Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Penemuan Sains yang Bermula dari Kesalahan Eksperimen

William Henry Perkins (commons.wikimedia.org/Unknown author)
William Henry Perkins (commons.wikimedia.org/Unknown author)
Intinya sih...
  • Mauveine, pewarna sintetis pertama di dunia, muncul dari kegagalan eksperimen William Henry Perkin.
  • Penicillin ditemukan oleh Alexander Fleming karena kontaminasi jamur yang membunuh bakteri Staphylococcus.
  • Wilhelm Conrad Röntgen menemukan sinar-X saat bekerja dengan tabung katode Crookes yang terlindung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tidak semua penemuan ilmiah datang dari rencana yang sempurna atau eksperimen yang berjalan mulus. Beberapa penemuan paling berpengaruh di dunia justru muncul dari kesalahan, kekeliruan, atau momen tak disengaja yang membuat para ilmuwan terkejut sendiri. Dari laboratorium hingga ruang makan, kejadian sepele bisa memicu ide-ide luar biasa.

Dalam artikel ini, terdapat lima penemuan sains yang awalnya dianggap kegagalan, tapi ternyata mengubah dunia. Siap-siap kagum dengan bagaimana warna ungu, roti gulung manis, sampai cahaya bisa menginspirasi revolusi di berbagai bidang.

1. Mauveine (pewarna sintetis)

William Henry Perkins (commons.wikimedia.org/Wellcome Images)
William Henry Perkins (commons.wikimedia.org/Wellcome Images)

Mauveine, pewarna sintetis pertama di dunia, muncul dari kegagalan eksperimen yang dilakukan oleh William Henry Perkin pada tahun 1856. Saat itu, Perkin mencoba menciptakan kina sintetis untuk melawan malaria, menggunakan bahan dari tar batubara. Sayangnya, eksperimennya gagal dan justru menghasilkan zat berwarna gelap yang tidak sesuai harapan.

Tapi saat ia membersihkan peralatan, ia melihat bahwa residu tersebut menodai kain sutra dengan warna ungu cerah yang menarik. Warna tersebut tidak hanya cantik, tetapi juga stabil dan mudah diproduksi secara massal. Penemuan tak disengaja ini menjadi awal dari revolusi industri pewarna tekstil.

2. Penisilin

Alexander Fleming (commons.wikimedia.org/Wellcome Images)
Alexander Fleming (commons.wikimedia.org/Wellcome Images)

Penemuan penisilin oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 mungkin tidak akan terjadi jika ia lebih rapi saat bekerja. Setelah kembali dari liburan, Fleming menemukan bahwa salah satu cawan Petri yang berisi bakteri Staphylococcus terkontaminasi oleh jamur dari genus Penicillium notatum.

Yang mengejutkan, area di sekitar jamur tersebut bersih dari pertumbuhan bakteri, seolah-olah jamur itu mengeluarkan zat yang membunuh bakteri. Dengan rasa penasaran tinggi, Fleming mulai meneliti lebih jauh dan akhirnya berhasil mengidentifikasi senyawa antibakteri tersebut. Ia memberi nama zat itu "penisilin", yang kelak menjadi antibiotik pertama di dunia.

3. Sinar-X

Ilustrasi X-Ray (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi X-Ray (pexels.com/cottonbro studio)

Penemuan sinar-X oleh Wilhelm Conrad Röntgen bermula dari hal yang tidak terduga. Melansir laman medicalmuseum, saat bekerja dengan tabung katode Crookes yang sepenuhnya terlindung, ia menyadari bahwa sinar yang dipancarkan dari tabung entah bagaimana melewati pelindung tersebut, sehingga menghasilkan bayangan.

Karena belum tahu jenisnya, Röntgen menyebutnya “sinar-X”, dengan "X" merujuk pada hal yang belum diketahui. Penemuan ini membuka era baru dalam dunia medis, memungkinkan dokter melihat bagian dalam tubuh tanpa harus membedah pasien.

4. Sakarin (pemanis buatan)

Constantin Fahlberg (commons.wikimedia.org/Klewic)
Constantin Fahlberg (commons.wikimedia.org/Klewic)

Kadang, lupa cuci tangan bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa—setidaknya itu yang dialami Constantin Fahlberg. Pada tahun 1879, Fahlberg sedang melakukan eksperimen di laboratorium Ira Remsen di Universitas Johns Hopkins dengan berbagai turunan tar batubara. Saat pulang, ia mencicipi roti gulung yang terasa manis secara tidak biasa.

Baru kemudian ia menyadari bahwa rasa manis itu berasal dari bahan kimia yang masih menempel di jarinya. Ia kembali ke lab dan mulai mencicipi satu per satu senyawa yang ia buat sampai menemukan biang keladinya, yaitu benzoat sulfinida. Senyawa ini kemudian dinamai sakarin, dan menjadi pemanis buatan pertama yang digunakan secara luas.

5. Velcro

Ilustrasi velcro (commons.wikimedia.org/Alexander Klink)
Ilustrasi velcro (commons.wikimedia.org/Alexander Klink)

Siapa sangka jalan-jalan di hutan bisa berujung pada penemuan teknologi yang dipakai hingga ke luar angkasa? Pada tahun 1941, insinyur Swiss George de Mestral menemukan ide Velcro setelah perjalanannya bersama anjing peliharaan. Ia memperhatikan betapa sulitnya mencabut biji burdock yang menempel di bajunya dan bulu anjingnya.

Saat diperiksa di bawah mikroskop, ia melihat adanya struktur seperti kail kecil yang mengait erat ke serat kain atau bulu. Terinspirasi dari cara kerja ini, ia mulai mencoba membuat versi sintetisnya. Hingga, melansir historycooperative, NASA mulai menggunakan velcro selama perlombaan antariksa. Penggunaan ini secara signifikan meningkatkan daya tarik produknya

Penemuan besar tidak selalu datang dari rencana sempurna. Kadang, justru dari ketidaksengajaan, dunia mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Yang membedakan ilmuwan hebat adalah rasa ingin tahu mereka terhadap hal-hal tak terduga. Jadi, kalau suatu saat kamu merasa eksperimenmu kacau, siapa tahu kamu sedang menciptakan sejarah berikutnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Akses Internet Satelit Nusantara Lima Turut Layani Negara Tetangga

13 Sep 2025, 21:08 WIBScience