Komponen Biotik, Komponen dalam Ekosistem Berupa Makhluk Hidup

Manusia hingga mikroorganisme termasuk komponen ini

Ketika belajar Biologi, ekosistem merupakan salah satu materi yang akan kamu pelajari. Menurut buku Biologi oleh Syamsuri, dkk. (2007), ekosistem adalah hubungan timbal-balik makhluk hidup dengan sesamanya dan benda tak hidup.

Nah, dalam ekosistem, makhluk hidup dikenal sebagai komponen biotik. Jadi, baik tumbuhan, hewan, manusia, hingga mikroorganisme tergolong ke dalam komponen ini.

Sebagai anggota ekosistem, komponen biotik dikelompokkan menjadi beberapa peran. Apa saja jenis-jenis komponen biotik? Berikut penjelasannya!

1. Produsen

Komponen Biotik, Komponen dalam Ekosistem Berupa Makhluk Hidupilustrasi tumbuhan paku (Pixabay.com/suju-foto)

Produsen merujuk pada makhluk hidup yang mampu menghasilkan makanan sendiri. Organisme yang mampu membuat makanan sendiri disebut sebagai autotrof (auto berarti 'sendiri' dan trophein berarti 'makanan').

Kebanyakan organisme yang mengandung zat hijau daun (klorofil), seperti lumut, alga, tumbuhan paku, dan tumbuhan bunga, tergolong ke dalam produsen. Kenapa begitu? Ini berkat bantuan klorofil yang membantu proses fotosintesis.

Dalam fotosintesis, tumbuhan dan organisme berklorifil menghasilkan senyawa organik dari zat-zat anorganik dengan bantuan cahaya matahari. Supaya lebih paham, perhatikan reaksi kimia proses fotosintesis di bawah ini:

Komponen Biotik, Komponen dalam Ekosistem Berupa Makhluk Hidupreaksi kimia proses fotosintesis (IDN Times/Fria Sumitro)

Dari reaksi di atas, bisa dilihat zat anorganik yang digunakan sebagai "bahan bakar" adalah karbon dioksida dan air. Kemudian, dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil, zat-zat tersebut diubah menjadi senyawa-senyawa organik berupa glukosa dan oksigen.

Nah, glukosa biasanya akan disimpan dalam daun, batang, akar, dan buah. Selain disimpan, zat makanan tersebut juga bisa diubah menjadi senyawa lain, seperti lemak, protein, dan amilum (zat tepung).

Sementara itu, oksigen yang dihasilkan akan dilepas ke udara untuk dihirup makhluk hidup lainnya. Sekarang, tahu, kan, dari proses apa oksigen dihasilkan?

2. Konsumen

Komponen Biotik, Komponen dalam Ekosistem Berupa Makhluk Hidupilustrasi singa berburu (Unsplash.com/Thomas Evans)

Kelompok makhluk hidup yang tidak mampu menghasilkan makanan sendiri dikenal sebagai konsumen. Kenapa tak bisa membuat makanan sendiri, ya?

Soalnya, mereka tidak memiliki klorofil layaknya tumbuhan. Karena itu, julukan lain organisme konsumen adalah heterotrof (hetero artinya 'bermacam-macam' atau 'yang lain' dan trophein artinya 'makanan').

Karena ketidakmampuan mereka dalam mensintesis zat makanan, para konsumen, yakni hewan dan manusia, bergantung pada keberadaan organisme lain. Secara spesifik, mereka memperoleh energi dengan mencerna sebagian atau seluruh makhluk hidup lain.

Ketergantungan tersebut lantas melahirkan peristiwa makan-dimakan. Dari situ, konsumen dapat dibedakan berdasarkan tingkatan dalam memperoleh energi dan cara makannya, antara lain

  • konsumen I (primer), adalah konsumen yang mendapatkan energi dengan memakan langsung produsen (tanaman). Ini artinya, konsumen I termasuk herbivora. Contohnya adalah sapi, ulat, tikus, dan sebagainya;
  • konsumen II (sekunder), merupakan konsumen yang mendapatkan energi dengan memangsa konsumen I. Kebanyakan konsumen sekunder tergolong pemakan daging, seperti ular, katak, anjing, dan lainnya;
  • konsumen III (tersier), merupakan konsumen yang memperoleh energi dengan memangsa konsumen II. Tidak ada organisme setelah konsumen III sehingga mereka juga dikenal sebagai konsumen puncak. Contohnya adalah elang, singa, dan harimau.

