5 Fakta Menarik Zeppelin, Kapal Udara yang Sudah Tidak Digunakan

Zeppelin adalah balon udara berbentuk cerutu raksasa yang dapat terbang terarah karena memiliki mesin dan kemudi. Zeppelin menjadi salah satu penemuan paling revolusioner dalam bidang penerbangan. Kapal udara raksasa ini mampu mengangkut penumpang dan barang dengan kecepatan dan kenyamanan yang luar biasa.
Namun, mengapa sekarang Zeppelin tidak digunakan? Berikut beberapa fakta menarik tentang Zeppelin, mulai dari sejarah, perkembangan, hingga nasib akhir dari pesawat ini. Yuk, mari kita simak lebih lanjut.
1. Asal-usul Zeppelin

Kapal udara bernama Zeppelin dinamai seperti nama penemunya, Ferdinan Von Zeppelin, seorang perwira militer Jerman yang sudah pensiun. Zeppelin pertama kali merumuskan gagasannya pada tahun 1874 dan mengembangkannya secara rinci pada tahun 1893. Dia mendapatkan paten di Jerman pada tahun 1895 dan di Amerika Serikat pada tahun 1899.
Zeppelin pertama kali terbang pada tanggal 2 Juli 1900 dari hanggar terapung di Danau Constance, dekat Friedrichshafen, Jerman. Kapal udara itu memiliki panjang 128 meter dan dilengkapi dengan dua kereta luar yang masing-masing berisi mesin berkekuatan 16 horse power. Kapal udara itu mencapai kecepatan hampir 32 km per jam
2. Hadir pada perang dunia pertama
Zeppelin digunakan oleh Jerman sebagai senjata udara selama Perang Dunia I. Zeppelin mampu terbang dengan kecepatan sekitar 85 km per jam dan membawa hingga dua ton bom. Dengan kebuntuan militer di Front Barat, Jerman memutuskan untuk menggunakan zeppelin untuk mengebom kota-kota di Inggris.
Zeppelin juga digunakan untuk pengintaian, patroli, dan transportasi. Namun, zeppelin memiliki banyak kelemahan, seperti rentan terhadap tembakan, cuaca buruk, dan pesawat tempur. Zeppelin akhirnya ditinggalkan oleh Jerman setelah mengalami banyak kerugian.
3. Simbol kemajuan dan inovasi pada masanya

Zeppelin memiliki rangka berbentuk cerutu yang terdiri dari sel gas internal yang ditopang oleh kerangka logam. Di bawah rangka, ada gondola yang berisi mesin, kabin penumpang, dan kargo. Zeppelin menggunakan bahan bakar yang disebut Blau gas, yang memiliki berat sama dengan udara, sehingga tidak mengubah keseimbangan kapal udara saat terbakar.
Zeppelin dilengkapi dengan sistem kontrol yang memungkinkan kapal udara bergerak ke atas, ke bawah, ke kiri, atau ke kanan. Zeppelin juga dapat mendarat di tempat yang tidak memiliki landasan pacu, seperti kutub, gurun, atau laut. Dengan teknologi dan mekanisme ini, Zeppelin menjadi simbol kemajuan dan inovasi bagi Jerman pada masa itu.
4. Mengalami kecelakaan tragis

Terdapat dua kecelakaan Zeppelin yang cukup tragis sepanjang masa. Zeppelin L 32 diserang oleh pesawat tempur Inggris saat mengebom London pada tahun 1916, terbakar dan jatuh di Essex, Inggris. Semua 22 awak kapal udara tewas, termasuk Kapten Mathy, pilot Zeppelin terbaik dan paling berpengalaman.
Kasus lain adalah Zeppelin Hindenburg yang meledak saat mendarat di Amerika Serikat pada tahun 1937, menewaskan 36 orang. Ledakan itu disebabkan oleh bocornya gas hidrogen, percikan listrik statis, atau bahan peledak. Kejadian itu mengakhiri era kapal udara penumpang.
5. Kembali sebagai sarana wisata

Kapal udara Zeppelin tdak lagi digunakan sebagai kapal udara militer maupun penumpang. Akan tetapi, beberapa perusahaan dan organisasi masih membangun dan mengoperasikan Zeppelin sebagai atraksi wisata dan penelitian ilmiah. Salah satu contohnya adalah Zeppelin NT, yang merupakan versi modern dari Zeppelin yang lebih ringan, efisien, dan aman.
Zeppelin NT menawarkan penerbangan wisata singkat di atas Danau Konstanz dan lokasi lainnya di Jerman dan Eropa. Zeppelin NT juga digunakan untuk kegiatan penelitian ilmiah, seperti pengamatan lingkungan, penelitian troposfer, dan eksplorasi sumber daya alam. Zeppelin NT juga dapat terbang hingga 24 jam tanpa henti dengan getaran rendah, sehingga cocok untuk mengumpulkan data dan sampel.
Zeppelin adalah salah satu inovasi transportasi udara yang pernah menghiasi langit dunia. Zeppelin juga menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting, mulai dari perang dunia, ekspedisi kutub, hingga bencana Hindenburg. Meskipun kini sudah tidak digunakan secara resmi, kapal udara ini tetap memiliki sejarah dan prestasi yang patut dihargai.