Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Fakta Banjir Besar 1862 di California, Rendam Banyak Kota!

Banjir Besar 1862 (commons.wikimedia.org/A Rosenfield)
Intinya sih...
  • Banjir Besar 1862 adalah salah satu banjir terparah dalam sejarah Amerika Serikat
  • Badai berlangsung selama 40 hari dengan hujan deras dan tanpa henti
  • Memakan korban jiwa, merusak ekonomi, serta mengubah infrastruktur dan kesadaran akan bencana alam di California

California terkenal akan banyak hal. Kehidupan glamor Los Angeles, Hollywood dan bintang-bintangnya, Disneyland, serta hal-hal mewah lainnya. Namun di sisi lain, ada beberapa hal negatif yang menjadi ciri khas negara bagian ini. Pertama, wilayah ini sering mengalami gempa bumi atau musim kemarau panjang yang diikuti oleh kebakaran parah. Nah, salah satunya kebakaran Los Angeles yang terjadi pada 7 Januari 2025 lalu.

Meski begitu, banjir dan kekeringan berada dalam urutan teratas sebagai bencana yang sering melanda negara bagian tersebut. Namun, presedennya sudah dilupakan banyak orang, salah satunya Banjir Besar 1862 di California. Bencana ini merupakan tragedi tersendiri pada masanya. Seberapa dahsyat banjir besar ini? 

1. Sebelum terjadinya Banjir Besar 1862, California dilanda kekeringan panjang

ilustrasi seorang peternak yang mengalami kekeringan parah di California (commons.wikimedia.org/Los Angeles Times)

Sebenarnya, California tidak dikenal dengan banjirnya, tetapi wilayah ini justru sering terdampak kekeringan. Apalagi akhir-akhir ini, California sering dilanda kebakaran hutan. Nah, kekeringan ini juga pernah terjadi pada pertengahan abad ke-19.

Pada akhir 1861, California mengalami kekeringan selama sekitar dua dekade penuh, seperti yang dijelaskan The Sun. Sebagian besar penduduk di negara bagian ini tinggal di Central Valley pada saat itu. Banyak warga, khususnya para peternak dan petani, berdoa agar hujan turun. Pasalnya, industri peternakan dan pertanian memang sangat terdampak dengan kekeringan ini. Namun, pada akhir tahun, doa mereka pun terkabul, meski diikuti dengan bencana besar.

2. Tanda-tanda banjir besar sudah terbaca

tambang emas di sungai, California (commons.wikimedia.org/George H. Johnson)

Banjir dan badai bisa lebih mudah diprediksi dibandingkan dengan bencana alam lainnya, seperti gempa bumi. Tanda-tandanya bahkan bisa terlihat bagi beberapa orang. Misalnya saja suku asli Amerika setempat yang bisa memahami tanda-tanda itu, karena sudah tinggal di daerah tersebut selama 10.000 tahun lamanya, sebagaimana yang dijelaskan Active Norcal.

Suku asli Amerika bisa memprediksi jika Central Valley akan banjir. Mereka pun mengungsi ke kaki bukit pada awal Desember, sekitar seminggu sebelum badai terjadi. Namun, pemukim Eropa, yang sebagian besar baru saja pindah ke daerah itu, karena fenomena Demam Emas, tidak mengetahui bencana yang akan terjadi. Mereka kebanyakan tinggal di dekat sungai karena akses transportasi yang mudah dan sumber air yang berlimpah.

Sebagian besar pemukim Eropa ini tinggal di wilayah tersebut selama sekitar satu dekade. Mereka bahkan pernah mengalami banjir kecil pada masa itu. Meski begitu, bukan berarti penduduk asli Amerika tidak memperingatkan mereka tentang bahaya banjir besar. Hanya saja, para pemukim Eropa mengabaikan peringatan tersebut dan menganggap sepele.

