Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengepungan Stalingrad, Bukti Ketamakan Hitler pada Perang Dunia II

Kota Stalingrad 1943 (www.gettyimages.com/Laski Diffusion)

Stalingrad merupakan kota industri dan memiliki pasokan bahan mentah yang besar. Oleh karena itu, jika Jerman ingin tetap berperang mereka harus menguasai wilayah tersebut terlebih dahulu untuk memastikan keperluan prajurit Jerman terpenuhi. Dalam artian, tentunya pengepungan ini memiliki arti strategis yang penting bagi Jerman.


Pada Juni 1941, Adolf Hitler yang merupakan seorang diktator fasis paling kejam sepanjang masa melanggar pakta non agresi antara Jerman dan Rusia. Jerman menempatkan seluruh prajurit Nazi di wilayah Rusia. Operasi tersebut disebut Operasi Barbarossa. Stalingrad, yang merupakan kota penghasil minyak terbesar menjadi sasaran empuk saat itu.


Sebenarnya, bukan hanya Tentara Merah milik Rusia yang menghentikan langkah prajurit Nazi untuk merebut Stalingrad. Namun, cuaca Rusia yang pada saat itu terkenal dengan musim dinginnya yang kejam juga menjadi salah satunya. Faktanya, banyak cerita dibalik Pengepungan Stalingrad yang gagal pada saat itu. Inilah beberapa fakta dibalik Pengepungan Stalingrad.

1. Optimisme Hitler

Adolf Hitler (www.gettyimages.com/Bettmann)

Sebagai seorang yang berideologi fasis, tujuan Adolf Hitler bukan hanya untuk merebut wilayah Rusia dan mengambil pasokan bahan mentah yang ada di Stalingrad. Namun, tujuan utamanya adalah untuk membasmi Yahudi dan ras-ras rendah di Rusia. Disamping itu, dengan adanya blitzkierg milik Jerman, Hitler merasa akan menang telak dalam merebut wilayah Rusia. Ditambah, prajurit yang dikirim Jerman pada saat itu adalah kesatuan terbesar yang pernah dikirim dalam periode Perang Dunia II, prajurit yang kala itu dipimpin oleh Jenderal Fredrich von Paulus membawa ratusan ribu prajurit Nazi, meriam-meriam, sampai kendaraan lapis baja. 


Hingga suatu ketika, kesombongan Adolf Hitler menjadi keputusasaan bagi prajuritnya sendiri. Tentara Merah dengan kesiapan yang lebih matang, mampu menahan prajurit Nazi hingga berbulan-bulan dan membuat mereka mati sia-sia karena persiapan prajurit Nazi sangat minim, apalagi, cuaca yang ekstrem membuat gerakan mereka semakin lambat. 

2. Ribuan surat milik prajurit Nazi

Prajurit Nazi Jerman menulis surat di front Rusia tahun 1943 (www.gettyimages.com/Keystone-France)

Menyerahnya ribuan prajurit Nazi kepada Rusia pada tanggal 2 Februari 1943 menandakan pertempuran Stalingrad berakhir. Namun, sesaat sebelumnya, pesawat terakhir Jerman yang meninggalkan Stalingrad, membawa surat-surat dari prajurit Nazi yang ditelantarkan oleh atasan tertingginya, Adolf Hitler.

Mayoritas dari surat-surat tersebut berisikan keputusasaan para prajurit Nazi yang merasa tidak akan bisa kembali ke tanah airnya. Perasaan cinta, salam perpisahan, serta pengalaman perang di Rusia. Semua itu, mereka ceritakan ke dalam secarik kertas yang ditujukan untuk orang terkasihnya.

3. Kegigihan penduduk lokal

Penduduk lokal Stalingrad (www.gettyimages.com/Sovfoto)

Penduduk lokal Stalingrad yang merasa tanah kelahirannya ingin direbut oleh orang asing membuat amarah mereka tak terbendung, dengan alat yang seadanya mereka berani melawan prajurit Nazi. Selain itu, wabah yang sedang merajalela pada saat itu membuat perjuangan mereka semakin berat.

Tidak bisa dipungkiri, salah satu alasan Nazi Jerman gagal menguasai Rusia dikarenakan kegigihan penduduk lokal untuk bertahan dan menolak untuk menyerah. Ribuan penduduk lokal Stalingrad tewas karena sikap tak belas kasihan prajurit Nazi pada saat itu.

Itulah beberapa fakta dibalik Pengepungan Stalingrad oleh Nazi Jerman. Pengepungan Stalingrad dimulai pada 23 Agustus 1942 – 2 Februari 1943. Sekitar 2 juta orang tewas dalam peristiwa ini. Pengepungan Stalingrad merupakan peristiwa terbesar pada Perang Dunia II. Kegagalan pengepungan ini membuat Adolf Hitler menjadi penguasa yang kembali gagal menguasai Rusia setelah Napoleon Bonaparte.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us