Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Collared Aracari, Burung Omnivora dengan Paruh Unik

Collared aracari (commons.m.wikimedia.org/Haui Ared)

Collared aracari merupakan spesies toucan yang punya cara khusus untuk tidur di dalam sarang pelatuk. Mereka berada dalam famili Ramphastidae dan memiliki nama ilmiah Pteroglossus torquatus. Panjang tubuhnya mencapai 39--41 sentimeter dan beratnya kisaran 190--275 gram. Kepala dan dadanya berwarna hitam, sementara bagian atas tubuhnya berwarna hijau zaitun tua. Kecuali pantat dan ekor bagian atasnya yang berwarna merah.

Terdapat kerah kemerahan di leher belakangnya. Berbeda dengan bagian bawahnya yang berwarna kuning cerah, terdapat bintik hitam bulat di tengah dadanya. Setelah tahu bagaimana penampilannya, saatnya kenalan lebih jauh dengan mereka melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran collared aracari

Collared aracari (commons.m.wikimedia.or/Alan Turkus)

Penyebaran collared aracari berada di bagian selatan Meksiko hingga Kolombia dan beberapa bagian di Venezuela. Mereka lebih suka habitat hutan dataran rendah berkayu atau hujan hujan lembap. Animal Diversity menginformasikan bahwa collared aracari biasanya ditemukan di ketinggian hingga 1.500 meter dan keberadaannya cukup umum ditemui di wilayah jelajahnya.

2. Hidup dalam kawanan kecil

Collared aracari (commons.m.wikimedia.or/Miles Tuttle)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa collared aracari hidup dalam kawanan kecil yang terdiri dari 6--15 burung, beberapa dari mereka berkerabat. Sepanjang tahun, mereka tetap bersama dan bertengger dengan ekor terlihat di punggungnya. Enam collared aracari dewasa dan anaknya bisa tidur di lubang burung pelatuk dengan metode tersebut.

3. Mereka adalah omnivora

Collared aracari (commons.m.wikimedia.or/John Norton)

Sebagai omnivora, collared aracari punya banyak pilihan menu makan. Mereka mengonsumsi burung yang masih muda, serangga dan telur. Burung ini juga memakan buah-buahan kering dari spesies Protium, Cecropia, palem dan buah ara. Di penangkaran, makanannya berupa makanan anjing dan buah segar.

Collared aracari diberi banyak air untuk minum dan mandi. Mereka bahkan diberi teh encer untuk diminum setiap dua bulan sekali agar mengikat zat besi dalam makanannya dan membantu mengeluarkannya. Zat besi bisa merusak hatinya dan mematikan.

4. Paruhnya tampak berat, tapi sebenarnya itu sangat ringan

Collared aracari (commons.m.wikimedia.or/Hans Hillewaert)

Semua burung toucan memiliki paruh khusus yang dirancang agar bisa tahan lama memakan buah. Walaupun tampak berat, tapi sebenarnya sangat ringan sehingga memudahkannya untuk terbang. Paruhnya tipis dan bagian dalamnya diperkuat dengan bagian ringan bersilangan yang terbuat dari tulang. Tonjolan seperti gigi tersebut membantu collared aracari menangkap mangsa di paruhnya.

5. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Collared aracari (commons.m.wikimedia.or/Andy Morffew)

Spesies toucan ini punya beragam vokalisasi untuk berbagai tujuan. Panggilan paling umumnya adalah suara 'peeseek' dan 'pink' terdengar keras atau 'pseek' yang tajam. Collared aracari juga mengeluarkan suara 'grahhr' dan panggilan peringatan yang melengking seperti 'eeeeeek'. Ketika bersemangat, mereka menyerukan suara 'pitit'.

6. Sistem perkawinan collared aracari

Collared aracari (commons.m.wikimedia.or/LG Nyqvist)

Sistem perkawinan collared aracari adalah monogami, hanya kawin dengan satu pasangan untuk waktu yang lama. Mereka biasanya berkembang biak di hutan dataran rendah dan hutan terbuka. Betina menempatkan tiga telurnya di dalam rongga alami atau sarang burung pelatuk di pepohonan yang tinggi. Kedua induknya mengerami telurnya selama kurang lebih 16 hari.

Selain induknya, ada pula tiga burung dewasa lain yang akan merawat anak-anak tersebut setelah menetas. Mereka baru mencapai dewasa setelah berusia 6 minggu. Tapi anaknya tetap diberi makan selama beberapa minggu setelah meninggalkan sarang, dilansir Animalia.

Collared aracari ternyata hidup di dalam sarang burung pelatuk yang telah ditinggilkan, saling berdesakan dan punya metode khusus agar tetap muat di dalam sarang itu. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN, sayangnya tren populasinya mengalami penurunan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us