Bukan Sekedar Hiasan. Ini Makna 5 Piranti Upacara Hindu

Piranti upacara agama Hindu disebut Uparengga. Uparengga berasal dari beberapa gabungan kata seperti upa, re, angga. Upa berarti perantara, re berarti raditya atau sinar matahari. Sedangkan angga berarti wujud. Jadi, Uparengga berarti perantara atau piranti upacara sebagai perwujudan dari Hyang Widhi melalui sinar sucinya.
Tulisan ini bersumber dari buku yang berjudul Ajaran Agama Hindu Uperangga, ditulis oleh Drs. I.B. Putu Sudarsana, MBA.MM. Uparengga atau piranti dalam pelaksanaan upacara agama Hindu sangat banyak. Dalam pembahasan kali ini akan dibatasi pada 5 piranti. Berikut penjelasannya!
1.Fungsi dan makna tedung

Tedung atau dalam Kamus Bahasa Bali-Indonesia berarti payung. Tedung dalam upacara Hindu di Bali biasanya diletakan di bangunan suci atau pelinggih. Selain diletakkan pada pelinggih, tedung juga digunakan saat upacara melasti di Pantai. Fungsi praktisnya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan payung yang digunakan oleh manusia, yakni meneduhkan.
Namun jika dari segi makna ia memiliki filosifi tersendiri. Tedung memiliki simbol windu atau kosong. Serta dalam aksara suci ia mewakilkan aksara ongkara. Simbol windu merupakan kekuatan dari Hyang Parama Siwa. Berarti dengan menggunakan tedung dalam setiap upacara, umat Hindu memohon agar Hyang Parama Siwa berkenan untuk melindungi seluruh kegiatan upacara agar senantiasa sejuk dan teduh sesuai dengan fungsi praktis dari tedung.
2. Fungsi dan makna kober

Piranti selanjutnya adalah kober. Kober atau berwujud bendera bergambar Hanoman dan Garuda dengan tiang setinggi 2-2,5 meter merupakan piranti yang wajib dalam setiap upacara Hindu. Tokoh Hanoman dan Garuda tak dapat dipisahkan dengan wiracarita Ramayana. Dalam cerita tersebut Hanoman merupakan sosok kera putih yang menjadi abdi setia dari Rama. Ia rela menyerahkan jiwa serta raganya kepada Rama. Ia tak kenal lelah dalam melaksanakan perintah Rama. Disaat diperintahkan mengunjungi Sita di Alengka kerajaan Rawana ia lakukan dengan semangat. Begitu pula dengan Garuda atau Jatayu. Dalam misi menyelamatkan Sita dari penculikan Rawana, ia berjuang dengan gigih. Hingga satu sayap agungnya ditebas oleh Rawana.
Tak heran dalam pelaksanaan upacara kober dengan lukisan Hanoman dan Garuda digunakan oleh umat Hindu. Tujuannya tiada lain adalah untuk memohon perlindungan dan sebagai cerminan tatkala melaksanakan yadnya, seyogyanya dengan rasa iklas dan sepenuh hati. Dalam aksara suci kober memiliki simbol aksara Mang. Aksara Mang merupakan manifestasi dari Hyang Siwa sebagai dewa pelebur. Diharapkan dengan menggunakan kober diharapkan dapat melebur rasa malas, iri hati, dan kemarahan dalam melaksanakan upacara Yadnya.
3.Fungsi dan makna umbul-umbul

Umbul-umbul merupakan piranti dengan wujud kain menjulang tinggi dengan bambu berukuran 5 hingga 7 meter atau lebih. Kain pada umbul-umbul terdapat lukisan naga Gombang. Naga Gombang merupakan simbol air atau kemakmuran, serta dalam bagian aksara suci umbul-umbul merupakan simbol aksara ung. Aksara ung merupakan manifestasi dari Hyang Wisnu sebagai pemelihara alam semesta. Diharapkan dengan menggunakan umbul-umbul hasil dari pelaksanaan upacara yadnya dapat membuahkan hasil yang baik serta berdampak pada kemakmuran alam semesta beserta isinya.
4.Fungsi dan makna bandrang

Bandrang merupakan piranti upacara yadnya dengan wujud tombak dihiasi dengan bulu kuda atau bulu buatan dari tumbuhan (praksok). Bandrang dalam aksara suci termasuk aksara Ang. Ang merupakan aksara manifestasi dari Hyang Brahma. Brahma sebagai dewa pencipta alam semesta diharapkan dapat senantiasa menciptakan aura positif serta kebahagiaan bagi semesta dan makhluk hidup.
5.Kober Dewata Nawa Sangga

Kober ini berbeda dengan kober dengan lukisan Hanoman dan Garuda. Pada kober Dewata Nawa Sangga, lukisan yang digunakan adalah para Dewata Nawa Sangga. Serta pada ujung tombak dari kober ini dihiasi oleh senjata dari setiap dewata. Dewata Nawa Sangga merupakan sembilan dewa pelindung alam semesta yang berkedudukan di delapan arah mata angin dan satu titik tengah dari mata angin tersebut. Makna dari kober ini adalah sebagai pengawal sekaligus pelindung bagi Bhatara atau sasuhunan yang diiringi sewaktu melaksanakan upacara melasti di pantai.
Demikian penjelasan singkat mengenai fungsi dan makna dari 5 piranti upacara agama Hindu. Masih banyak piranti yang perlu diketahui. Menurut kalian gimana? Share di kolom komentar ya.