Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa “Ngelem” Bisa Bikin Kecanduan? Berikut Penjelasan Sainsnya

IDN Times/Fitria Madia
IDN Times/Fitria Madia

Senin lalu (19/11) petugas Satpol PP Surabaya menangkap lima anak yang tengah asyik “ngelem” di Jalan Banyu Urip Kidul V, Surabaya. Kasus ini pun menarik perhatian Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akhirnya turut menegur anak-anak tersebut. Tujuannya satu: agar mereka berhenti “ngelem”.

IDN Times/Fitria Madia
IDN Times/Fitria Madia

Mencium bau lem atau akrab disebut “ngelem” adalah cara mudah dan murah untuk mendapatkan efek candu. Meski begitu, kebiasaan ini sangat berbahaya! Apalagi, kalau kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun. Kenapa bau lem bisa bikin candu dan apa efek berbahaya dari kebiasaan ini? Berikut fakta-faktanya dikaji secara ilmiah.

1. Lem mengandung salah satu zat umum dalam kategori inhalansia (obat hirup)

weiku.com
weiku.com

Inhalansia sering digunakan remaja sebagai alternatif ganja dan obat-obatan lainnya karena relatif lebih murah. The National Institute on Drug Abuse mencatat bahwa inhalansia adalah satu-satunya zat yang digunakan oleh remaja. Adapun, zat-zat ini juga ditemukan dalam semprotan aerosol, cairan pembersih dan bahan kimia rumah tangga. 

2. Mengendus lem bisa menyebabkan masalah pernapasan

medicalnewstoday.com
medicalnewstoday.com

Mengendus lem bisa berakibat fatal, salah satunya adalah masalah pernapasan. Efeknya semakin buruk jika diendus dalam jangka waktu yang lama. Bisa-bisa mengalami kegagalan pernapasan akut. Gejala ini merusak kemampuan seseorang untuk bernapas secara langsung karena mencegah jumlah oksigen menjangkau seluruh tubuh. 
Gejala ini juga ditemukan saat seseorang mengonsumsi alkohol berlebihan dan penggunaan narkoba. Dalam kasus yang serius, kegagalan pernafasan kronis dapat menyebabkan koma. 

3. Mengendus lem juga menyebabkan kerusakan otak

newscientist.com
newscientist.com

Menghirup lem dan inhalansia, seperti pelarut toluena dan naftalena, dapat merusak selubung mielin, lapisan tipis di sekitar serabut saraf otak dan sistem saraf. Kerusakan ini dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada fungsi otak. Adapun, masalah neurologis yang terjadi mirip dengan multiple sclerosis. 

4. Paparan bahan kimia juga menyebabkan degup jantung gak teratur

barnsleyhealthyhearts.org.uk
barnsleyhealthyhearts.org.uk

Gangguan ini disebut juga aritmia. Dalam beberapa kasus, ritme abnormal bisa menyebabkan gagal jantung yang fatal. Hal ini dikenal sebagai sudden sniffing death syndrome (SSDS). Bahkan, hal ini bisa terjadi hanya dari satu kali percobaan! 

5. Selain itu, berisiko juga menyebabkan beragam masalah kesehatan

Ilustrasi muntah-muntah (pixabay.com)
Ilustrasi muntah-muntah (pixabay.com)

Selain risiko di atas, menghirup lem juga menyebabkan kejang, kerusakan hati, kerusakan ginjal, tersedak, muntah-muntah dan kecelakaan akibat kehilangan kesadaran. 

6. Ada juga beragam gejala jangka pendek dari menghirup lem

ijandk.com
ijandk.com

Selain komplikasi kesehatan di atas, ada juga gejala jangka pendek dan konsekuensi menghirup lem. Beberapa di antaranya seperti bau bahan kimia pada pakaian dan nafas, ruam di sekitar mulut, sakit kepala, pusing, mual dan muntah, sakit perut, perubahan suasana hati, mabuk, kehilangan konsentrasi, mati rasa, kesemutan di tangan dan kaki, kehilangan koordinasi, kelelahan, gangguan pendengaran, apati, gangguan penilaian dan hilang kesadaran. 

7. Lem dihirup karena membuat perasaan euforia dan halusinasi

plukme.com
plukme.com

Sementara itu, lem banyak dihirup karena membuat seseorang bisa merasakan perasaan euforia dan halusinasi. Namun hal tersebut hanya bertahan beberapa menit dan gak sebanding dengan risiko terhadap kesehatan. 

8. Pengobatan bisa dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes neurologis dan terapi

thaivisa.com
thaivisa.com

Jika ada seseorang yang kecanduan dengan lem, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memeriksa kerusakan otak dan sistem saraf pusat; gangguan irama jantung; kerusakan hati; kerusakan ginjal dan masalah paru-paru.

Sementara, tes neurologis akan melihat cedera permanen pada fungsi otak dan memori, kesehatan mental serta kesehatan emosional seseorang. Terakhir, sesi terapi bisa dilakukan dengan melakukan kegiatan rekreasi yang melibatkan aktivitas fisik, seperti musik dan seni.

Setelah tahu bahaya menghirup lem, alangkah bijak untuk menjauhi kebiasaan ini. Selain jaga diri, jangan lupa untuk menjaga adik-adik, teman-teman, dan keluargamu ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Yudha ‎
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us