Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Kadal Lava Galapagos, Bisa Push-Up!

potret kadal lava galapagos jantan dewasa (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Intinya sih...
  • Kepulauan Galapagos merupakan rumah bagi berbagai hewan unik, seperti iguana laut, kura-kura galapagos, dan penguin galapagos.
  • Kadal lava galapagos adalah spesies reptil endemik Kepulauan Galapagos yang dapat ditemukan di banyak pulau dengan beragam habitat dan makanan.
  • Kadal ini memiliki perbedaan fisik antara jantan dan betina.

Kepulauan Galapagos bisa dibilang jadi salah satu tempat yang cukup populer kalau membicarakan soal hewan-hewan unik yang hidup di dalamnya. Gugusan pulau yang menjadi bagian dari wilayah Ekuador ini memiliki luas sekitar 8.010 km persegi dan diperkirakan sudah eksis sejak 4 juta tahun yang lalu. Hewan seperti iguana laut (Amblyrhynchus cristatus), kura-kura galapagos (Chelonoidis niger), atau penguin galapagos (Spheniscus mendiculus) mungkin jadi penghuni yang paling populer di sana.

Namun, pernahkah kamu mendengar spesies reptil bernama kadal lava galapagos (Microlophus albemarlensis)? Mereka merupakan jenis kadal berukuran relatif kecil dengan panjang tubuh antara 17—25 cm dengan bobot sekitar 250 gram saja. Secara penampilan, kadal ini terbilang mirip seperti saudara mereka yang lain. Namun, ada perbedaan corak pada sisik leher mereka. Terdapat warna merah cerah di sana. Kali ini, kita akan berkenalan dengan spesies kadal yang sering menumpang di atas cangkang kura-kura galapagos ini. Penasaran, kan? Yuk, simak pembahasan tentang mereka!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Kadal lava galapagos bisa hidup di berbagai habitat berbeda, salah satunya kawasan berbatu. (commons.wikimedia.org/Bernard Gagnon)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kadal lava galapagos merupakan spesies reptil endemik dari Kepulauan Galapagos. Secara spesifik, kadal ini ditemukan di Pulau Santa Cruz, Isabela, Santiago, Santa Fe, Fernandina, Seymour, Plaza Sur, Daphne Major, Baltra, dan Rábida. Jumlah pulau yang dihuni mereka membuat kadal lava galapagos merupakan spesies endemik Kepulauan Galapagos dengan peta persebaran paling luas, dilansir Animalia.

Sementara, untuk pilihan habitat, mereka bisa hidup dengan nyaman di beberapa tempat yang berbeda. Hal ini karena pulau-pulau di Kepulauan Galapagos punya rupa yang berbeda-beda pula sehingga membuat kadal lava galapagos beradaptasi di dalamnya. Tempat-tempat seperti hutan hujan, padang rumput, tepi pantai berbatu, bukit berbatu, pegunungan, hingga dataran kering bisa jadi rumah bagi kadal yang satu ini.

Kadal lava galapagos sebenarnya merupakan hewan omnivor. Namun, mereka lebih banyak mengonsumsi berbagai jenis serangga, laba-laba, larva kumbang, serta artropoda di sekitar rumah mereka. Selain makanan utama itu, mereka juga mengonsumsi bunga, biji-bijian, dan daun pohon tertentu. Bahkan, individu yang hidup di dekat pemukiman manusia juga terbiasa untuk mengonsumsi sisa-sisa sampah rumah tangga, lho.

2. Beda ciri fisik jantan dan betina

potret kadal lava galapagos betina dengan warna tubuh yang lebih polos (commons.wikimedia.org/Haplochromis)

Sama seperti kebanyakan reptil lain, kadal lava galapagos merupakan hewan dengan dimorfisme seksual. Maksudnya, terdapat perbedaan ciri fisik yang mencolok antara jantan dengan betina. Ini sangat mudah untuk kita amati dengan mata telanjang. Dari ukuran, misalnya, kadal lava galapagos jantan cenderung 2—3 kali lebih besar ketimbang betina. Animal Diversity melansir kalau rata-rata panjang pejantan sekitar 22—25 cm, sedangkan betina sekitar 17—20 cm.

Selain soal ukuran, ada perbedaan ciri fisik antara jantan dengan betina. Biasanya, jantan memiliki warna lebih gelap dengan beberapa corak kuning dan hijau pada sisik mereka. Sementara, betina tampil dengan warna cokelat kemerahan cerah tanpa adanya corak tertentu. Yang menarik, perbedaan warna ini juga terjadi tergantung dengan tempat mereka tinggal. Kadal lava galapagos yang tinggal di daerah dekat gunung berapi cederung berwarna gelap, sedangkan yang tinggal di daerah berpasir cenderung lebih cerah.

