Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Penyebab Hewan Peliharaan Mengeluarkan Aroma Tidak Sedap

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Peng Louis)

Setiap hewan peliharaan memiliki standar perawatan yang berbeda-beda. Kesenangan seekor anjing mungkin dengan mengotori cakarnya, dan kebanggaan kucing dengan memiliki bulu yang lembut dan terawat. Namun, terkadang hewan peliharaan juga memiliki naluri ingin tahu yang akan mendorongnya untuk memiliki aroma tubuh yang tidak sedap.

Tidak hanya itu, bau tidak sedap pada hewan peliharaan dapat mengindikasikan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya. Apabila kamu merasa aneh dengan perubahan bau di badan hewan peliharaanmu, mungkin ada penyebab medis atau penyakit serius yang harus segera ditangani. Simak ulasan di bawah ini, ya!

1. Infeksi telinga menyebabkan bau ragi

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Souvik Banerjee)

Gejala infeksi telinga sering kali menyebabkan telinga hewan peliharaan berbau ragi. Hal ini disebabkan ada kelembaban di dalam telinga yang bisa menyebabkan infeksi jamur. Infeksi jamur pada telinga akan cenderung mengeluarkan bau ragi, dan infeksi bakteri akan cenderung berbau busuk.

Tanda-tanda munculnya infeksi telinga pada hewan peliharaan yaitu adanya kotoran telinga, kemerahan pada telinga, sering menggaruk-garuk telinga, dan kelelahan. Selain itu, infeksi telinga akan lebih berisiko muncul pada anjing yang memiliki telinga panjang dan menggantung daripada anjing yang memiliki telinga runcing. Terkecuali dengan kucing, di mana hewan tersebut relatif jarang terkena infeksi telinga.

2. Masalah kencing menyebabkan bau urine yang kuat

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Serhii Volyk)

Jika kucing dan anjing peliharaan mengalami infeksi saluran kemih, maka urine yang mereka keluarkan berbau lebih kuat dari biasanya. Tanda-tanda gejalanya yaitu seperti urine yang bercampur darah, terlalu sering buang air besar, kelelahan, hingga kehilangan nafsu makan.

Selain itu, kucing juga begitu rentan dengan masalah kencing meskipun infeksi saluran kemih sering terjadi pada anjing. Jika gejala ini tidak segera diobati dan terlalu lama dibiarkan, maka kondisi hewan peliharaan akan semakin memburuk. Bahkan akan berpotensi mengalami gagal ginjal. Oleh karenanya, pastikan segera bawa hewan peliharaanmu ke dokter hewan apabila sudah mulai menunjukkan tanda-tanda masalah kencing.

3. Infeksi jamur kulit menyebabkan bau apek

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Infeksi jamur atau ragi kulit pada hewan peliharaan merupakan pemicu umum yang mengeluarkan bau tidak sedap. Bau spesifiknya sering disamakan dengan bau kaki. Dokter hewan akan menunjukkannya, jika bau seperti itu muncul bersamaan dengan gejala lainnya seperti kulit kemerahan, gatal-gatal, dan berubahnya tekstur bulu.

Biasanya, infeksi ragi disebabkan oleh jamur Dermatitis Malassezia, dan infeksi ini sering terjadi pada anjing. Apabila hewan peliharaanmu memililki asma atau alergi, mereka akan lebih rentan terinfeksi jamur kulit. 

4. Infeksi bakteri pada kulit akan mengeluarkan aroma manis

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Pada saat hewan peliharaanmu sampai mengalami abses bakteri, tubuh mereka akan mengeluarkan bau aroma manis. Kemudian, gejala infeksi bakteri kulit yang lain yaitu berupa ruam kulit yang mirip seperti jerawat, kemerahan, hingga kulit gatal dan mengelupas.

Tidak hanya itu, bahkan infeksi kulit yang lebih parah bisa saja sampai pada abses. Juga akan melepuh dan bernanah, dikelilingi juga dengan kulit yang memerah dan meradang, yang mungkin akan mengeluarkan cairan.

