Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Gak Melulu Asap! Ini 6 Jenis Polusi yang Jarang Disadari

Ilustrasi polusi cahaya (pexels.com/Kamran Gholami)
Ilustrasi polusi cahaya (pexels.com/Kamran Gholami)
Intinya sih...
  • Polusi suara bisa menurunkan konsentrasi, menyebabkan gangguan tidur, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
  • Polusi cahaya mengganggu ritme sirkadian tubuh, menyebabkan insomnia, kelelahan, dan mempengaruhi perilaku satwa liar.
  • Visual pollution merusak estetika kota, membuat orang stres, tidak nyaman, dan kehilangan rasa damai saat berada di luar rumah.

Kalau dengar kata polusi, yang langsung terlintas pasti asap kendaraan, udara kotor, dan langit kelabu, kan? Padahal, polusi tuh nggak cuma soal udara. Dunia ini ternyata penuh dengan jenis polusi lain yang diam-diam mengganggu hidup kita, tapi sering banget luput dari perhatian.

Kita hidup di zaman serba cepat, serba canggih, dan serba bising! Tapi kita sering abai sama bentuk-bentuk gangguan lingkungan yang efeknya nggak kalah bahaya dari polusi udara. Nah, daripada terus-terusan nyalahin asap knalpot, mending kita kenalan dulu sama enam jenis polusi yang jarang disadari, tapi diam-diam ngasih dampak besar ke tubuh dan pikiran kita.

1. Polusi suara

Ilustrasi polusi suara dari kendaraan (pexels.com/Văn Nguyễn Hoàng)
Ilustrasi polusi suara dari kendaraan (pexels.com/Văn Nguyễn Hoàng)

Pernah nggak sih kamu ngerasa capek walau nggak ngapa-ngapain? Bisa jadi itu efek dari polusi suara alias noise pollution. Suara kendaraan, klakson, konstruksi, bahkan notifikasi HP yang terus bunyi–semuanya bisa ngasih tekanan psikologis ke otak kita. Ini bukan lebay, tapi udah dibuktikan sama banyak riset ilmiah!

Polusi suara bisa bikin konsentrasi menurun, susah tidur, dan bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian yang dipublikasikan dalam Berita Kedokteran Masyarakat menyebutkan bahwa paparan kebisingan bisa menyebabkan gangguan tidur, gangguan pendengaran, penyakit kardiovaskular, gangguan hormon, hingga meningkatnya risiko diabetes. Nggak cuma itu, polusi suara juga berdampak ke kesehatan mental akibat stres dari kebisingan yang terus-menerus.

Tubuh kita butuh tenang buat bisa reset, tapi kalau tiap hari kuping dijejali suara bising, lama-lama bisa stres sendiri. Yang repot, kita sering menganggap suara bising itu normal. Padahal kuping juga butuh istirahat, lho!

2. Polusi cahaya

Ilustrasi polusi cahaya (pexels.com/Peter Spencer)
Ilustrasi polusi cahaya (pexels.com/Peter Spencer)

Langit malam sekarang udah jarang kelihatan bintang. Bukan karena bintangnya kabur, tapi karena cahaya buatan di kota terlalu terang. Inilah yang disebut sebagai light pollution atau polusi cahaya. Lampu jalan, papan iklan LED, dan gedung tinggi yang nyala terus 24 jam bikin malam jadi palsu.

Dampaknya nggak cuma bikin langit malam kehilangan keindahannya. Polusi cahaya juga mengganggu ritme sirkadian alias jam biologis tubuh kita. Tubuh jadi bingung kapan harus tidur dan kapan harus aktif. Nggak heran banyak orang sekarang jadi insomnia dan gampang capek, karena tubuhnya kehilangan sinyal alami dari gelap-terang.

Nggak cuma manusia yang kena dampaknya, hewan juga. Cahaya buatan bisa mengganggu perilaku alami satwa liar, mulai dari cara mereka bernavigasi, berkembang biak, sampai bermigrasi. Jadi, polusi cahaya ini diam-diam punya efek besar, bukan cuma soal langit yang nggak gelap lagi.

