Fakta Unik Geologi Kepulauan Galapagos, Bikin Takjub!

Berbicara mengenai Kepulauan Galapagos, tidak ada henti-hentinya jika membahas seputar fakta unik yang ada di kawasan ini. Kepulauan Galapagos merupakan bagian dari negara Ekuador, telah lama menjadi pusat penelitian ilmu pengetahuan dan wisata alam. Selain itu, teori evolusi Charles Darwin terlahir dari sini. Dilansir dari Environment and Society Portal, bahwasanya Charles Darwin menyaksikan sendiri alam dan keunikan flora dan fauna Galapagos.
Tempat ini juga menjadi laboratorium alam terbuka dan sebagai Taman Nasional Galapagos yang dilindungi di bawah bimbingan ilmiah dari Stasiun Penelitian Charles Darwin. Selain keunikan flora dan fauna yang menjadi pusat perhatian, sejarah geologi di Kepulauan Galapagos tak kalah menarik untuk dikaji. Pasalnya, menurut para peneliti bidang ilmu geologi, kawasan Kepulauan Galapagos terbentuk dari tumpukan lava dan dihiasi gunung berapi perisai, yang sebagian besar aktif secara berkala. Aktivitas gunung api tersebut yang membentuk gugusan pulau yang indah seperti sekarang. Penasaran apa saja fakta unik geologi yang tersimpan di Kepulauan Galapagos. Yuk, simak penjelasan berikut!
1.Lahir dari dasar laut

Awal mula munculnya Kepulauan Galapagos di permukaan dimulai dari proses geologi yang melibatkan 3 lempeng tektonik. Tiga lempeng tektonik tersebut ada Nazca, Cocos, dan Pasifik bertemu di dasar samudra. Dilansir dari Unesco World Heritage Convention, menjelaskan bahwasanya dibandingkan dengan kebanyakan pulau samudra di dunia, Galapagos dikategorikan masih sangat muda dengan pulau-pulau terbesar dan termuda. Pulau-pulau terbesar hingga termuda yakni Isabela dan Fernandina, yang berumur kurang dari satu juta tahun.
Kemudian pulau-pulau tertua yang ada di kepulauan Galapagos yakni Española dan San Cristobal, yang berumur antara tiga hingga lima juta tahun. Dilansir dari University of Oregon gugusan kepulauan yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, terjadi di tengah-tengah salah satu lempeng tektonik. Titik panas Galapagos saat ini membentuk permukaan sekelompok gunung berapi samudra yang terdiri dari tiga belas pulau utama. Lokasi titik panas di masa lalu dapat ditelusuri sebagai dua punggung bukit dasar laut, yaitu punggung bukit Cocos dan Carnegie, yang membentang dari Kepulauan Galapagos ke palung Amerika Tengah dan Selatan, di mana keduanya menunjam ke dalam lapisan mantel bumi.
2.Gunung berapi aktif

Kepulauan Galapagos juga terdapat gunung berapi aktif hingga sekarang. Gunung berapi aktif yang ada di Kepulauan Galapagos aktif dengan rata-rata 3 letusan setiap 10 tahun. Dilansir dari Nasa Earth Observatory, Fernandina yang merupakan pulau termuda di kepulauan Galapagos, menjadi salah satu paling aktif secara vulkanik. Terdapat gunung berapi La Cumbre yang berperan dalam menghasilkan gugusan pulau Galapagos. Dalam 10 tahun terakhir, gunung berapi ini meletus kira-kira setiap empat tahun sekali.
Letusan yang pernah tercatat pada bulan Maret 2024, berdasarkan pantauan dari Nasa Earth Observatory melalui citra satelit, lava mengalir dari celah melingkar di sisi tenggara gunung berapi. Gunung berapi aktif berperan penting dalam menciptakan keunikan geologi dan geomorfologi yang ada di Kepulauan Galapagos. Hal ini juga menjadi pusat penelitian ilmiah para ilmuwan geologi dunia.
3.Keanekaragaman jenis batuan

Aktivitas vulkanik yang terjadi di Kepulauan Galapagos menciptakan keanekaragaman jenis batuan. Dimulai dari batuan beku, sedimen, dan juga metamorf yang terbentuk akibat dari aktivitas magma yang naik ke permukaan bumi. Dilansir dari Galapagos Conservation Trust, batuan beku terbentuk dari pembekuan magma yang didinginkan (batuan cair) baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif, atau di permukaan sebagai batuan ekstrusif.
Kemudian batuan sedimen terbentuk dari endapan dan mencakup 75-80 persen dari luas daratan bumi, dan meliputi jenis-jenis batuan seperti kapur, dolomit, batu pasir, konglomerat, dan serpih. Lalu ada batuan metamorf yang merupakan hasil jenis batuan yang sudah ada sebelumnya dalam proses yang disebut metamorfosis. Batuan ini terbentuk akibat dari perubahan fisik maupun kimiawi dan mengalami perubahan bentuk. Dilansir dari Energy Observer, gunung berapi Galapagos terbentuk dari hasil lempeng tektonik yang bergerak melewati titik panas yang tetap dalam mantel bumi. Titik panas memungkinkan magma dari mantel bumi naik ke permukaan dan menciptakan keanekaragaman jenis batuan.
Sebagai kesimpulan, Kepulauan Galapagos memang menyimpan beragam keajaiban geologi yang tidak hanya memukau, tetapi juga memberikan wawasan tentang sejarah alam dan evolusi kehidupan di bumi. Dengan segala keindahan dan misterinya, kepulauan Galapagos tetap menjadi salah satu tujuan yang tak hanya menarik bagi para ilmuwan, tetapi juga setiap orang yang ingin merasakan keajaiban alam yang luar biasa.