Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945

Suara proklamasi Soekarno ternyata bukan suara aslinya

17 Agustus 1945 adalah tanggal yang bersejarah bagi rakyat Indonesia, karena hari tersebut merupakan hari kemerdekaan kita semua. Hari itu adalah bentuk awal kebangkitan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan sekaligus penanda awalnya revolusi.

Namun asal kamu tahu, ya, pada hari kemerdekaan pada waktu itu ada beberapa fakta yang sangat menarik dan mungkin kita jarang mengetahuinya. Apa sajakah fakta itu?

1. Menu santapan sahur ketika menjelang proklamasi

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945Bung Karno beserta para kawannya berdiskusi mengenai rancangan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (instagram.com/akalsejarah)

Di saat menjelang proklamasi, hari itu bertepatan dengan pelaksanaan ibadah puasa bulan Ramadan. Pada dini hari 17 Agustus 1945, Soekarno, Hatta, dan Achmad Soebardjo sedang sibuk berdiskusi merancang teks proklamasi di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda serta dikawali para pemuda berkumpul di ruang depan.

Setelah teks proklamasi rampung disusun, para bapak bangsa pun merasa lapar dan mereka butuh makanan untuk sahur. Untungnya di saat itu ada Nyonya Satsuki Mishima, asisten Maeda, yang berinisiatif membuatkan hidangan sahur untuk mereka bertiga.

Nyonya Satsuki membuat nasi goreng sebagai hidangan menu sahur Soekarno dan kawan-kawannya. Selain itu, Nyonya Satsuki juga menyajikan menu lainnya seperti ikan sarden, telur, dan roti. Mereka semua pun menikmati santapan sahurnya. Selesainya, Soekarno dan Hatta kembali ke kediaman masing-masing untuk mempersiapkan diri melaksakan proklamasi kemerdekaan.

2. Sebenarnya Soekarno lagi sakit ketika memproklamasikan kemerdekaan

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945Presiden Soekarno sedang membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. (instagram.com/media.soekarno)

Ternyata, pada saat waktu menunjukkan pukul 8 pagi atau 2 jam sebelum pembacaan teks proklamasi dimulai, Bung Karno sakit dan ia masih terbaring nyenyak di kamar rumahnya yang berada di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini.

Soekarno terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan begitu lelah setelah begadang bersama para sahabatnya untuk menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda semalam. Bung Karno pun segera ditangani oleh sahabatnya, yaitu dr. Soeharto. Darahnya dialiri chinineurethan intramusculair, lalu menenggak pil brom chinine. Setelah diperiksa, Soekarno kembali beristirahat.

Pada pukul 9 pagi, Bung Karno terbangun. Ia bangkit dan segera berpakaian rapi putih-putih dan langsung menemui sahabatnya, Bung Hatta. Bertepatan pukul 10 pagi, keduanya mulai memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumahnya.

"Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!"  Seru Bung Karno di hadapan para patriot sejati. Kemudian mereka semua pun menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka merah-putih. Setelah upacaranya selesai, Bung Karno kembali ke kamarnya dan berbaring di tempat tidurnya lagi. Rupanya, beliau masih meriang.

3. Sentuhan yang sederhana pada saat upacara proklamasi kemerdekaan

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia (instagram.com/media.soekarno)

Pada saat upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia waktu itu, ternyata acaranya berjalan tanpa ada protokol keamanan dan lain sebagainya. Tidak ada korps musik, tidak ada konduktor, dan tidak ada panca ragam. Semuanya berjalan dengan lancar dan sederhana.

Tiang bendera pun hanya memakai batang bambu kasar dan katrol tiangnya terbuat dari gelas bekas sahur Mohamad Hatta. Walaupun begitu, itulah kenyataannya. Akhirnya terjadilah sebuah upacara sakral yang dinanti-nantikan selama lebih dari 300 tahun.