3. Polusi visual

Ilustrasi polusi visual (freepik.com/pvproductions)
Ilustrasi polusi visual (freepik.com/pvproductions)

Pernah lihat tumpukan kabel listrik di tiang yang semrawut, spanduk kampanye nempel sembarangan, atau iklan berlebihan di tiap sudut jalan? Nah, itu namanya visual pollution. Secara teknis mungkin nggak berbahaya, tapi polusi jenis ini bikin otak dan mata kita lelah karena harus melihat kekacauan terus menerus.

Visual pollution merusak estetika kota dan ruang publik. Efeknya? Kita jadi kurang nyaman, gampang stres, dan kehilangan rasa damai saat berada di luar rumah. Bayangin aja kalau tiap hari harus lihat kekacauan visual terus menerus—lama-lama bisa mengganggu mood juga, lho. Belum lagi, banyak elemen visual ini nggak terkontrol dan bikin suasana jadi nggak enak dilihat.

4. Polusi mikroplastik

Ilustrasi polusi mikroplastik (pexels.com/Alfo Medeiros)
Ilustrasi polusi mikroplastik (pexels.com/Alfo Medeiros)

Kalau kamu pikir plastik yang dibuang cuma nyangkut di tempat sampah, kamu salah besar. Mikroplastik—partikel plastik super kecil yang terbentuk dari limbah plastik udah nyebar ke mana-mana, termasuk di air, makanan, bahkan udara! Kita bisa tanpa sadar menghirup atau menelannya setiap hari.

Yang bikin ngeri, mikroplastik susah banget terurai dan bisa masuk ke dalam tubuh kita. Studi udah nunjukin kalau mikroplastik bisa ada di darah, paru-paru, bahkan plasenta bayi. Ini bukan cuma soal pencemaran lingkungan, tapi udah jadi ancaman kesehatan global. Sayangnya, karena ukurannya kecil banget, polusi ini sering luput dari perhatian.

5. Polusi elektromagnetik

Ilustrasi polusi elektromagnetik (freepik.com/freepik)
Ilustrasi polusi elektromagnetik (freepik.com/freepik)

Di era digital ini, hidup kita nggak bisa jauh dari sinyal Wi-Fi, jaringan 4G/5G, dan berbagai gelombang elektromagnetik lainnya. Tapi tahu nggak sih, semua sinyal itu menghasilkan electromagnetic pollution alias polusi elektromagnetik? Meski nggak kelihatan, gelombang ini bisa ngaruh ke kesehatan kita, lho!

Beberapa studi menunjukkan hubungan antara paparan elektromagnetik berlebih dengan gangguan tidur, sakit kepala, dan penurunan kualitas hidup. Apalagi kalau kamu tidur deket HP atau router Wi-Fi yang nyala terus. Meskipun belum ada konsensus ilmiah yang mutlak, tetap aja bijak kalau kita mulai membatasi paparan sinyal yang nggak perlu.

6. Polusi digital

Ilustrasi polusi digital (freepik.com/freepik)
Ilustrasi polusi digital (freepik.com/freepik)

Scroll, klik, swipe—kita tiap hari dibanjiri informasi tanpa henti dari media sosial, berita online, sampai grup WhatsApp keluarga. Ini disebut juga dengan digital pollution, yaitu beban informasi berlebih yang bikin otak kita kewalahan. Polusi jenis ini bikin kita susah fokus dan gampang capek secara mental.

Banyak orang sekarang mengalami information fatigue, alias kelelahan karena terlalu banyak informasi. Parahnya lagi, banyak info itu nggak penting atau malah hoaks. Bukannya jadi pintar, kita malah makin bingung dan stres. Nggak heran kalau makin banyak yang merasa lelah tanpa tahu penyebabnya—karena otaknya kelelahan akibat polusi digital.

Sekarang kita tahu, polusi itu nggak cuma soal udara yang kotor atau bau asap kendaraan. Banyak bentuk polusi lain yang nggak kalah ganggu, bahkan bisa berdampak langsung ke kesehatan fisik dan mental kita. Sayangnya, karena bentuknya sering nggak kasat mata, kita cenderung abai dan terus-terusan terpapar tanpa sadar.

Mulai sekarang, yuk lebih jeli sama lingkungan sekitar. Bukan cuma soal kebersihan fisik, tapi juga kenyamanan batin dan mental. Karena lingkungan yang sehat bukan cuma soal bebas asap, tapi juga bebas dari gangguan suara, cahaya, sampai informasi yang bikin kepala penuh. Yuk, hidup lebih jernih!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us