7 Fakta Menarik Cookie Cutter Shark, Hiu Kecil Pencuri Daging

Di siang hari yang cerah, para nelayan sedang menangkap ikan seperti biasanya. Tidak ada yang aneh, setidaknya sampai mereka menangkap ikan besar dengan lubang di sekujur tubuhnya. Lubang-lubang tersebut terbilang rapih, seperti ada yang dengan sengaja mencongkel bagian tersebut. Siapa sangka, pelakunya adalah oleh seekor hiu, ikan yang selama ini kita anggap mengerikan karena kebiasaanya mencabik-cabik mangsanya dan memakannya hingga tidak tersisa.
Berbeda dengan hiu pada umumnya, pelaku utama dari kejadian ini adalah hiu kecil dengan nama ilmiah Isistius brasiliensis. Spesies yang satu ini memang terkenal karena cara makannya yang unik, yaitu menggigit dan mengambil potongan daging berbentuk bulat dari hewan yang lebih besar, meninggalkan bekas luka yang terlihat seperti bekas potongan kue. Dari sinilah mereka mendapatkan nama cookie cutter yang berarti pemotong kue. Penasaran hewan ini seperti apa? Yuk! Cek faktanya disini.
1. Meninggalkan bekas luka seperti cetakan kue

Bayangkan kamu membuat lingkaran menggunakan jangka, kira-kira begitulah cara ikan hiu ini membuat cetakan berbentuk bulat yang rapih. Menggunakan mulut atasnya, hiu mungil ini akan menempel pada tubuh ikan yang lebih besar. Kemudian dia menancapkan rahang bagian bawahnya yang sangat tajam. Setelah itu, hiu ini akan mulai memutar badannya dan membuat lingkaran sempurna layaknya sebuah jangka.
Dengan cara tersebut, ikan hiu ini mampu membuat potongan kecil yang sangat rapih sehingga dirinya mendapatkan daging dengan bentuk bulat sempurna. Meninggalkan mangsanya dengan sebuah luka seperti potongan cetakan kue. Ya! Hiu ini tidak membunuh mangsanya secara langsung bahkan mereka membiarkannya hidup, sangat berbeda dengan saudaranya yang lain.
2. Ukurannya mungkin kecil namun targetnya adalah ikan besar

Seekor hiu kecil berenang di kedalaman lautan, panjangnya tak lebih dari lengan manusia. Logika manusia kemungkinan berpikir "Pasti mangsanya plankton atau hewan kecil". Salah, mangsanya adalah ikan besar seperti paus, lumba-lumba, bahkan hiu putih!
Dengan panjang rata-rata 40 cm dan paling besar adalah 56 cm, ukurannya sangat kecil bila dibandingkan dengan saudaranya. Lebih mirip cerutu daripada ikan hiu, apalagi dengan pola garis pada bagian lehernya. Membuatnya mendapatkan nama lain yaitu cigar shark atau hiu rokok. Meskipun memiliki tubuh yang kecil, hal ini tidak menjadikan dirinya berkecil hati. Hiu ini merupakan pemakan yang rakus dan bisa menargetkan apa saja terutama ikan-ikan besar.
3. Kerakusannya tidak mengenal makhluk hidup atau benda mati

Tahun 1970-an, Angkatan Laut AS menghadapi masalah aneh. Kapal selam mereka mengalami kerusakan mendadak pada bagian sensor bawah laut. Tapi ketika diperiksa, yang ditemukan justru lubang kecil berbentuk bulat sempurna. Tentunya hal tersebut membuat mereka keheranan. Butuh waktu sebelum mereka menyadari bahwa itu adalah ulah dari Cookie Cutter Shark.
Lucunya, angkatan laut AS sempat mengira kalau hal tersebut dilakukan oleh pasukan Soviet padahal pada kenyataanya mereka juga mengalami hal yang sama. Mereka mengira hal tersebut terjadi karena sebuah senjata rahasia baru yang dikembangkan pasukan Soviet. Setidaknya sampai salah satu dari mereka melihat dengan mata kepala sendiri kalau hal tersebut disebabkan oleh ikan mungil ini.
Ya! Kerakusan hiu ini membuatnya sering menggigit tidak hanya makhluk hidup namun kadang-kadang mereka juga mencoba menggigit benda asing yang bercahaya di laut, termasuk sensor kapal selam.
4. Menarik perhatian mangsanya menggunakan cahaya

