5 Alasan Mengapa Pohon Eukaliptus Bisa Tumbuh dengan Sangat Cepat

Faktor genetik merupakan salah satu alasan utama mengapa pohon eukaliptus dapat tumbuh dengan sangat cepat. Berdasarkan data dari fao.org, eukaliptus termasuk dalam kelompok pohon dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan menjadi tumpuan utama bagi banyak hutan tanaman industri. Pada kondisi lingkungan yang mendukung, beberapa jenis eukaliptus bisa tumbuh setinggi 6 hingga 10 meter dalam satu tahun. Kecepatan ini sangat sulit diikuti oleh jenis pohon lainnya. Di wilayah Papua Nugini, tercatat pohon eukaliptus mampu mencapai ketinggian hampir 40 meter hanya dalam waktu tiga tahun. Pertumbuhan yang sangat cepat ternyata ini disebabkan oleh kemampuan fisik pohon tersebut dalam mengolah cahaya matahari, air, serta nutrisi menjadi massa pohon secara efektif.

Pohon eukaliptus berbeda dengan banyak jenis pohon lainnya karena cenderung terus tumbuh sepanjang tahun tanpa mengalami fase istirahat panjang (dormansi). Dilansir Southern Eucs, selama sumber air tersedia dan suhu lingkungan tetap hangat, eukaliptus akan terus menambah tinggi serta ukuran diameter batangnya.

Karena tidak melalui masa istirahat yang lama, energi hasil fotosintesis dari pohon ini tidak habis hanya untuk bertahan hidup, melainkan langsung digunakan untuk pembentukan batang, daun, dan akar. Ini yang membuat pertumbuhan tahunan eukaliptus jauh lebih besar daripada pohon yang hanya tumbuh pada musim tertentu. Hal ini juga menunjukkan mengapa eukaliptus sangat cocok ditanam di daerah tropis dan subtropis, karena di wilayah tersebut siklus pertumbuhannya hampir tidak pernah berhenti, sehingga kecepatan tumbuhnya tetap stabil dari tahun ke tahun.

Pertumbuhan cepat eukaliptus juga ditopang oleh sistem akar yang sangat agresif. Menurut National Park Service, akar eukaliptus mampu menjangkau air tanah dengan cepat dan efisien. Inilah yang membuat pohon tetap mendapat pasokan air, bahkan di lingkungan dengan curah hujan terbatas.

Ditambah lagi dengan akarnya yang kuat memungkinkan pohon menopang pertumbuhan batang tinggi dalam waktu singkat. Akan tetapi, sifat ini juga membuat eukaliptus terkenal kompetitif terhadap tanaman lain di sekitarnya. Beberapa penelitian mencatat bahwa akar dan daun eukaliptus mengandung senyawa alelopati yang dapat menghambat tumbuhan lain yang ada dibawahnya.

Pohon eukaliptus memiliki kemampuan beradaptasi yang sangat tinggi. Berdasarkan informasi dari Clean Green Morocco, pohon ini dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah, baik di tanah yang subur maupun di lahan yang sudah rusak (terdegradasi). Karena sifatnya yang fleksibel tersebut, eukaliptus sangat cocok digunakan untuk program penanaman kembali hutan (reboisasi) dan perbaikan lahan.

Selain itu, The Guardian melaporkan bahwa jenis eukaliptus tertentu, seperti snow gum, dapat bertahan hidup di cuaca yang sangat dingin hingga suhu -15°C. Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan suhu panas, dingin, serta berbagai jenis tanah membuat pohon ini jarang mengalami gangguan pertumbuhan akibat faktor lingkungan.

Faktor terakhir yang memengaruhi kecepatan tumbuh eukaliptus adalah cara kita membudidayakannya. Berdasarkan penelitian dalam jurnal Forests, pertumbuhan pohon ini sangat bergantung pada pemilihan lokasi, usia tanaman, serta kondisi musim. Tercatat bahwa pertumbuhan paling cepat terjadi pada musim semi dan musim gugur, di mana pada waktu tersebut eukaliptus menghasilkan lebih dari 70% dari total pertumbuhan tahunannya.

Selain itu, organisasi FAO turut menyatakan bahwa pemilihan bibit unggul secara genetik, pemberian pupuk yang teratur, serta teknik penanaman modern dapat meningkatkan hasil kayu eukaliptus secara besar-besaran. Di sejumlah negara, hasil produksinya bahkan bisa mencapai lebih dari 80 m³ per hektare setiap tahunnya. Angka pertumbuhan yang tinggi ini membuat eukaliptus menjadi pilihan utama dalam industri kehutanan.

Maka, tidak heran jika pohon eukaliptus kerap dipilih sebagai salah satu solusi dalam program reboisasi dan pengelolaan hutan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang tepat, pohon ini tidak hanya berperan dalam memperbaiki kondisi lahan yang terdegradasi, tetapi juga dapat membantu memenuhi kebutuhan kayu di industri dengan lebih terkontrol.