Baca Juga: 7 Fakta Nero, Kaisar Terburuk Sepanjang Sejarah Romawi Kuno

4. Bendera merah-putih yang terbuat dari kain sprei dan kain penjual soto

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945pengibaran bendera pusaka pada 17 Agustus 1945 (instagram.com/historia_indonesia)

Pengibaran bendera pusaka merah putih saat itu adalah sebuah momen yang sangat membanggakan dan mengharukan bagi kita semua. Namun, di balik pengibaran bendera merah putih di rumahnya Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur nomor 56 tersebut, ada satu kisah unik yang harus diketahui. Ada sosok ibu Fatmawati yang menjahit bendera kebangsaan kita. Beliau membuat bendera dari kain sprei yang berwarna putih yang ada di dalam lemarinya dan kain merahnya dibeli dari penjual soto.

Kejadian sebelumnya karena, ibu Fatmawati sangat menyayangkan bendera awalnya yang terlalu kecil apabila dinaikkan di tiang bendera, yaitu hanya sekitaran 50 cm. Tidak punya waktu lagi, beliau pun akhirnya memakai kain seadanya untuk membuat bendera yang ukurannya lebih besar dan dijahitlah bendera merah putih dengan ukuran yang besar dan siap untuk dikibarkan.

5. Tokoh proklamator sebenarnya bukan hanya Soekarno-Hatta

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945Bung Karno bersama anggota kabinet pertama Republik Indonesia (instagram.com/presidensukarno)

Mereka yang hadir pada saat mengikuti rapat dan penyusunan naskah proklamasi waktu itu bukan hanya Soekarno dan Bung Hatta saja. Ada sahabat mereka lainnya yang turut ikut serta, yaitu Achmad Soebardjo, Sajuti Melik, dan Soekarni.

Ketika Bung Hatta mengusulkan agar semua yang hadir di rapat itu menandatangani teks proklamasinya, ternyata usulan beliau ditolak oleh Soekarni. Jadilah hanya duo Soekarno-Hatta yang menandatangani naskah proklamasi.

6. Naskah proklamasi yang asli ditemukan di tempat sampah

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945naskah asli proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945 (instagram.com/ninielwda)

Bung Karno tidak pernah menyimpan naskah asli teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditulis olehnya bersama Bung Hatta. Namun, lembaran kertas itu malah disimpan dengan baik oleh seorang wartawan, BM Diah. Naska itu disimpannya setelah beliau menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda. Teks itu telah disalin dan diketik oleh Sajuti Melik pada dini hari 17 Agustus 1945.

Kemudian di tanggal 29 Mei 1992, Diah baru menyerahkan draft tersebut kepada Presiden Soeharto. Naskah itu telah disimpannya selama 46 tahun, 9 bulan, dan 19 hari.

Baca Juga: Biografi Sayuti Melik, Tokoh di Balik Teks Proklamasi

7. Ada dua jenis naskah proklamasi

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945naskah proklamasi otentik (lem-fox.com)

Sebenarnya ada dua jenis naskah proklamasi, yaitu naskah proklamasi klad (ditulis tangan) dan naskah proklamasi otentik (diketik Sajuti Melik). Salah satu naskah tersebut mengalami perbedaan setelah diketik, yaitu hanya beberapa kata yang berubah, seperti:

  • Kata "Proklamasi" diubah menjadi "PROKLAMASI"
  • Kata "Hal2" diubah menjadi "Hal-hal"
  • Kata "tempoh" diubah menjadi "tempo"
  • Kata "Djakarta, 17 - 8 - 05" diubah menjadi "Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05"
  • Kata "Wakil2 bangsa Indonesia" diubah menjadi "Atas nama bangsa Indonesia"

Naskah Proklamasi klad memang tidak ditandatangani, sementara naskah proklamasi otentik sudah ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.

8. Negatif film foto kemerdekaan disimpan di bawah pohon

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945suasana proklamasi kemerdekaan Indonesia (instagrm.com/achmad_nurdiyanto)

Ketika proklamasi kemerdekaan sedang berjalan, seorang fotografer bernama Frans Mendoer merekam detik-detik proklamasi tersebut. Kemudian, datanglah tentara Jepang yang ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting itu. Tapi pada saat ditanya, sang fotografer itu berbohong kepada mereka. Ia bilang tidak punya negatif foto tersebut dan sudah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan.

