Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pristimantis ruidus, Katak yang Ditemukan Kembali Setelah 100 Tahun

Katak Pristimantis ruidus (amphibiaweb.org)
Intinya sih...
  • Katak Pristimantis ruidus dianggap punah sejak tahun 1922 setelah tidak ada laporan keberadaannya selama lebih dari 100 tahun.
  • Penemuan kembali katak ini dilakukan di Pegunungan Andes, Ekuador pada 2022 oleh tim peneliti internasional.
  • Kehadiran katak ini menjadi indikator penting bagi kesehatan lingkungan pegunungan Andes yang semakin terancam oleh aktivitas manusia.

Terdapat beberapa spesies yang sudah lama dianggap punah karena tidak ada laporan keberadaannya selama bertahun-tahun. Salah satunya adalah katak Pristimantis ruidus yang berasal dari Ekuador. Katak ini terakhir kali ditemukan pada tahun 1922, dan selama lebih dari 100 tahun, para ilmuwan menganggapnya punah. 

Namun, pada 2022, penemuan mengejutkan terjadi, katak tersebut ditemukan kembali di kawasan pegunungan Andes, Ekuador. Penemuan ini memberikan harapan baru dalam upaya konservasi spesies langka di dunia. Yuk, kita lihat beberapa fakta menarik seputar katak Pristimantis ruidus.

1. Kembali ditemukan setelah seabad menghilang

ilustrasi katak (pexels.com/Ilo frey)

Katak Pristimantis ruidus pertama kali ditemukan pada tahun 1906 di wilayah Carchi, Ekuador. Namun, setelah tahun 1922, tidak ada laporan lebih lanjut mengenai spesies ini. Selama lebih dari seratus tahun, katak tersebut dianggap punah.

Penemuan kembali katak ini dilakukan oleh tim peneliti internasional yang melakukan ekspedisi ke daerah yang diyakini sebagai habitat asli katak ini. Mereka menemukan katak tersebut di ketinggian sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut di Pegunungan Andes yang terisolasi. Penemuan ini bisa menjadi harapan bahwa dengan usaha konservasi yang tepat, spesies yang dianggap hilang bisa kembali ditemukan.

2. Habitat dan ciri-ciri katak Pristimantis ruidus

Katak Pristimantis ruidus (amphibiaweb.org)

Katak Pristimantis ruidus memiliki ciri khas berupa kulit berbintik-bintik dan berwarna coklat kehijauan, yang membantunya berkamuflase di habitat hutan hujan tropis pegunungan. Habitat asli katak ini terletak di daerah pegunungan yang sangat terpencil, menjadikannya rentan terhadap ancaman, seperti perubahan iklim, deforestasi, dan kegiatan manusia lainnya yang merusak ekosistem alami. Karena hidup di wilayah yang sangat terbatas, keberadaan katak ini menjadi indikator penting bagi kesehatan lingkungan pegunungan Andes, yang semakin terancam oleh aktivitas manusia.

3. Peran katak dalam ekosistem dan rantai makanan

ilustrasi katak (flickr.com/Brian Gratwicke)

Sebagai spesies endemik, katak Pristimantis ruidus memegang peran penting dalam ekosistemnya, terutama sebagai predator serangga dan bagian dari rantai makanan. Hilangnya spesies ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam populasi serangga di wilayah tersebut. Katak ini membantu mengontrol jumlah serangga, yang pada gilirannya mempengaruhi keseimbangan alam. Oleh karena itu, keberadaannya di hutan hujan Andes sangat vital untuk menjaga stabilitas ekosistem lokal.

4. Ancaman terhadap keberlanjutan populasi katak

ilustrasi katak (pexels.com/Ilo Frey)

Walaupun Pristimantis ruidus berhasil ditemukan kembali, keberadaannya masih sangat terancam. Ancaman utama bagi katak ini adalah hilangnya habitat akibat perubahan iklim dan deforestasi yang terus terjadi di wilayah pegunungan Andes. Kegiatan pertanian, penebangan pohon, serta pembangunan infrastruktur semakin mempersempit ruang hidup alami bagi spesies ini. Tanpa langkah-langkah konservasi yang konkret, keberlanjutan populasi katak ini bisa terancam kembali.

5. Dampak penemuan ini terhadap konservasi

ilustrasi katak (flickr.com/Daniel Llavaneras)

Penemuan katak Pristimantis ruidus membuka peluang baru dalam dunia konservasi. Dengan mengetahui bahwa spesies ini masih ada, upaya perlindungan habitatnya kini menjadi prioritas utama bagi para ilmuwan dan pemerintah Ekuador. Penemuan ini juga memberikan harapan bagi konservasi spesies langka lainnya yang selama ini dianggap punah. Langkah-langkah untuk melestarikan lingkungan sekitar katak ini sangat penting, karena melibatkan masyarakat lokal dan ilmuwan untuk bekerja sama dalam menjaga keberagaman hayati yang semakin terancam.

Penemuan kembali katak Pristimantis ruidus setelah lebih dari seratus tahun menghilang membuktikan bahwa harapan masih ada untuk spesies yang dianggap punah. Ini menunjukkan pentingnya penelitian dan upaya konservasi yang berkelanjutan. Keberhasilan ini mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan habitat alami dan memperhatikan perubahan yang terjadi di ekosistem agar spesies langka dapat terus bertahan hidup. Semoga penemuan ini menjadi awal dari lebih banyak penemuan serupa di masa depan yang akan membantu melestarikan keanekaragaman hayati di dunia.

Referensi

Mongabay. Diakses pada November 2024. Rare frog rediscovered in Ecuador’s Andes after 100 years
National Geographic. Diakses pada November 2024. This Ecuadorian frog was lost for 100 years—until now
Sánchez-Nivicela, J. C., Székely, D., M, L. a. S., Astudillo-Abad, N., Culebras, J., Ortiz, E. A., & Székely, P. (2024). One hundred years of solitude: The rediscovery of Pristimantis ruidus (Anura, Strabomantidae) in the southern Andes, Ecuador and its phylogenetic relationships. Zoosystematics and Evolution, 100(3), 1107–1120. https://doi.org/10.3897/zse.100.119662
Species Extinction. Diakses pada November 2024. Pristimantis ruidus: Frog Species Missing for 100 Years Rediscovered in Ecuador

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Eka Amira Yasien
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us