3. Turunnya salju lebat dan badai dahsyat yang menjadi penyebab Banjir Besar 1862

ilustrasi badai salju (commons.wikimedia.org/Historic NWS Collection)

Banjir besar yang melanda Pantai Barat Amerika Serikat secara teknis disebut Banjir Besar 1862, tetapi bencana ini sebenarnya dimulai pada November 1861. Saat itu, badai musim dingin melanda daerah tersebut lebih awal dari biasanya, menumpahkan banyak salju ke Pegunungan Sierra Nevada, melintasi California Utara dan Oregon.

Setelah turun salju besar-besaran, badai bergerak ke California dari utara, dan bertahan selama 40 hari. Badai ini membawa hujan deras yang turun selama 28 hari antara akhir Desember sampai akhir Januari. Badai pertama melanda pada 9 Desember 1861, dengan dua badai lagi yang muncul setelah Tahun Baru pada 9 dan 15 Januari.

Namun, ini bukan sekadar badai biasa. Badai tersebut sangat besar hingga memecahkan rekor. Di samping itu, hujan turun sangat deras dan tanpa henti di California, mengalahkan curah hujan tertinggi yang pernah tercatat sejarah.

Di sisi lain, badai itu membawa hawa panas. Akibatnya, badai tersebut mencairkan semua salju di pegunungan. Tahu kan, apa yang terjadi selanjutnya? Yap, salju yang mencair ini mengalir ke Central Valley.

4. Banjir Besar 1862 di California menciptakan danau besar

Delta Teluk San Joaquin-Sacramento (commons.wikimedia.org/USFWS Photo/Steve Martarano)

Central Valley California sendiri berbentuk seperti mangkuk raksasa. Di bagian bawahnya terdapat pegunungan yang menjulang di bagian timur dan barat. Lembah ini bisa menampung banyak air, terutama memang tidak ada banyak tempat bagi air untuk mengalir di lembah tersebut. 

Jadi, air dari Central Valley hanya dapat mengalir ke laut melalui Delta Sungai Sacramento-San Joaquin. Air ini lalu akan mengalir ke banyak sungai lain di Teluk San Francisco. Nah, area ini relatif kecil, dibandingkan dengan Central Valley.

Akibat terjadinya curah hujan yang sangat besar ditambah lapisan salju yang mencair, dan sungai yang meluap, kamu bisa bayangkan deh, akan terjadi bencana sebesar apa. Central Valley bisa dibilang menjadi lautan yang terselip di antara pegunungan. Akibatnya, seluruh kota terendam banjir dan hanyut. Bahkan tiang telegraf sampai-sampai tak terlihat karena terendam air. Jika dilihat dari atas, kamu hanya akan melihat sebuah danau besar, lho.

Secara keseluruhan, banjir ini membentang sepanjang 482 kilometer dengan lebar sekitar 32 kilometer. Di samping itu, kedalaman banjir ini mencapai 9 meter, lho. Dahsyat sekali ya, bencana kebanjiran ini!

5. Warga menggunakan perahu dayung selama Banjir Besar 1862

ilustrasi naik perahu dayung (pexels.com/Connor McManus)

Selama Banjir Besar 1862 di California, banyak kota—terutama di California Utara dan Central Valley, hampir seluruhnya terendam air, termasuk jalanan. Oleh sebab itu, warga menggunakan perahu sebagai alat transportasi baru.

Di Sacramento, kota itu terendam air bercampur lumpur setinggi 3 meter. Sama halnya dengan kota lain, warga Sacramento pun harus berkeliling dengan perahu dayung. Sebagian warganya bahkan memilih mengungsi ke San Francisco. Terlebih lagi, ketika kota dan penduduknya membutuhkan pasokan makanan dan lainnya, barang-barang itu juga dibawa masuk dengan perahu berawak lengkap dan beberapa kapal uap.

6. Banjir Besar 1862 bertepatan dengan pelantikan gubernur Sacramento

Leland Stanford (commons.wikimedia.org/Bradley and Rulofson)

Kota Sacramento sebenarnya dibangun dengan mempertimbangkan banjir yang sering terjadi kala itu. Pasalnya, kota ini terletak di persimpangan dua sungai, yakni Sungai American dan Sungai Sacramento. Itulah sebabnya, dibangunlah tanggul di sekitar sungai-sungai tersebut.