Setelah mendengar jawaban dari fotografer, tentara Jepang pun marah besar dan kembali pergi dari hadapan Frans. Namun yang sebenarnya terjadi, negatif film itu ditanam di bawah pohon di halaman kantor harian Asia Raja. Lalu Frans segera mengambil kembali negatif film itu untuk dicetak dan dipublikasi secara luas.

Berkat sebuah kebohongan itulah kini kita jadi bisa menikmati dan menyaksikan dokumentasi peristiwa Proklamasi 17 Agustus tahun 1945 silam. Bagaimana jadinya kalau Frans bersikap jujur kepada Jepang? Mungkin sampai sekarang kita tidak akan pernah bisa lihat foto ikonis Ir. Soekarno saat membacakan teks proklamasi dan dokumentasi foto peristiwa lainnya waktu itu.

9. Suara proklamasi Soekarno ternyata hasil rekaman ulang

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945Bung Karno menyuarakan Indonesia. (instagram.com/jas.merah)

Selama ini banyak yang mengira kalau rekaman suara Bung Karno yang sedang membaca naskah proklamasi dan biasanya diputar di media-media atau di museum-museum bersejarah adalah suara aslinya. Padahal, sebenarnya itu bukan suara asli beliau yang direkam langsung saat pembacaan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945, melainkan suara tersebut merupakan hasil rekaman ulang sekitar tahun 1950 atau sekitar 5 tahun setelah kemerdekaan.

Jusuf Ronodipuro selaku pendiri RRI meminta Presiden Soekarno merekam kembali pembacaan teks proklamasi kemerdekaannya. Bung Karno berpikir ulang mengenai argumentasi Jusuf tersebut dan akhirnya beliau setuju suaranya direkam sekali lagi. Setelah menjalankan rekaman ulang, barulah suara pembacaan teks proklamasi mulai digandakan pada tahun 1959 sampai sekarang.

Baca Juga: 5 Rumah Rancangan Soekarno di Bandung, Ada yang Disegel Satpol PP 

10. Perintah pertama Soekarno setelah menjadi presiden pertama adalah pesan sate ayam

Jarang Ada yang Tahu, 10 Fakta Kemerdekaan Indonesia Pada Tahun 1945Presiden Soekarno menikmati makanan. (dok. istimewa)

Soekarno ditetapkan sebagai Presiden RI dan Mohammad Hatta sebagai wakil Presiden RI pertama oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sehari setelah kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah menjadi presiden RI, Soekarno tidak langsung memerintahkan pembentukan kabinet, mempersiapkan rapat, atau menetapkan kebijakan penting lainnya. Perintah pertamanya adalah memesan lima puluh tusuk sate ayam.

Karena pada saat itu Soekarno sedang dalam perjalanan pulang dan ia melihat pedagang sate di jalan. Tak pikir panjang, beliau pun langsung memerintahkan tukang sate untuk membuatkan lima puluh tusuk sate untuknya. Setelah jadi, Soekarno langsung menikmati satenya dengan berjongkok di pinggir parit.

Demikianlah fakta-fakta menarik seputar proklamasi kemerdekaan Indonesia pada kala itu. Sebenarnya masih banyak lagi hal-hal atau cerita unik mengenai peristiwa tersebut. Namun, hal yang bisa kita tangkap dari fakta-fakta tadi adalah kita bisa melihat gambaran dari sosok para pahlawan bangsa kita ini yang rela mati demi memerdekakan Bangsa Indonesia pada kala itu.

Semoga kita semakin aware terhadap perjuangan mereka dan bisa kita terapkan semangat mereka untuk bangsa kita di zaman sekarang ini.

Gebialya Photo Verified Writer Gebialya

Learning is the basis of life.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kalyana Dhisty

Berita Terkini Lainnya