Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Spesies King Cobra, Panjangnya Mencapai 5 Meter

King cobra (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)
Intinya sih...
  • King cobra dibagi menjadi empat spesies baru di tahun 2024
  • King cobra merupakan ular berbisa terbesar dengan panjang mencapai 5 meter dan gigitannya mematikan
  • Terdapat empat spesies king cobra, yaitu O. hannah, O. bungarus, O. salvatana, dan O. kaalinga

Sebagai ular berbisa terbesar tentunya tidak mengherankan jika king cobra jadi salah satu ular paling terkenal. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti ukurannya yang besar, bisanya yang mematikan, dan sifatnya yang sangat agresif. Tak hanya itu, di tahun 2024 ini king cobra juga membuat heboh dunia karena ular ini mengalami revisi pada taksonominya. Revisi tersebut menyebutkan kalau king cobra dibagi menjadi beberapa spesies baru.

Penemuan tersebut sangat mengebohkan mengingat sejak dulu para ahli mengira kalau king cobra hanya terdiri dari satu spesies, yaitu Ophiophagus hannah. Dengan adanya revisi taksonomi dan pemecahan spesies ini penelitian terhadap king cobra akan semakin gencar dilakukan. Alhasil ular ini akan diulik semakin dalam entah tentang kebiasaan, makanan, sampai bisanya. Pemecahan spesies dan taksonomi ini juga termasuk hal yang baru, karenanya kali ini kita membahas dan mengenal semua spesies king cobra supaya spesies-spesies baru tersebut lebih dikenal oleh banyak orang.

1. Apa itu king cobra?

King cobra (commons.wikimedia.org/Rushenb)

King cobra atau ular lanang merupakan penyebutan bagi ular raksasa berbisa tinggi yang berasal dari genus Ophiophagus. King cobra sendiri merupakan ular berbisa terbesar dengan panjang maksimal yang bisa mencapai 5 meter, jelas iNaturalist. Sebagai ular berbisa tinggi gigitannya sangat berbahaya bagi manusia. Bahkan satu gigitan sudah cukup untuk membunuh manusia dewasa. King cobra juga cukup agresif dan akan mengangkat kepala serta melebarkan tudung saat merasa terancam.

King cobra dapat ditemukan di benua Asia mulai dari India, Indochina, Filipina, Indonesia, sampai Cina. Dahulu para ahli menganggap kalau king cobra hanya terdiri dari satu spesies, yaitu Ophiophagus hannah. Namun penelitian di tahun 2024 mengungkapkan fakta kalau ular ini terdiri dari empat spesies, yaitu O. hannah, Ophiophagus bungarus, Ophiophagus salvatana, dan Ophiophagus kaalinga. Tiap spesies juga punya ciri fisik dan penyebaran yang berbeda.

2. King cobra utara

King cobra utara (commons.wikimedia.org/Rushenb)

O. hannah atau king cobra utara jadi spesies dengan penyebaran paling luas. Melihat penyebarannya, ular dengan panjang mencapai 5 meter ini dapat ditemukan di beberapa tempat, seperti India, daerah Himalaya, Myanmar, dan daerah Indochina. King cobra utara juga jadi spesies dengan variasi warna paling banyak. Tercatat terdapat individu dengan warna hitam bergaris putih, individu dengan warna kehijauan bergaris putih, dan ada juga individu dengan tubuh bagian depan yang berwarna terang dan ekor berwarna gelap.

Dilansir Thai National Parks, ular ini mampu hidup di berbagai habitat mulai dari dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 2,000 mdpl. Ia sangat suka tinggal di wilayah dengan vegetasi rapat, seperti hutan, hutan bambu, kebun, rerumputan, dan wilayah pegunungan. Tentunya, layaknya king cobra lain ular ini merupakan spesies ophiophagy yang artinya makanan ular ini adalah ular lain yang berukuran lebih kecil. Oleh karena itu ia berperan sebagai pengendali populasi ular lain.

3. King cobra sunda

King cobra sunda (commons.wikimedia.org/Max Tibby)

Walau punya nama king cobra sunda, namun ular ini tidak hanya menghuni wilayah Pulau Jawa. Justru lebih dari itu, ular dengan nama ilmiah O. bungarus ini dapat ditemukan di daerah Kepulauan Sunda yang mencakup Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan, jelas DownToEarth. Spesies ini juga jadi satu-satunya spesies king cobra yang ada di Indonesia dan dapat ditemukan di beberapa pulau, seperti Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali.

King cobra sunda juga punya banyak variasi warna, bahkan tiap pulau atau daerah punya individu dengan warna yang berbeda. Pertama, individu yang ada di Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatra punya warna yang cerah seperti krem atau kemerahan. Di lain sisi individu yang menghuni Pulau Jawa justru punya warna hitam atau cokelat dengan pola garis yang samar di tubuhnya. Sementara itu king cobra sunda yang ada di Bali lebih unik karena ada individu yang berwarna hitam, cokelat, krem, bahkan kemerahan.

4. King cobra ghats barat

King cobra ghats barat (commons.wikimedia.org/Kalyanvarma)

Dilansir Mongabay, ular dengan nama ilmiah O. kaalinga ini merupakan hewan endemik India. Secara spesifik penyebarannya hanya mencakup satu wilayah, yaitu wilayah Pegunungan Ghats Barat yang berada di semenanjung barat India. Pegunungan Ghats Barat sendiri punya tinggi sekitar 900 sampai 1,500 meter di atas permukaan laut, artinya king cobra ghats barat merupakan ular yang secara khusus hidup di dataran tinggi. Jika melihat ciri fisiknya ular ini tidak punya warna yang terlalu mencolok atau bervariasi. Secara umum hewan ini biasanya punya warna cokelat, hitam, dan garis-garis putih yang menyelimuti keseluruhan tubuhnya.

5. King cobra luzon

King cobra luzon (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Nama king cobra luzon yang dimiliki ular ini diambil dari Pulau Luzon, yaitu pulau terbesar di Filipina yang terletak di bagian utara negara ini. Selain jadi yang terbesar, Pulau Luzon juga jadi paling penting di Filipina karena merupakan pusat pemerintahan dan pusat dari negara tersebut. Pengambilan nama king cobra luzon juga tidak sembarangan, nama tersebut dipilih karena ular ini merupakan hewan endemik Pulau Luzon. Artinya ular dengan nama ilmiah O. salvatana ini tidak dapat ditemukan di daerah lain.

Jika melihat hal tersebut, maka dapat disimpulkan kalau Filipina memiliki dua spesies king cobra, yaitu O. salvatana di daerah utara dan O. bungarus di daerah selatan. Tak hanya itu, king cobra luzon juga punya ukuran yang lebih kecil dibandingkan spesies lain di Asia Tenggara, jelas GMA News Online. Kolorasi dan coraknya juga cukup berbeda karena hewan ini punya warna abu-abu kehijauan, tidak punya corak garis, dan punya ekor yang berwarna hitam. Selain itu, king cobra luzon juga cukup sulit ditemui karena hanya menghuni beberapa daerah Pulau Luzon.

Penemuan dan pemecahan spesies king cobra bukanlah hal yang aneh atau tidak biasa. Justru hal semacam ini sering terjadi dan menjadi bukti kalau ilmu pengetahuan terus berkembang dari waktu ke waktu. Adanya pemecahan spesies king cobra juga membantu manusia untuk memahami ular ini dengan lebih baik. Nantinya hal ini bisa memicu beberapa penemuan lain, seperti penemuan spesies ular lain sampai penemuan antibisa yang lebih efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us