Meskipun demikian, Banjir Besar 1862 membuat tanggul-tanggul itu tidak dapat mengatasi luapan air. Air Sungai Sacramento meluap hingga lebih dari 6 meter, dan salah satu tanggul jebol pada 9 Desember 1861. Akibatnya, kota itu terendam air.

Namun di tengah semua ini, Leland Stanford baru saja terpilih sebagai gubernur Sacramento. Pelantikannya dijadwalkan pada 10 Januari, yang diadakan di gedung DPR. Akan tetapi, sehari sebelum upacara pelantikan, tanggul lain jebol. Banjir pun naik hingga setinggi 7,3 meter.

Leland Stanford bahkan mendayung perahu sendiri dari rumahnya ke pelantikannya di depan gedung DPR yang tenggelam. Selesai dilantik, ia kembali lagi ke rumahnya, tetapi air semakin tinggi hingga menenggelamkan pintu depan rumahnya. Akibatnya, Stanford pun harus masuk lewat jendela di lantai dua rumahnya.

7. Korban jiwa akibat Banjir Besar 1862

banjir besar tahun 1862 (commons.wikimedia.org/Central Pacific RR)

Tidak ada angka pasti berapa korban yang meninggal karena banjir besar ini. Namun, diperkirakan 1.000 orang meninggal di California. Ditambah lagi, banyak warga yang meninggal karena tenggelam hampir setiap harinya di daerah tertentu, terutama di daerah dekat sungai.

Sementara itu, banjir yang terjadi di Sungai Yuba menewaskan seluruh pemukim penambang China. Jumlahnya sangat bervariasi menurut laporan, ada yang bilang 500 orang. Ada juga yang mengklaim jumlah korban tewasnya mencapati 1.400, seperti yang ditulis Scientific American.

Di sisi lain, banyak warga yang harus mengungsi dari rumah mereka, terkadang bahkan di tengah malam. Ada banyak peristiwa yang sering merenggut nyawa warga, seperti seseorang yang terbawa arus banjir sejauh hampir 1,6 kilometer. Ada juga keluarga yang tidak dapat menyelamatkan anak mereka yang tenggelam, dan beberapa anggota keluarga hilang.

8. Ekonomi lumpuh akibat Banjir Besar 1862

ilustrasi banjir besar 1862 di Sacramento (commons.wikimedia.org/Robert H Vance)

Banjir ini melumpuhkan banyak hal, termasuk perusahaan yang merugi dan meluluhlantakkan ekonomi California. Tak hanya itu, banyak properti yang hancur total, termasuk rumah dan bisnis. Diperkirakan kerugiannya mencapai 50 atau 100 juta dolar AS atau setara Rp817 miliar hingga Rp1,6 triliun, seperti yang dilaporkan ResearchGate. Jika disesuaikan dengan mata uang pada 2000-an, jumlah itu sekitar 1 atau 2 miliar dolar AS, setara dengan Rp16,3 triliun atau Rp32,7 triliun. California pun bangkrut pada saat itu.

Bisnis-bisnis kecil dan industri-industri mengalami kerugian besar. Bangunan-bangunan hanyut atau terkubur dalam lumpur, yang menyebabkan kerugian yang mencapai ribuan dolar bagi bisnis perorangan. Para petani kehilangan semua cadangan bibitnya. Lokasi penambangan pun tidak dapat digunakan, yang mengakibatkan kerugian ratusan ribu dolar bagi industri pertambangan.

Namun, industri peternakanlah yang sangat terpukul. Pasalnya, ratusan ribu domba dan sapi mati, baik karena tenggelam maupun kelaparan. Kerugiannya sangat fantastis, yang akhirnya mengubah industri Central Valley dari peternakan menjadi pertanian.

9. Central Valley di California bukan satu-satunya tempat yang terkena dampak Banjir Besar 1862

ilustrasi banjir di Ohio 1913 (commons.wikimedia.org/Columbus Metropolitan Library)

Meskipun California Utara dan Central Valley dilanda Banjir Besar yang sangat parah, mereka bukan satu-satunya tempat yang terkena dampak tersebut. Pasalnya, badai juga mengamuk di Pantai Barat. Banjir itu sendiri menjadi yang terbesar dalam sejarah yang tercatat di California, Nevada, dan Oregon.

