Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Crowned Sifaka, Sangat Terampil dalam Melompat di Pepohonan

crowned sifaka (instagram.com/coreyhawkinsphotography)
crowned sifaka (instagram.com/coreyhawkinsphotography)

Crowned sifaka atau dikenal dengan nama ilmiah Propithecus coronatus, merupakan salah satu primata yang hidup di hutan-hutan Madagaskar, khususnya di daerah yang kaya akan vegetasi. Ciri khas dari primata ini adalah bulunya yang berwarna putih dengan mahkota hitam di bagian kepala. Crowned sifaka memiliki perilaku sosial yang kompleks dan sering terlihat bergerak dalam kelompok kecil, serta saling berinteraksi satu sama lain dengan cara yang sangat dinamis.

Selain itu, mereka memiliki kemampuan melompat yang luar biasa, yang memungkinkan mereka berpindah dari satu cabang ke cabang pohon lainnya dengan lincah. Crowned sifaka juga termasuk hewan herbivora, mereka membantu menyebarkan biji-bijian dan menjaga keseimbangan vegetasi di hutan. Lebih lanjut, berikut telah diulas beberapa fakta menariknya.

1. Endemik di hutan Madagaskar dan menghabiskan sebagian besar waktunya di pepohonan

crowned sifaka (instagram.com/patrickvb75)
crowned sifaka (instagram.com/patrickvb75)

Crowned sifaka adalah spesies endemik di hutan lebat Madagaskar. Negara ini terkenal dengan keanekaragaman hayatinya yang luar biasa, dan sifaka ini berkembang dengan baik di habitat tertentu. Mereka lebih menyukai hutan gugur yang kering, namun juga dapat ditemukan di area hutan hujan. Kemampuan adaptasi yang dimilikinya memungkinkan mereka untuk menjelajahi berbagai jenis pohon dengan mudah.

Sebagian besar dari mereka dapat ditemukan di bagian utara Madagaskar, khususnya di Taman Nasional Ankarafantsika dan cagar alam di sekitarnya. Crowned sifaka menghabiskan sebagian besar waktunya di atas pohon, bergerak dengan lincah dari satu dahan ke dahan lainnya. Gaya hidup arboreal ini tidak hanya membantu mereka menghindari predator, namun juga memudahkan mereka untuk mencari makanan, yakni dedaunan dan buah-buahan yang tumbuh di ketinggian.

2. Dengan mudahnya mereka mampu melompat sejauh sepuluh meter

crowned sifaka (instagram.com/tkviolet)
crowned sifaka (instagram.com/tkviolet)

Crowned sifaka memiliki bulu berwarna krem yang khas dengan bercak gelap di wajah dan anggota tubuh lainnya. Warna ini memberikan mereka kemampuan kamuflase yang sangat baik di bawah cahaya yang terfilter di hutan.

Dengan mata besar yang ekspresif, crowned sifaka dapat dengan mudah bergerak di area pepohonan, terutama saat pagi dan sore hari ketika mereka sangat aktif. Kemampuan penglihatan mereka juga sangat baik dalam kondisi cahaya redup, dan ini membantu mereka untuk menjelajahi lingkungan dengan efisien.

Salah satu ciri khas crowned sifaka adalah kekuatan kaki belakangnya. Mereka telah beradaptasi untuk melompat dari cabang ke cabang lain—mampu melompat sejauh sepuluh meter dengan mudah. Pergerakan mereka tidak hanya mengesankan, tetapi juga terlihat anggun. Selain itu, crowned sifaka memiliki ekor panjang yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan saat bergerak di pepohonan.

3. Memiliki dinamika sosial yang khas dan berkomunikasi dengan berbagai vokalisasi atau bahasa tubuh

crowned sifaka (instagram.com/benkniveton)
crowned sifaka (instagram.com/benkniveton)

Crowned sifaka memiliki dinamika sosial yang khas. Mereka hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri dari 3 hingga 10 individu, di mana ikatan antar-anggota sangat kuat. Komunikasi di antara mereka sangat unik, yakni menggunakan berbagai vokalisasi dan bahasa tubuh untuk menyampaikan pesan. Misalnya, mereka mengeluarkan suara gerutuan lembut saat berdekatan, dan seruan keras yang dapat terdengar dari jarak jauh.

Dalam pergerakannya, crowned sifaka adalah pelompat yang sangat terampil. Memiliki kaki belakang yang kuat memungkinkan mereka untuk melompat dengan anggun di satu pohon ke pohon lain. Selain itu, perawatan diri juga merupakan aspek penting dalam kehidupan sosial mereka. Aktivitas ini tidak hanya menjaga kebersihan tubuhnya dari parasit, namun juga memperkuat hubungan antar-anggota kelompok dan menjaga keharmonisan di dalam komunitas.

4. Populasinya terancam akibat deforestasi dan perburuan liar

crowned sifaka (instagram.com/will_mijnk)
crowned sifaka (instagram.com/will_mijnk)

Crowned sifaka menghadapi sejumlah tantangan di lingkungan alaminya. Deforestasi menjadi isu utama, di mana aktivitas manusia seperti penebangan pohon dan pembukaan lahan pertanian kian mengancam keberadaan hutan mereka. Kehilangan habitat ini berdampak negatif pada kualitas hidup dan ketersediaan makanan bagi crowned sifaka.

Selain itu, perburuan juga menjadi ancaman serius bagi mereka. Di beberapa daerah, mereka diburu untuk diambil dagingnya atau ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan. Hal ini berpotensi mengurangi populasi dan merusak keanekaragaman genetik mereka.

5. Rangkuman keunikan dari crowned sifaka

crowned sifaka (instagram.com/coreyhawkinsphotography)
crowned sifaka (instagram.com/coreyhawkinsphotography)

Crowned sifaka merupakan hewan akrobatik hutan yang luar biasa. Mereka mampu melompat sejauh 10 meter di sekitar pepohonan, dengan menunjukkan kelincahan dan kekuatan yang mengagumkan. Cara mereka bergerak sangat unik, yang disebut dengan “melekat dan melompat secara vertikal.” Hal ini memungkinkan mereka menjelajahi dedaunan yang lebat.

Selain itu, crowned sifaka juga dikenal dengan vokalisasi khasnya. Suara yang mereka hasilkan dapat terdengar jauh di dalam hutan, yang memfasilitasi komunikasi antar-individu dalam jarak yang cukup jauh. Penampilan crowned sifaka juga sangat mencolok. Bulu putih halus yang mereka miliki berpadu dengan tanda hitam, sehingga menjadikan mereka sangat menarik dan memikat banyak orang.

Selain keindahan fisiknya, crowned sifaka juga memiliki peran penting dalam ekosistemnya, yaitu sebagai penyebar benih. Dengan mengonsumsi buah-buahan dan bergerak di pepohonan, mereka berkontribusi pada pelestarian keanekaragaman hayati di habitatnya.

Crowned sifaka, primata endemik Madagaskar ini, dikenal dengan keterampilannya dalam melompat di pepohonan. Begitu juga dengan perilaku sosialnya yang kompleks—hidup dalam kelompok kecil dan beradaptasi dengan baik di hutan. Spesies ini berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan melalui pola makan herbivora dan penyebaran biji-bijian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us