Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Beaver Moon November 2025, Fenomena Bulan Purnama Unik!

potret indah Bulan dengan latar pegunungan
potret indah Bulan dengan latar pegunungan (commons.wikimedia.org/Anna Weyers Blades/USFWS)

Sebagai “kawan” dekat Bumi, segala fenomena yang terjadi pada Bulan tentu sangat menarik untuk kita saksikan. Soalnya, setelah Matahari, Bulan jadi objek luar angkasa paling cerah yang bisa kita amati dengan mata telanjang. Nah, salah satu fenomena terkait Bulan yang sedang ramai dibicarakan beberapa hari ke belakang adalah Beaver Moon yang diperkirakan terjadi pada Rabu (5/11/2025).

Mungkin nama beaver moon agak aneh, terutama kalau kita terjemahkan secara langsung ke dalam bahasa Indonesia yang berarti “Bulan Biwara”. Apa jangan-jangan fenomena Bulan yang satu ini ada kaitannya dengan pengerat yang gemar menggerogoti batang pohon itu? Tenang saja, fakta lengkap dari beaver moon ini sudah dikemas lengkap pada pembahasan di bawah ini, kok. Jadi, kalau penasaran, langsung gulir layarmu ke bawah, ya! 

1. Apa keistimewaan Beaver Moon?

ilustrasi supermoon (unsplash.com/Ganapathy Kumar)
ilustrasi supermoon (unsplash.com/Ganapathy Kumar)

Sebenarnya, beaver moon itu termasuk dalam fenomena superbulan alias supermoon yang rutin terjadi sekitar 3—4 kali dalam satu tahun. Hanya saja, nama beaver moon khusus disematkan pada fenomena supermoon yang terjadi pada bulan November ini. Mengutip NASA, pemberian nama beaver moon sendiri berasal dari tradisi dan cerita rakyat Pribumi Amerika (native American).

Dalam salah satu kisah, dipercaya kalau biwara (beaver) selalu memulai persiapan musim dingin pada bulan November dengan cara memperkuat bendungan sampai menumpuk persediaan makanan. Rutinitas pengerat membuat Pribumi Amerika menandakan kemunculan Bulan purnama yang sangat besar dan cerah setiap bulan November ini sebagai beaver moon. Nah, Pribumi Amerika juga menandai waktu tersebut untuk mulai memburu biwara. Tujuannya tak lain demi memperoleh rambut hewan ini yang sudah berubah menjadi lebih tebal dan hangat demi menghadapi musim dingin.

Oke, kita sudah tahu soal asal-usul penamaan beaver moon. Namun, sebenarnya apa, sih, fenomena supermoon? Dilansir NASA, supermoonsebenarnya masih masuk dalam kategori bulan purnama yang rutin terjadi setiap bulan. Bedanya, fenomena ini muncul saat Bulan selaku satelit alami Bumi berada di titik orbit terdekatnya dengan Bumi (perigee) atau sekitar 363.300 km. Hal tersebut menyebabkan supermoon terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih cerah dari bulan purnama biasa.

Uniknya, supermoon ini terjadi secara berurutan tiap tahunnya. Maksudnya, fenomena ini selalu terjadi selama 3—4 bulan kalender berturut-turut. Kembali ke soal beaver moon, fenomena yang akan segera berlangsung ini cukup spesial. Dari tiga supermoon yang terjadi pada tahun ini, beaver moon akan jadi yang paling besar dan cerah. Sebab, jarak Bulan ke Bumi pada saat itu diperkirakan sekitar 356.980 km alias lebih dekat dari titik perigee.

2. Kapan Beaver Moon akan berlangsung?

ilustrasi supermoon (pexels.com/GEORGE DESIPRIS)
ilustrasi supermoon (pexels.com/GEORGE DESIPRIS)

Beaver moon tahun ini akan terjadi pada awal bulan November, tepatnya 5 November 2025 malam. Tenang saja, seluruh wilayah di Bumi ternyata dapat menyaksikan beaver moon, kok. Jadi, tak perlu khawatir tak dapat melihat fenomena ini karena terhalang oleh wilayah. Time and Date melansir bahwa waktu terbaik untuk mengamati fenomena supermoon ini adalah sekitar pukul 20.19 WIB. Kalau kamu berada di luar wilayah waktu tersebut, tinggal sesuaikan dengan zona waktu masing-masing saja, ya!

Oh iya, pada tahun 2026 nanti, kita sebenarnya juga akan bertemu lagi dengan beaver moon, lho. Hanya saja, tanggal kemunculan fenomena supermoon ini bergeser menjadi di akhir. Disebutkan bahwa beaver moon di tahun 2026 mendatang muncul pada tanggal 26 November sekitar pukul 21.53 WIB.

3. Persiapan untuk mengamati Beaver Moon

ilustrasi supermoon (unsplash.com/KT)
ilustrasi supermoon (unsplash.com/KT)

Sebagai objek luar angkasa paling cerah setelah Matahari, mengamati segala fenomena pada Bulan jelas jauh lebih mudah ketimbang planet, asteroid, meteorit, komet, maupun bintang. Cukup dengan mata telanjang saja, kita sudah bisa menyaksikan langsung keindahan sinar Bulan yang memantulkan cahaya dari Matahari. Namun, bukan berarti tidak ada persiapan yang perlu dilakukan sama sekali agar bisa memperoleh pengalaman mengamati beaver moon secara maksimal.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk hal tersebut. Yang paling utama, pastikan berada di daerah yang minim polusi cahaya, semisal pinggiran kota, desa, perbukitan, dan sebagainya. Dilansir BBC Sky at Night Magazine, persiapan lain yang dapat memaksimalkan pengalaman mengamati Bulan adalah membawa teropong binokular ataupun teleskop supaya rupa permukaan Bulan yang penuh dengan kawah bekas hantaman asteroid terlihat jelas.

Nah, kalau ingin mengabadikan momen tersebut, tentunya penting juga untuk menyediakan kamera dengan lensa yang sesuai. Untuk profesional, jenis kamera DSLR mungkin jadi pilihan paling tepat, apalagi kalau ada tujuan untuk dijadikan foto komersial. Akan tetapi, kalau kamera pada smartphone kamu sudah cukup mumpuni, mengabadikan beaver moon dengan cara itu dan membagikannya ke media sosial juga bisa jadi alternatif.

Ternyata tak selamanya fenomena luar angkasa diberi nama berupa kode ataupun tokoh dalam kepercayaan tertentu saja. Siapa sangka kalau hewan seperti biwara pun turut berkontribusi pada kebiasaan manusia untuk mempersiapkan musim dingin sekaligus menandakan satu fenomena langit yang sangat indah. Kamu sudah catat tanggal kemunculan beaver moon, kan? Jangan sampai kelewatan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Gagak Botak, Burung Aneh Percampuran Gagak dan Nasar

05 Nov 2025, 16:06 WIBScience