Di Nevada, terjadi banjir serupa seperti yang terjadi di Central Valley. Secara keseluruhan, negara bagian itu mengalami curah hujan tahunan dua kali lipat dari biasanya, mengubah Carson Valley menjadi danau. Sedangkan itu, Nevada City terendam air setinggi 2,7 meter.

Di Oregon, hujan mulai turun pada awal Desember dan terus berlanjut tanpa henti selama berminggu-minggu. Menyebabkan anak sungai dan sungai meluap. Akibatnya, banjir memporakporandakan bangunan dan menewaskan banyak orang.

California Selatan juga mengalami kerusakan yang cukup parah, meskipun penduduknya lebih jarang dibandingkan dengan kota-kota lain. Los Angeles mengalami dampak terburuk. Banjir juga membuat San Diego seperti lautan. Rumah-rumah pada saat itu terbuat dari batu bata adobe (batu bata lumpur), yang akhirnya larut dalam air, sehingga hancur total.

10. Respon pemerintah dan warga setelah terjadinya Banjir Besar 1862

ilustrasi banjir besar 1862 di Sacramento (commons.wikimedia.org/A. Rosenfield)

Ada perubahan yang dilakukan setelah Banjir Besar 1862, terutama pada infrastruktur. Kota Sacramento menggelontorkan dana untuk meninggikan pusat kota dari 3—4,5 meter. Selain itu, banyak warga yang membangun rumahnya hingga tiga lantai.

Namun, sebagian besar pemukim Eropa di California yang datang karena Demam Emas akhirnya menyadari betapa dahsyatnya bencana banjir tersebut. Banjir Besar 1862 ini membuktikan kepada mereka betapa tidak terduganya bencana itu. Meskipun demikian, seiring berlalunya dekade dan abad, banyak orang yang hampir lupa bahwa banjir ini pernah terjadi.

11. ARkStorm Scenario

ilustrasi sungai di Amerika Serikat (pexels.com/Tom Fisk)

Seperti yang mungkin kamu tahu, California terkenal dengan gempa buminya, yang berarti, ada kesiapsiagaan terkait gempa bumi. Namun, hanya ada sedikit kesadaran atau persiapan jika terjadi banjir. Nah, hal ini benar adanya.

Mengingat hal itu, US Geological Survey (USGS) merancang ARkStorm Scenario. Dimodelkan berdasarkan Banjir Besar 1862 di California dan badai yang sama, ARkStorm Scenario dibuat untuk melihat dampak geologis dari badai besar seperti yang terjadi pada 1861—1862, serta dampak yang lebih luas yang akan terjadi di California jika sewaktu-waktu bencana serupa terjadi di era modern. 

Skenario hipotetis tersebut menemukan bahwa California sangat tidak siap menghadapi badai besar yang kemungkinan terjadi di kemudian hari. Sebagian besar daerah akan mengalami kerusakan parah, yang berarti akan memengaruhi ekonomi. Nah, perkiraan kerugiannya bahkan mencapai 725 miliar dolar AS atau setara dengan Rp11,8 kuadriliun.

Seperempat dari semua bangunan akan terendam banjir, tanggul akan jebol, dan 1,5 juta orang akan mengungsi. Ini pun belum termasuk jumlah korban tewas, yang kemungkinan cukup besar. Kemungkinan juga, badai ini sama besarnya dengan gempa bumi besar, meskipun menimbulkan kerugian yang jauh lebih besar.

Namun, setidaknya masih ada harapan. Badai bisa diprediksi ketimbang gempa bumi, biasanya didahului oleh tanda-tanda geologis tertentu yang dapat dideteksi lebih awal dan lebih akurat. Ditambah lagi, California telah melakukan latihan kesiapsiagaan gempa bumi secara berkala. Mengapa tidak melakukan hal yang sama untuk kebanjiran?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us