Di kedalaman laut yang gelap, seekor ikan besar berenang mencari makanan. Dari kejauhan, ia melihat siluet ikan kecil bercahaya di atasnya. Tampaknya, itu adalah makanan yang mudah ditangkap. Tapi saat ia mendekat, tiba-tiba… cak! Ia kehilangan sepotong daging! Ikan kecil tersebut ternyata adalah cookie cutter shark yang menyamar.
Hiu ini memiliki kemampuan bioluminescence, sebuah kemampuan untuk menciptakan cahaya alami pada bagian bawah tubuhnya. Membuatnya tampak seperti ikan kecil jika dilihat dari bawah, sebuah trik berburu yang cerdik. Predator besar tertarik mendekat, lalu dalam sekejap, cookie cutter shark menyerang dan mencuri dagingnya!
5. Memakan kembali gigi bagian bawahnya yang lepas

Coba bayangkan, setiap kali kamu mengganti gigi susu, kamu harus menelannya kembali agar tubuhmu tetap kuat. Aneh, bukan? Tapi bagi cookie cutter shark, ini adalah kunci kelangsungan hidupnya.
Hiu ini terus-menerus mengganti giginya. Tapi bukannya membuang gigi lama, mereka menelannya kembali. Ini bukan kebiasaan menjijikkan, melainkan strategi bertahan hidup yang mereka kembangkan. Gigi mengandung kalsium dan mineral penting, sesuatu yang sulit didapat di laut dalam. Dengan cara ini, mereka bisa memastikan gigi baru mereka tetap kuat tanpa harus mencari sumber nutrisi tambahan.
6. Lebih memilih tempat gelap

Kenapa hiu ini sangat jarang ditemukan? Karena saat matahari terbit, cookie cutter shark menghilang ke kedalaman laut hingga 1.000 meter. Tapi begitu malam tiba, mereka naik ke permukaan untuk berburu lalu kembali turun ke perairan dalam saat fajar.
Hiu ini mengikuti pola Diel Vertical Migration (DVM), artinya mereka tinggal di kedalaman ratusan hingga ribuan meter saat siang untuk menghindari predator. Namun, saat malam tiba, mereka berenang ke perairan yang lebih dangkal untuk mencari mangsa. Cara ini merupakan salah satu migrasi harian terbesar di dunia laut, memungkinkan mereka berburu dengan aman tanpa menarik perhatian predator. Kebiasaan ini juga yang membuatnya jarang terlihat oleh manusia, kecuali ketika mereka secara tidak sengaja tertangkap oleh nelayan laut dalam.
7. Pernah menyerang seorang penyelam

Malam itu, Mike Spalding berenang di perairan Hawaii, menantang dirinya dalam perjalanan panjang menyeberangi laut. Tapi tiba-tiba, ia merasakan sakit menusuk di dadanya. Ketika melihat ke bawah, ia melihat luka bulat sempurna. Sebuah luka yang sangat jelas siapa pelakunya, ya! Itu gigitan khas cookie cutter shark!
Pada 16 Maret 2009, perenang jarak jauh ini mengalami serangan langka dari hiu kecil ini. Bukan karena mereka memangsa manusia, tapi karena cookie cutter shark mengira tubuh perenang sebagai mangsa besar yang biasa mereka serang. Untungnya, luka tersebut tidak fatal, meskipun cukup mengejutkan bagi Spalding.
Cookie cutter shark masih menyimpan banyak misteri. Bagaimana mereka bisa menggigit benda logam? Apakah ada hewan laut lain yang memiliki teknik berburu serupa? Mungkin di masa depan, kita akan menemukan lebih banyak rahasia tentang si kecil pencuri daging ini atau mungkin, mereka masih menyimpan trik baru yang belum pernah kita lihat?