Inovasi Pankreas Buatan Pertama, Bantu Obati Diabetes

Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak mampu untuk memanfaatkan hormon insulin secara normal. Diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja. Jika tidak ditangani, diabetes akan menyebabkan komplikasi penyakit, seperti penyakit jantung, kelainan kulit, penyakit Alzheimer, dan gangguan pendengaran.

Uji coba pankreas buatan ini dilakukan oleh Universitas Cambridge dan Inselspital, Rumah Sakit Universitas Bern, Switzerland. Hasil uji coba kepada pasien menunjukkan bahwa pankreas buatan ini dapat membantu pasien untuk mengontrol kadar gula darah dan menurunkan risiko kurang gula darah.

Awalnya, pankreas buatan ini dikembangkan oleh tim Universitas Cambridge dan Perwakilan NHS Rumah Sakit Universitas Cambridge. Tim pengembangan ini memiliki tujuan untuk menggantikan suntikan insulin untuk pasien penderita diabetes tipe 1. Namun, dalam penelitiannya bersama dengan Universitas Bern, mereka menemukan bahwa alat buatan ini juga dapat digunakan untuk membantu pasien yang menderita diabetes tipe 2 dan gagal ginjal.

Cara alat bantu ini bekerja dalam membantu pasien diabetes adalah mengontrol kadar gula darah. Pasien dapat mengontrol alat ini lewat smartphone yang mengirimkan sinyal untuk meningkatkan produksi insulin untuk mengatur kadar insulin dalam tubuh. Kemudian, aplikasi ini akan memonitor kandungan gula darah pasien dan menampilkan hasilnya kembali ke smartphone agar dapat diatur secara lebih lanjut.

Yang membedakan pankreas untuk pasien diabetes tipe 2 adalah pasien tidak perlu untuk memasukkan data apa saja yang akan dimakan agar kadar insulin dapat diatur. Pankreas buatan ini akan mengatur kadar insulin yang dibutuhkan secara otomatis.

Pankreas buatan ini terbukti sangat membantu pasien penderita diabetes. Hasil penelitian yang ada menunjukkan terdapat efisiensi waktu bagi pasien untuk mengatur kadar gula darahnya. Hasil menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan bagi tubuh untuk mengatur kadar insulin menurun hingga 36 persen di hari pertama dan semakin menurun hingga 60 persen di hari ke-20.

Penemuan ini menunjukkan bahwa pankreas buatan dapat mengatur kerjanya agar dapat menyesuaikan seberapa banyak insulin yang dibutuhkan oleh tubuh pasien seiring waktu. 92 persen pasien mengatakan bahwa mereka lebih menghemat waktu dalam menangani diabetes dengan bantuan pankreas buatan dibandingkan pada periode kontrol. Lalu, sebanyak 87 persen pasien mengaku bahwa mereka lebih tidak khawatir tentang kadar gula darah mereka

Masih banyak keuntungan yang dirasakan oleh pasien yang menggunakan pankreas buatan, seperti mereka lebih jarang 'menusuk jari', untuk memeriksa kadar gula darah. Saat ini, pankreas buatan sedang diuji coba pada pasien rawat jalan yang tidak membutuhkan proses cuci darah.

Semoga adanya pankreas buatan ini dapat membawa kabar baik bagi pasien penderita diabetes tipe 2. Sebarkan kabar baik ini dan jangan lupa untuk berikan komentar di bawah.