Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Comet Moth, Ngengat Unik yang Hanya Makan saat Menjadi Larva

Ngengat komet (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)
Ngengat komet (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)

Ngengat komet (Comet moth) atau dikenal dengan nama ngengat bulan madagaskar adalah salah satu spesies ngengat sutra liar terbesar di dunia. Ngengat komet memiliki tubuh dan sayap berwarna kuning cerah dan ekor sayap yang panjang. Habitat asli ngengat ini adalah daerah hutan hujan tropis di Madagaskar. Dilansir a-z animals, ngengat komet pertama kali ditemukan pada tahun 1847 oleh Félix Édouard Guérin-Méneville. 

Dilansir Natural History Museum, ngengat ini memiliki nama ilmiah Argema mittrei. Kata ‘Argema’ berasal dari bahasa Yunani yang berarti mata berbintik. Hal ini sesuai dengan karakter dari ngengat komet yaitu memiliki mata palsu pada sayapnya. 

Ngengat ini mendapatkan panggilan ngengat komet karena memiliki ekor sayap yang panjang seperti komet. Sebagai salah satu ngengat sutra terbesar di dunia, mereka mempunya kepompong dengan struktur sutra, tetapi sutra yang dihasilkannya tidak memiliki nilai komersial. Lalu, apalagi ya fakta menarik dari ngengat komet ini ? Yuk simak penjelasan di bawah ini.

1. Memiliki habitat alami di hutan hujan tropis Madagaskar

Ngengat komet di hutan hujan Madagaskar (commons.wikimedia.org/gailhampshire)
Ngengat komet di hutan hujan Madagaskar (commons.wikimedia.org/gailhampshire)

Dilansir Kidadl, ngengat komet hanya ditemukan di hutan hujan tropis Madagaskar. Ketika masih menjadi ulat, mereka akan hidup berkelompok. Hal ini berguna untuk memberikan perlindungan terhadap predator. Habitat hutan hujan tropis cenderung memiliki intensitas hujan yang tinggi, sehingga kepompong ngengat komet memiliki lubang lubang kecil yang memungkinkan air mengalir dan mencegah pupa tenggelam.

2. Memiliki motif mata palsu pada sayapnya

Motif mata palsu pada sayap ngengat komet (commons.wikimedia.org/Axel Strauß)
Motif mata palsu pada sayap ngengat komet (commons.wikimedia.org/Axel Strauß)

Dilansir Natural History Museum, sesuai dengan namanya ‘Argema’, ngengat komet memiliki mata palsu pada bagian sayapnya. Mereka memiliki empat bintik lingkaran seperti mata di sayap kuningnya. Hal ini membantu mereka dalam berkamuflase untuk menghindari predator. 

3. Ngengat komet hanya makan saat menjadi ulat saja

Ulat dari ngengat komet (commons.wikimedia.org/Olivier Bouteleux)
Ulat dari ngengat komet (commons.wikimedia.org/Olivier Bouteleux)

Ngengat komet hanya makan saat menjadi ulat saja. Setelah ulat berkembang menjadi ngengat dewasa, mereka akan berhenti makan. Meskipun mereka masih memiliki mulut, tetapi mulutnya tidak berfungsi untuk makan ketika sudah menjadi ngengat. 

4. Memiliki ciri khas ekor panjang pada sayapnya

Ngengat komet jantan (commons.wikimedia.org/Bernard BUPONT)
Ngengat komet jantan (commons.wikimedia.org/Bernard BUPONT)

Dilansir az animals, ngengat komet memiliki ekor pada sayapnya. Ekor sayap ngengat jantan lebih panjang dari ekor sayap ngengat betina. Ngengat jantan memiliki panjang ekor sayap mencapai 15 cm, dan lebar sayapnya sekitar 20 cm.

5. Memiliki makanan utama berupa daun eukaliptus

Daun eucalyptus sebagai makanan utama ngengat komet
Daun eucalyptus sebagai makanan utama ngengat komet

Ulat dari ngengat komet merupakan ulat pemakan daun eukaliptus yang agresif. Daun eukaliptus adalah sumber makanan utama bagi ulat dari ngengat komet. Dilansir az animals, ulat dari ngengat komet juga memakan tanaman alternatif seperti Pistacia terebinthus, Rhus cotinus apabila daun eukaliptus tidak tersedia. 

6. Memiliki waktu hidup yang pendek

Ngengat komet (commons.wikimedia.org/Heinlolein)
Ngengat komet (commons.wikimedia.org/Heinlolein)

Ngengat komet memiliki umur yang sangat pendek. Dilansir a-z animals, umur ngengat jantan hanya sekitar 4-5 hari, sedangkan ngengat betina dapat bertahan selama 7-10 hari. Masa hidupnya yang singkat ini digunakan untuk menemukan pasangan dan bertelur. 

Wah, ternyata masa hidup ngengat komet sangat singkat yah. Mereka hanya hidup untuk mencari pasangan dan bertelur, tanpa melakukan kegiatan memakan. Populasi ngengat komet yang terbatas hanya di hutan hujan tropis Madagaskar membuatnya menjadi rentan karena bergantung pada tanaman tertentu di habitat mereka. Ketergantungan ini membatasi jangkauan habitat mereka hanya pada lokasi-lokasi tertentu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us