Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Getaran suara (unsplash.com/Pawel Czerwinski)

Setiap hewan mempunyai kemampuannya tersendiri. Salah satunya adalah ekolokasi. Ekolokasi atau disebut juga biosonar adalah sonar biologi yang digunakan oleh beberapa jenis binatang.

Binatang yang memiliki kemampuan ekolokasi mengeluarkan bunyi dan mendengarkan pantulan bunyi tersebut yang dipantulkan oleh objek-objek yang ada di sekitarnya. Hewan yang melakukan ekolokasi dapat mengidentifikasi objek dan menavigasi sekitarnya bahkan saat tidak dapat melihat.

Apa saja fakta tentang ekolokasi? Simak penjelasan lengkapnya di sini

1.Prinsip dasar ekolokasi

Ilustrasi kelelawar berteriak (unsplash.com/Todd Cravens)

Dilansir Kidadl, ekolokasi terjadi karena adanya sumber yang menghasilkan gelombang suara, yang dalam hal ini adalah organisme atau hewan seperti kelelawar atau paus. Kemudian gelombang suara merambat melalui udara atau air dan memantul kembali dari objek apa pun yang jatuh di jalurnya.

Hewan penghasil suara dapat merasakan durasi waktu yang memisahkan gema yang berurutan dan mengetahui jarak masing-masing objek di sekitarnya. Jika objek target bergerak, maka organisme ekolokasi akan mendeteksi kecepatannya dari gelombang suara yang dipantulkan.

2.Bagaimana cara kerja ekolokasi?

Ilustrasi hutan saat musim gugur (unsplash.com/Johannes Plenio)

Ekolokasi adalah kemampuan untuk melokalisasi objek apa pun berdasarkan seberapa baik objek tersebut memantulkan suara. Seperti dilansir Kidadl, hewan akan mengeluarkan suara, kemudian suara yang dipantulkan dari objek terdekat akan terdengar lebih keras dan mencapai telinga hewan lebih cepat daripada gelombang suara yang mengenai objek yang lebih jauh.

Telinga hewan juga dapat merasakan perubahan fase gema untuk mengetahui jenis permukaan yang dimiliki sumber suara. Jadi, sementara objek yang keras seperti dinding atau karang akan menghasilkan gema yang tajam, sedangkan suara yang dipantulkan dari objek yang lebih lembut seperti pepohonan atau vegetasi akan kurang tajam.

3.Perbedaan fungsi dari jenis hewan

Ilustrasi kelelawar sedang makan (pixabay.com/Engin Akyurt)

Beberapa jenis hewan yang menggunakan ekolokasi mempunyai cara yang berbeda dalam penggunaanya. Hal ini membuat ekolokasi mempunyai fungsi yang berbeda-beda.

Misalnya, kelelawar di sub ordo Microchiroptera menggunakan ekolokasi sebagai alat berburu. Sementara itu, beberapa spesies di Megachiroptera yang menggunakan ekolokasi untuk navigasi.

4.Evolusi pada ekolokasi

Pergerakan sel DNA (pixabay.com/Arek Socha)

Evolusi pada ekolokasi sendiri ditandai dengan adanya peningkatan dalam penggunaanya. Peningkatan ini terjadi karena, digunakan oleh spesies tertentu untuk bertahan hidup.

Dilansir discover wild life, lumba-lumba dan paus bergigi, menggunakan ekolokasi untuk melihat di perairan berlumpur atau kedalaman laut yang gelap, dan bahkan mungkin telah berevolusi sehingga mereka dapat mengejar cumi-cumi dan spesies penyelaman lainnya. Sementara itu, ekolokasi memungkinkan kelelawar untuk terbang di malam hari serta di gua-gua yang gelap.

Ini adalah keterampilan yang mungkin mereka kembangkan sehingga mereka dapat menemukan serangga yang terbang di malam hari yang tidak dapat ditemukan oleh burung. 

5.Manusia mampu gunakan kemampuan ekolokasi

Ilustrasi tunanetra (pexels.com/Emmanuel Hernández)

Dilansir Science Alert, manusia bisa menggunakan kemampuan ekolokasi dengan latihan yang cukup. Dalam penelitian ini, ilmuwan mengamati 12 peserta yang telah didiagnosis buta dan 14 orang dengan penglihatan sehat.

Hanya dalam waktu 10 minggu, para peserta yang dilatih kemampuan ekolokasinya menggunakan suara lidah, mampu menghindari rintangan serta mengenali ukuran dan letak objek dengan suara 'klik' yang mereka hasilkan dari lidah. Dari penelitian tersebut, setelah 20 sesi pelatihan yang berlangsung selama 2 sampai 3 jam, para peserta mengalami peningkatan kemampuan ekolokasi yang menggunakan suara klik dari lidah.

Setelah sesi pelatihan berakhir, peserta tunanetra bahkan mengalami peningkatan mobilitas dengan menggunakan kemampuan ekolokasi yang sudah dipelajari.

Itulah fakta seputar ekolokasi. Beri komentar di bawah ini jika kamu tahu fakta tentang ekolokasi lainnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Topics

Editorial Team