3. Rutin berjemur dan bisa mengubah warna sisik

potret kadal lava galapagos yang sedang berjemur di atas seekor iguana laut (commons.wikimedia.org/juan_carlos_caicedo_hdz)

Sebagai hewan berdarah dingin, kadal lava galapagos jelas butuh berjemur di bawah sinar Matahari guna menghangatkan tubuh mereka. Namun, kadal yang satu ini hanya berjemur pada waktu tertentu saja, yakni saat pagi hari menjelang siang. Sebab, pada waktu itulah, panas Matahari terasa sangat pas, tak terlalu panas dan tak terlalu sejuk. Pada saat berjemur, mereka akan mencari batu-batuan tinggi, tanah, daun kering, atau kadang di atas tubuh hewan lain, semisal kura-kura galapagos dan iguana laut.

Dilansir BION Terrarium Center, ketika memasuki waktu siang atau saat merasakan kehadiran predator, kadal lava galapagos akan langsung bersembunyi. Tempat yang biasa jadi persembunyian mereka bisa berupa celah bebatuan, tumpukan daun, ataupun lubang di pohon. Oh, ya, kadal yang satu ini juga punya kemampuan untuk mengubah warna sisiknya, lho.

Biasanya, kemampuan ini digunakan sebagai bentuk komunikasi terhadap sesama. Perubahan warna sisik ini bisa menunjukkan apakah satu individu bisa menoleransi kehadiran individu lain ataupun bentuk agresifitas dan siap untuk menyerang individu yang mencoba mendekatinya. Sebagai informasi, kadal yang satu ini merupakan hewan teritorial sehingga mereka tak segan menyerang siapa saja yang dianggap sebagai penyusup.

4. Sistem reproduksi

Kadal lava galapagos bisa melakukan gerakan mirip push-up untuk beberapa maksud berbeda. (commons.wikimedia.org/ Charles J. Sharp)

Musim kawin bagi kadal lava galapagos berlangsung selama November—Maret. Uniknya, pejantan kadal ini punya ritual tertentu guna menarik perhatian betina di sekitar mereka. Pejantan akan melakukan gerakan seperti push-up di hadapan betina dengan harapan si betina akan tertarik. Gerakan ini juga digunakan jantan untuk menunjukkan dominasi atas jantan lain jika berjumpa di satu tempat. Dalam satu musim kawin, biasanya kadal lava galapagos jantan akan kawin dengan 2—4 betina.

Animal Diversity melansir kalau kadal lava galapagos betina bisa mengeluarkan 1—4 butir telur dalam 1 musim kawin. Telur-telur mereka diletakkan di dalam tanah yang digali sendiri dan menjalani masa inkubasi selama 3 bulan. Setelah itu, anak-anak kadal lava galapagos akan keluar dari sarang dengan ukuran saat lahir sekitar 3—4 cm. Butuh waktu 3 tahun bagi jantan sebelum matang secara seksual, sementara betina sudah mencapai kematangan seksual hanya dalam waktu 9 bulan.

5. Status konservasi dan peran penting bagi lingkungan

potret kadal lava galapagos yang berkamuflase dengan lingkungan sekitar (commons.wikimedia.org/Deko4you)

Sebenarnya, IUCN Red List melabeli kadal lava galapagos dalam kategori kekhawatiran rendah (Least Concern) dengan populasi yang cenderung stabil. Akan tetapi, mereka ternyata memiliki sejumlah masalah yang mengancam pada masa mendatang. Secara alami, predator kadal lava galapagos terbilang cukup banyak, mulai dari burung elang, ular, burung laut, dan kalajengking. Bahkan, kanibalisme pun bisa terjadi.

Tak hanya itu, ternyata aktivitas manusia mulai berpengaruh pada kehidupan kadal ini. Tak jarang kadal lava galapagos tertabrak kendaraan yang melintas jalan di beberapa pulau yang berpenghuni, dilansir Animalia. Masalah yang lebih serius tampak pada pemanasan global, kerusakan habitat alami, hingga pengenalan spesies asing di sekitar rumah mereka. Hal-hal tersebut bisa merusak populasi kadal lava galapagos pada masa mendatang.

Oh, ya, ada satu lagi kebiasaan kadal lava galapagos yang mereka lakukan saat merasa terancam. Kadal ini diketahui bisa melepas ekor mereka dan berkamuflase dengan lingkungan sekitar. Hal tersebut cukup sering membuat predator alami mereka terkecoh saat mencoba mengejar. Menarik banget, ya, reptil endemik dari Kepulauan Galapagos ini!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us