5. Masalah gigi bisa menyebabkan bau mulut

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Masalah umum pada kucing dan anjing adalah bau mulut. Terutama masalah gigi yang biasanya tidak menyenangkan ini. Gigi kucing dan anjing sering kali menyimpan tumpukan karang gigi seiring bertambahnya usia mereka. Namun jika tidak diobati, dalam waktu yang lama penumpukan karang gigi ini akan berkembang sampai pada infeksi gusi dan kerusakan gigi.

Tetapi mudah saja jika kamu ingin membersihkan gigi hewan peliharaanmu apabila mereka tipe yang jinak dan tenang. Periksa mulutnya dan lihat apakah ada penumpukan sisa-sisa makanan atau karang gigi, dan apakah gusinya terlihat merah atau tidak. Lalu, tanda lain juga akan terlihat seperti anjing menunjukkan air liur yang berlebihan serta menghindar dari makanan yang sulit dikunyah olehnya.

6. Gejala diabetes akan mengeluarkan nafas yang manis dan beraroma buah

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Pixabay)

Bau mulut pada hewan peliharaan terkadang dapat menunjukkan adanya masalah internal, yaitu gastrointestinal dan infeksi pernapasan. Juga, nafas manis dan beraroma buah pada anjing dan kucing bisa mengindikasikan adanya gejala diabetes yang tidak terkontrol.

Tidak hanya manusia, anjing dan kucing jika menderita diabetes sering kali menunjukkan rasa hausnya yang terus-menerus dan sering buang air kecil. Selain itu, mereka bisa juga mengalami penurunan berat badan walaupun nafsu makannya tinggi.

7. Penyakit parvovirus dapat menyebabkan bau daging busuk

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Mikhail Nilov

Parvovirus merupakan penyakit virus yang berbahaya sekaligus bisa menular, juga bisa menyerang anjing dan kucing. Anjing cukup rentan terinfeksi canine parvovirus (CPV), sedangkan kucing rentan terhadap infeksi feline parvovirus (FP). Namun, yang paling rentan terinfeksi FP dan CPV adalah anak kucing dan anak anjing yang belum divaksinasi. Karena infeksi ini bisa mematikan anak kucing dan anjing yang masih berusia kecil.

Penyakit FP dan CPV akan menyebabkan muntah-muntah, dehidrasi, pendarahan di dalam, dan mengalami diare parah. Sedikit banyak dari para pemilik hewan telah menyadari bahwa parvovirus bisa memunculkan penyakitnya melalui aroma bau tertentu. Hewan peliharaaan yang menderita parvovirus akan mengeluarkan kotoran yang beraroma bau daging busuk.

8. Infeksi kelenjar perianal akan menyebabkan bau amis atau apek

ilustrasi hewan peliharaan (pexels.com/Gustavo Fring)

Tidak hanya hewan sigung yang memiliki senjata rahasia di bawah ekornya. Karena juga anjing dan kucing memiliki dua kelenjar anal di bagian sisi anus. Ketika kedua hewan itu sedang tenang atau diam, kelenjar ini tidak mengeluarkan aroma apa pun. Namun saat mereka ketakutan atau terkejut, tubuh mereka akan mengeluarkan aroma bau amis serta bau apek yang terus-menerus, karena disebabkan oleh kelenjar perianal ini.

Jika kamu merasa bahwa hewan peliharaanmu sering mengeluarkan aroma bau amis atau apek, bisa jadi ini tanda adanya infeksi dengan kelenjar tersebut. Dan juga, hewan peliharaanmu akan menggeser tubuh bagian bawahnya yang di lantai, sebab ia merasakan ketidaknyamanan. Bisa jadi bagian tubuhnya yang tidak nyaman itu sedang mengalami pembengkakan, atau bahkan bisa jadi mengeluarkan darah atau cairan.

Kendati demikian, selain beberapa penyebab di atas, jangan lupa juga untuk memperhatikan masalah perawatan hewan peliharaanmu di rumah. Karena bisa saja aroma bau tak sedap yang keluar dari tubuh mereka, mungkin salah satunya disebabkan karena kurangnya perawatan. Jangan lupa untuk bawa hewan lucumu ke dokter hewan untuk diperiksa, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us