Di samping tingkatan-tingkatan di atas, kelompok konsumen juga bisa dibagi berdasarkan jenis makanan mereka, yakni

  • herbivora, adalah kelompok makhluk hidup pemakan tumbuh-tumbuhan (misalnya, sapi, kambing, rusa, dan lain-lain);
  • karnivora, adalah kelompok makhluk hidup pemakan daging (misalnya, harimau, singa, kucing, anjing, dan lainnya); dan
  • omnivora, adalah kelompok makhluk hidup pemakan segala, baik daging, tumbuh-tumbuhan, alga, hingga jamur (contohnya, manusia, ayam, bebek, babi, dan sebagainya).

Baca Juga: 10 Hewan yang Dijuluki Insinyur Ekosistem, Pembuat Ekosistem Baru 

3. Dekomposer

Komponen Biotik, Komponen dalam Ekosistem Berupa Makhluk Hidupilustrasi bakteri (Pixabay.com/geralt)

Selain sebagai penghasil dan yang mengonsumsi makanan, ada juga komponen biotik yang berperan sebagai dekomposer atau pengurai. Apa yang diuraikan?

Dekomposer sendiri merupakan organisme yang bertugas menguraikan bahan organik dari makhluk hidup yang sudah mati. Namun, bukan hanya sisa makhluk hidup saja, bangkai dan kotoran juga mereka uraikan.

Menurut Buku Ajar Biologi untuk SMA/MA Kelas X, sewaktu melakukan proses penguraian, dekomposer—contohnya jamur dan bakteri—akan mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini lantas melunakkan sisa-sisa tumbuhan atau hewan sehingga dapat terurai menjadi bagian-bagian kecil yang nantinya diserap oleh dekomposer.

Dari proses penguraian, juga tercipta zat anorganik, seperti karbon dioksida, air, dan mineral. Nah, senyawa-senyawa tersebut akan digunakan kembali oleh para produsen untuk mensintesis makanan.

Bisa dilihat, meskipun bertubuh kecil, dekomposer memiliki peran yang sangat krusial. Semisal jamur dan bakteri lenyap dari Bumi, maka kotoran dan bangkai akan menumpuk dan berubah menjadi polusi. Selain itu, tanpa keberadaan mereka, daur makanan juga bakal terhenti.

4. Detritivor

Komponen Biotik, Komponen dalam Ekosistem Berupa Makhluk Hidupilustrasi cacing tanah (Pixabay.com/PortalJardin)

Dalam kelompok dekomposer, juga ada yang dikenal sebagai detritivor. Mereka adalah organisme yang memakan detritus, yakni fragmen atau sisa-sisa dari makhluk hidup maupun bangkai yang membusuk, seperti kotoran hewan ataupun daun dan ranting yang jatuh.

Walaupun sama-sama bertugas sebagai pengurai, dekomposer dan detritivor ternyata berbeda, lho. Adapun perbedaan dekomposer dan detritivor adalah

  • dekomposer umumnya berukuran mikroskopik, sedangkan detritivor dapat dilihat dengan mata telanjang; dan
  • proses pemecahan bahan organik pada dekomposer terjadi secara eksternal, yakni lewat reaksi biokimia, sedangkan pada detritivor, terjadi di dalam tubuhnya.

Lantas, apa saja contoh organisme detritivor? Di antaranya adalah

  • detritivor darat: cacing tanah, keluwing, kutu kayu.
  • detritivor pantai: bintang laut, siput laut, teripang.

Ternyata, setiap komponen biotik memiliki tugas dan perannya masing-masing, mulai dari menjadi produsen, konsumen, dan pengurai. Semoga informasi tadi menambah pengetahuanmu, ya!

Baca Juga: Mengenal Daur Biogeokimia, Siklus Penting bagi Kehidupan

Topik:

  • Bella Manoban
  • Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya