menemukan baterai modern pertama yang sangat penting untuk menghasilkan arus listrik secara tetap.

Watt: adalah satuan untuk mengukur daya dalam SI, yang sama dengan 1/746 tenaga kuda. Seribu watt sama dengan satu kilowatt. Sebagian besar perangkat listrik yang menggunakan daya listrik yang besar dinilai dalam watt. Itu dinamai untuk menghormati James Watt, insinyur dan penemu Inggris yang mengembangkan mesin Uap. Pada awalnya Genarator-generator digerakkan oleh mesin-mesin Uap.

Ampere: adalah satuan untuk mengukur kuat arus listrik. Dinamakan untuk menghormati fisikawan Prancis abad ke-19 André-Marie Ampere, atas jasanya dalam menciptakan alat yang digunakan dalam mengukur besar arus listrik yang disebut sesuai namanya; Amperemeter.

6. Pembangkit listrik pertama dibangun oleh Thomas Edison, namun sistem pembangkit yang kita gunakan sekarang ditemukan oleh Nicola Tesla

Nicola Tesla mengungkap kelebihan listrik arus bolak-balik. (sciencephoto.com/SCIENCE SOURCE)
Nicola Tesla mengungkap kelebihan listrik arus bolak-balik. (sciencephoto.com/SCIENCE SOURCE)

Saat ini kehidupan kita tidak bisa lepas dari peranan PLN (Perusahan Listrik Negara). PLN menyediakan energi listrik yang diperoleh lewat proses pembangkitan dan pengiriman listrik. Kamu mungkin bertanya, sebenarnya siapa sih, yang pertama kali membangun pembangkit listrik?

Sejarah mencatat bahwa penemu besar asal Amerika Serikat, Thomas Alfa Edisonlah yang pertama kali membangun pembangkit listrik di dunia. Sebagaimana dilansir dari justenergy.com, Ia membuka pembangkit listrik pertama di New York City pada tahun 1882. Dia juga memasang lampu jalan listrik pertama di Roselle, New Jersey, menandai awal dari penggunaan lampu listrik. Namun sistem yang dibangun Edison menggunakan arus listrik searah (DC) rupanya memiliki kelemahan serius dalam mengirimkan listrik ke pelanggan yang jaraknya jauh dari pembangkit listrik.

Kelemahan ini yang kemudian diatasi lewat sistem instalasi listrik yang dibangun oleh ilmuan Amerika Serikat beretnis Serbia bernama Nikola Tesla. Sebagaimana dicatat oleh teslasociety.com, Nikola Tesla membangun sistem pembangkit dengan arus listrik bolak-balik (AC) yang menjadi cikal bakal sistem kelistrikan kita saat ini. Pada tahun 1895, mereka membangun pembangkit listrik tenaga air pertama di Air Terjun Niagara dan memulai elektrifikasi dunia. Sistem pembangkit listrik di seluruh dunia sekarang ini menggunakan model instalasi ala Nikola Tesla.

7. Mobil listrik ditemukan lebih awal daripada pesawat terbang, telepon dan radio

sebuah mobil listrik generasi awal (Getty: Corbis/Hall of Electrical History Foundation via abc.net.au)
sebuah mobil listrik generasi awal (Getty: Corbis/Hall of Electrical History Foundation via abc.net.au)

Banyak orang mungkin mengira bahwa mobil listrik adalah teknologi yang baru dikembangkan akhir-akhir ini. Namun ternyata mobil listrik telah ada bahkan sebelum telepon, radio dan peswat terbang pertama ditemukan!

Seperti dilansir dari energy.gov, mobil listrik pertama dibangun oleh Robert Anderson pada tahun 1832, sedangkan mobil listrik pertama yang diproduksi masal dimulai di Amerika Serikat pada tahun 1889, diprakarsai oleh William Morrison. Ini berarti mobil listrik telah lama ada sebelum penemuan telepon (1849); teknologi radio (1901) dan pesawat terbang (1903).

8. Di masa kini, pemadaman listrik menyeluruh dalam beberapa jam saja dapat menyebabkan kematian manusia!

di masa sekarang, rumah sakit sangat bergantung pada listrik (pixabay.com/Zahidjavali)
di masa sekarang, rumah sakit sangat bergantung pada listrik (pixabay.com/Zahidjavali)

Saking bergantungnya kita terhadap listrik, pemadaman listrik secara total dapat menyebabkan kematian beberapa orang. Hal itu telah dicontohkan pada beberapa kasus di Venezuela beberapa tahun lalu, ketika pandemi covid-19 mencapai puncaknya.

Seperti dilansir dari bbc.com, pada Maret 2019, terjadi pemadaman listrik nasional di negara itu selama lima hari. Saking bergantungnya para dokter terhadap listrik, tidak ada yang bisa dilakukan para dokter dalam kegelapan yang hampir total itu. Staf rumah sakit menyaksikan tanpa daya ketika pasien mereka meninggal di depan mereka. Semua yang dibutuhkan dokter untuk menyelamatkan pasien termasuk ventilator dan ketersediaan oksigen membutuhkan listrik.

Tanpa listrik, lift yang memudahkan pergerakan logistik rumah sakit tidak berfungsi. Pada akhir lima hari pemadaman di Venezuela waktu itu, diperkirakan 26 orang telah meninggal. Di antara mereka yang meninggal adalah pasien gagal ginjal yang tidak bisa mendapatkan perawatan dialisis vital yang mereka butuhkan, dan korban tembak yang tidak bisa dioperasi oleh ahli bedah dalam kegelapan.

9. Antimateri merupakan masa depan pembangkit listrik dunia

proyek ALPHA CERN dalam menghasilkan antimateri (CERN via pbs.org)
proyek ALPHA CERN dalam menghasilkan antimateri (CERN via pbs.org)

Saat ini mayoritas pembangkit listrik di dunia menggunakan mesin bahan bakar fosil untuk membangkitkan listrik. Namun karena alasan kelestarian lingkungan dan ekonomi, beberapa pembangkit listrik telah beralih ke energi alternatif seperti matahari, angin dan air. Namun hal ini tetap menyisakan masalah berupa ketergantungan terhadap letak geografis sehingga membuat energi ini tidak dapat diakses oleh semua tempat.

Beberapa negara maju beralih ke energi nuklir untuk membangkitkan listrik. Walaupun demikian, penggunaan energi ini penuh resiko berupa ancaman radiasi nuklir dan sampah radioaktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya. Maka, para ilmuan sedang meneliti sumber energi yang lebih dahsyat lagi yakni antimateri. Antimateri sendiri dapat dikatakan sebagai lawan dari materi. Jika antimateri bertabrakan dengan materi, maka keduanya akan saling memusnahkan dan menghasilkan sejumlah besar energi.

Berapa besar energi yang dihasilkan antimateri? Dilansir dari scitation.org, satu pound (sekitar 454 gram) antimateri setara dengan 19 juta ton TNT (sebagai perbandingan, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima berkekuatan setara 15 ribu ton TNT saja). Sungguh kekuatan energi yang luar biasa! Antimateri juga tidak menghasilkan polusi dan radioaktif. Jika teknologi ini berhasil, maka terciptalah solusi untuk memenuhi kebutuhan manusia akan energi. Walaupun demikian, para ilmuan masih belum dapat memproduksi antimateri dalam jumlah yang banyak, karena dibutuhkan energi dan biaya yang sangat besar serta penanganan yang rumit. Para ilmuan masih mengembangkan cara yang mudah untuk menghasilkan antimateri dengan energi yang relatif kecil sampai saat ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paris Ohoiwirin
EditorParis Ohoiwirin
Follow Us