Bonobo ada salah satu jenis kera yang memiliki kekerabatan dekat dengan manusia. Masuk dalam spesies simpanse, bonobo banyak hidup di hutan Kongo, Afrika.
Bisa dikatakan bahwa bonobo merupakan jenis simpanse yang paling unik dan lebih cerdas dari simpanse biasa. Primata bonobo juga memiliki kemampuan dalam berimajinasi tentang hasrat seksual mereka.
Inilah lima fakta ilmiah tentang kera bonobo, spesies cerdas yang berkerabat dengan manusia. Apa saja, ya? Disimak, yuk!
Melansir Worldwildlife.org, spesies bonobo hanya dapat ditemukan di Kongo, lebih tepatnya di hutan bagian selatan Kongo. Spesies ini agak berbeda dengan simpanse pada umumnya, di mana ukuran kera bonobo lebih kerdil dibandingkan dengan simpanse.
Karena letak habitatnya yang ekslusif inilah menyebabkan bonobo juga diklasifikasikan sebagai spesies yang terpisah dari simpanse biasa pada tahun 1929 silam. Simpanse biasa pada umumnya tersebar di berbagai negara di dunia, namun tidak dengan bonobo.
Sayangnya populasi bonobo di Kongo juga terus berkurang akibat perang saudara yang pernah beberapa kali terjadi. Selain itu, perburuan liar juga membuat bonobo tidak bisa hidup tenang di alam liar.
Bonobo dan simpanse merupakan spesies yang berkerabat dekat dengan manusia, seperti ditulis dalam Sciencemag.org. Ilmuwan biologi meneliti bahwa simpanse dan bonobo memiliki kemiripan DNA 99 persen dengan manusia.
Namun tentu perbandingan DNA juga tidak sesederhana itu. Meskipun DNA bonobo, simpanse, dan manusia memiliki banyak kemiripan, namun antara manusia dengan simpanse dan bonobo sangatlah berbeda dalam segala hal.
Selain simpanse dan bonobo, primata yang berkerabat dekat dengan manusia adalah gorila, di mana terdapat 97 persen kemiripan DNA gorila dengan DNA manusia.
Di antara sema jenis primata dalam dunia hewan, mungkin bonobo merupakan spesies yang bisa memiliki hobi dan obsesi dalam hal seksual.
Bonobo menganggap seks bukan hanya sebagai fungsi reproduksi atau menghasilkan keturunan, melainkan juga untuk bersenang-senang dan melepas penat atau stres, seperti ditulis dalam Scientificamerican.com.
Namun meskipun sering melakukan hubungan seksual, bonobo betina memiliki tingkat reproduksi dan kesuburan yang sama dengan simpanse pada umumnya. Selama beberapa tahun, bonobo betina hanya akan melahirkan satu kali.
Bonobo merupakan spesies yang bisa menjadi homoseksual, atau bercinta dengan sesama jenis kelamin, seperti dilansir dalam Livescience.com. Perilaku ini sudah sejak lama teridentifikasi dalam dunia hewan, terutama pada primata bonobo.
Di alam liar, bonobo jantan bisa berhubungan seks dengan bonobo jantan lainnya. Begitu juga dengan sesama bonobo betina yang dapat melakukan hubungan seksual.
Para peneliti dan ilmuwan menganggap bahwa bonobo sering melakukan hal tersebut mungkin karena sekadar bersenang-senang, mengingat bonobo merupakan spesies yang sangat hobi dan terobsesi dengan berbagai jenis kegiatan seksual mereka.
Diketahui bahwa bonobo dapat memilih beberapa jenis daun yang dianggap efektif dapat menyembuhkan penyakit yang mereka alami. Biasanya bonobo akan berusaha mencerna jenis-jenis tanaman tertentu untuk melancarkan pencernaan mereka.
Para peneliti mengungkapkan bahwa kebanyakan spesies primata pada dunia fauna, akan menggunakan daun atau tanaman tertentu untuk mengeliminasi bakteri berlebih.
Sebetulnya bukan hanya bonobo yang memanfaatkan daun atau tanaman untuk membantu pencernaan mereka. Banyak mamalia di dunia melakukan hal yang sama, dan cara-cara tersebut cukup efektif untuk mengurangi gejala sakit pencernaan yang mereka alami.
Itulah lima fakta ilmiah tentang spesies bonobo. Semoga artikel kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan kamu, ya!