Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Hooker's Lips, Memiliki Bunga yang Menyerupai Bibir!

ilustrasi hooker's lips (flickr.com/Bart Mariner)

Pernah gak kamu melihat bunga yang bentuknya mirip banget sama bibir manusia yang baru dipoles lipstik? Warna merahnya mencolok, bikin siapa saja langsung terpikat. Yup, itulah hooker's lips atau nama latinnya Psychotria elata, salah satu tanaman paling unik yang sering viral di media sosial.

Di balik penampilannya yang sensual, ternyata tanaman ini menyimpan banyak fakta menarik, lho! Mulai dari habitat aslinya hingga perannya dalam ekosistem, semuanya bikin kamu makin kagum sama si "bibir merah". Yuk, simak fakta-fakta menarik tentang hooker's lips berikut ini!

1. Berasal dari hutan hujan tropis Amerika Tengah dan Selatan

ilustrasi hooker's lips (flickr.com/Ronnie Yeo)

Hooker's lips adalah penghuni asli hutan hujan tropis di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Tanaman ini tumbuh subur di negara-negara seperti Kolombia, Kosta Rika, Panama, hingga Ekuador. Biasanya, si bibir merah ini ditemukan di ketinggian 200-1000 meter di atas permukaan laut.

Meski sering muncul di timeline media sosial, hooker's lips sebenarnya langka banget, lho! Tanaman ini cukup sulit dibudidayakan di luar habitat aslinya. Jadi, jangan heran kalau kamu jarang melihatnya secara langsung meskipun tinggal di negara tropis.

2. Bibir merahnya hanya muncul saat musim tertentu

ilustrasi hooker's lips (flickr.com/NABU|naturgucker geG)

Ternyata, bentuk bibir merah yang ikonik itu bukan bunga, melainkan bract, alias daun pelindung. Uniknya lagi, "bibir merah" ini hanya muncul saat tanaman sedang dalam masa reproduksi atau musim kawin.

Fenomena ini biasanya berlangsung beberapa hari saja. Setelah itu, bract akan membuka, memperlihatkan bunga-bunga kecil berwarna putih di bagian dalam. Jadi, kalau mau melihat hooker's lips dalam bentuk terbaiknya, timing jadi kunci, nih!

3. Menjadi favorit kupu-kupu dan kolibri

ilustrasi hooker's lips (flickr.com/Heinrich Cuno)

Warna merah mencolok pada hooker's lips bukan cuma untuk gaya-gayaan. Bentuk dan warnanya yang menarik berfungsi untuk memikat polinator seperti kupu-kupu dan kolibri.

Di habitat aslinya, kolibri sering mengunjungi tanaman ini untuk menghisap nektar dari bunga kecil di balik bract merah. Proses ini membantu penyerbukan, sehingga tanaman bisa berkembang biak dengan baik. Bisa dibilang, "bibir merah" ini adalah strategi alami untuk menarik perhatian!

4. Digunakan dalam pengobatan tradisional

ilustrasi hooker's lips (flickr.com/Susan Ford Collins)

Selain cantik, hooker's lips ternyata juga punya manfaat medis. Masyarakat lokal di Amerika Tengah sudah lama memanfaatkan tanaman ini untuk pengobatan tradisional. Daunnya dipercaya bisa membantu meredakan demam dan batuk jika diolah dengan cara tertentu.

Namun, perlu diingat bahwa penggunaan tanaman ini sebagai obat gak boleh sembarangan. Beberapa spesies dari genus Psychotria mengandung senyawa yang bisa berbahaya jika tidak diolah dengan tepat. Jadi, lebih baik serahkan pada ahlinya, ya!

5. Terancam punah karena habitatnya terus berkurang

ilustrasi hooker's lips (flickr.com/Bart Mariner)

Sayangnya, keberadaan hooker's lips di alam liar semakin terancam. Deforestasi, perubahan iklim, dan perburuan untuk dijadikan tanaman hias adalah ancaman utama bagi tanaman eksotis ini.

Saat ini, beberapa organisasi konservasi sedang berupaya melindungi habitat alami hooker's lips. Mereka juga melakukan penelitian untuk mengembangbiakkan tanaman ini di luar habitat aslinya. Tujuannya tentu saja agar spesies ini tetap eksis di masa depan.

Hooker's lips memang membuktikan kalau alam punya kreativitas tanpa batas dalam menciptakan keindahan. Selain menjadi salah satu tanaman paling unik di dunia, si "bibir merah" ini juga punya peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan hujan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us