Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kucing Selalu Menguap, Tak Melulu karena Ngantuk

ilustrasi kucing sedang menguap (unsplash.com/Lara Baeriswyl)

Menguap adalah perilaku alami yang terlihat pada manusia dan sebagian besar spesies hewan, salah satunya kucing. Kucing menguap dengan cara yang sama seperti manusia dan hewan lain, mereka membuka mulut lebar-lebar, menarik napas dalam-dalam, lalu melanjutkan dengan menghembuskan napas lebih pendek.

Jika pada manusia menguap adalah tanda mengantuk, lalu alasan kucing menguap tak hanya sebagai tanda ngantuk, lho! Kondisi medis tertentu dari seekor kucing rupanya juga ditandai dengan menguap. Simak rangkumannya!

1. Kondisi medis

ilustrasi kucing sedang menguap (unsplash.com/LEE WOOYOUNG)

Pada manusia, menguap adalah perilaku alami dan tidak disengaja yang tidak terkait dengan penyakit apa pun. Sebaliknya, kucing yang banyak menguap dapat mengindikasikan bahwa mereka sedang memiliki kondisi medis, seperti sariawan. 

Jika ini masalahnya, kucing mungkin akan mengeluarkan suara kesakitan saat mereka menguap, menjatuhkan makanan, dan kehilangan nafsu makan. Tanda lain bahwa menguap mungkin karena kondisi medis daripada perilaku termasuk air liur yang berlebihan, kesulitan makan, atau menggosok wajah.

2. Butuh lebih banyak oksigen

ilustrasi kucing sedang menguap (unsplash.com/Kanashi)

Spesies kucing, serta manusia, mungkin menguap ketika mereka perlu melepaskan kelebihan karbon dioksida. Karena terlalu banyak karbon dioksida menunjukkan bahwa tubuh kekurangan oksigen dan membutuhkan lebih banyak oksigen.

Masalah ini dapat dengan mudah diselesaikan saat kita menguap dalam-dalam dan panjang. Dengan begitu, kita dapat menghirup lebih banyak oksigen ke dalam tubuh. 

3. Lelah

ilustrasi kucing sedang menguap (unsplash.com/Lara Baeriswyl)

Kucing juga akan menguap ketika merasa lelah atau mengantuk. Ada alasan menarik di balik ini. Ketika hewan merasa lelah, mereka tidak memiliki energi untuk bernapas secara normal seperti yang mereka lakukan pada sebagian besar waktu. Ini mengakibatkan kurangnya pasokan oksigen dalam tubuh mereka.

Menguap membantu kucing membawa sejumlah besar oksigen, yang selanjutnya membantu melepaskan kelebihan karbon dioksida. Menguap juga bermanfaat saat sedang merasa lelah. Ini meningkatkan detak jantung dengan meregangkan paru-paru.

4. Pereda stres

ilustrasi kucing sedang menguap (unsplash.com/Felice Wölke)

Sama seperti manusia, kucing juga bisa merasa stres. Kamu bisa mengidentifikasi jika kucingmu sedang stres saat melihat mereka banyak menguap.

Seringkali, hewan peliharaan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di dalam rumah, terutama jika mereka diadopsi setelah dewasa. Pada momen tertentu, perilaku liar alami mereka muncul, tetapi mereka tidak dapat mengekspresikannya dengan baik. Ini menjadi penyebab stres bagi banyak hewan yang dipelihara di dalam rumah. Bagian terburuknya adalah beberapa hewan dapat mengalami depresi jika mereka kehilangan naluri dasar hewan mereka.

Selain itu, perlakuan pemilik juga dapat menyebabkan stres, seperti berteriak atau memarahi kucing. Namun, kucing memiliki kecenderungan alami untuk menyembunyikan stres atau rasa sakit. Alih-alih menunjukkan rasa takut, mereka akan lebih banyak menguap, biasanya dengan mata terbuka lebar. Menguap ini bertindak sebagai pelepas stres atau kecemasan yang dialaminya.

5. Merasa bosan

ilustrasi kucing sedang menguap (unsplash.com/Jacob Norrie)

Sama seperti manusia, kucing dan hewan lain juga bisa merasa bosan. Pada kucing, kebosanan bisa ditunjunjukkan salah satunya dengan banyak menguap.

Teorinya begini, ketika bosan, kita tidak bernapas dengan benar atau sedalam yang dibutuhkan untuk menghirup oksigen yang cukup. Kekurangan oksigen ini dapat diatasi dengan menguap karena pada saat menguap kita cenderung menghirup lebih banyak oksigen.

Sekarang kamu tahu, alasan kucing menguap bisa bermacam-macam. Bisa jadi karena lelah atau stres. Kalau kamu melihat frekuensi menguap yang tidak biasa pada kucingmu, jangan ragu untuk membawanya ke dokter hewan. Nantinya, dokter dapat memberi tahu apakah anabulmu baik-baik saja atau ada masalah dalam dirinya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us