Unik, 8 Gagasan Historis Ini Menunjukkan Kehidupan Alien di Luar Bumi

Astronom Prancis, Camille Flammarion, mendukung teori Percival Lowell tentang adanya kanal di Mars. Dia percaya bahwa makhluk Mars bisa menjadi "manusia" yang lebih unggul, karena manusia Bumi sudah kehilangan martabatnya lewat kebiasaan berperang.

Flammarion berpendapat bahwa makhluk di planet Mars mungkin telah mencoba berkomunikasi dengan manusia saat masa prasejarah, tetapi tidak mendapat respon dan menyerah. Dia juga percaya bahwa Bulan sepertinya dihuni dan berspekulasi tentang eksistensi alien dalam teori Darwin.

Sebagai seorang mistikus, dia percaya bahwa setelah kematian, jiwa manusia akan melakukan perjalanan dari satu planet ke planet lain untuk mencapai kesempurnaan. Keyakinan itu telah ada sejak Abad Pencerahan, dan Flammarion tetap mempertahankannya hingga abad ke-20.

Kepercayaan ini tercermin dalam sepotong fiksi yang ditulisnya, di mana ia menggambarkan seorang bernama Lumen yang sudah mati dan menemukan dirinya di dunia yang jauh.

Lumen tiba di sebuah gunung, ditutupi dengan istana-istana yang ditenun dari pohon-pohon, di mana ia dapat melihat Matahari dan planet-planet sebagai bintang yang jauh. Di puncak gunung, 20 atau 30 lelaki tua berdiri menatap ke langit, mengkritik kekerasan yang sedang dilakukan oleh manusia di kota Paris.

Banyak kisah yang berhubungan dengan kepercayaan Gereja Mormon tentang kehidupan di dunia lain. Salah satunya adalah klaim Joseph Smith bahwa Bulan telah dihuni. Menurutnya "manusia" Bulan ini berpakaian seperti Quaker dan telah hidup selama 1.000 tahun.

Kisah itu pertama kali diceritakan oleh seorang Mormon bernama Oliver Huntington, yang telah menulisnya dalam jurnalnya pada tahun 1881. Khotbah dari saudara laki-laki Joseph, Smith Hyumm, pada tahun 1843 juga menyatakan bahwa Matahari dan Bulan telah dihuni.

Brigham Young, presiden kedua Gereja Mormon, berkhotbah pada tahun 1870 bahwa Matahari tidak dibuat untuk memberi penerangan kepada penduduknya saja, tetapi untuk menerangi mereka yang ada di Bumi dan planet lain di sekitarnya.

Kehidupan ekstraterestrial adalah subjek spekulasi bagi para cendekiawan selama masa keemasan Islam. Salah satu filsuf terkenal, Avicenna (Ibnu Sina), menulis kisah tentang seorang pahlawan bernama Absal yang melakukan perjalanan ke dunia lain di luar Bumi.

Baginya ada sembilan alam surga, masing-masing dengan tipe penduduk yang berbeda. Bulan adalah rumah bagi orang-orang yang bergerak cepat dengan celana pendek. Mercurius dihuni oleh makhluk yang lebih pendek, dan bergerak lebih lambat.

Venus, secara alami, dikuasai oleh seorang wanita dan dihuni oleh makhluk yang cantik, halus, dan tanpa beban. Mars diperintah oleh raja merah, penduduknya sangat brutal, suka membunuh dan mencincang orang lain.

Penduduk Jupiter bijak dan berbelas kasih. Orang-orang Saturnus cenderung jahat, tetapi bisa menjadi sangat baik jika mereka menyukai orang tersebut. Sayangnya, tidak ada penjelasan tentang orang-orang di Uranus atau Neptunus, karena planet-planet itu belum ditemukan.

Zodiak (tanda bintang) dipenuhi dengan kota. Bahkan Matahari memiliki kerajaan yang berisi orang yang sangat tampan dan berbadan besar, yang suka menginginkan hal-hal mustahil seperti, mungkin, pendingin udara.

Salah satu narasi umum Yahudi tidak hanya mengakui eksistensi alien, tetapi juga memberitahu kita berapa banyak planet yang mereka huni. Ada 18.000 dunia, dan ini berdasarkan pada kutipan dari Talmud yang mengatakan, "Tuhan terbang melintasi 18.000 dunia."

Namun Yudaisme juga mengajarkan bahwa alam semesta secara keseluruhan diciptakan untuk manusia. Tentu saja hal itu meninggalkan sebuah pertanyaan, mengapa Tuhan mengisi dunia dengan makhluk-makhluk cerdas jika manusia tidak dapat berinteraksi dengan mereka?

Jawabannya adalah bahwa dunia telah diberikan kepada para guru spiritual paling saleh dari umat manusia—Tzadik—untuk dia pimpin ketika kondisi Bumi semakin terbatas untuk mencapai kesadaran spiritual. 

Akibatnya, perjalanan antarbintang mungkin menjadi prasyarat untuk mencapai era perdamaian universal yang mesianis.

Sebagai sebuah karya fiksi, True History yang ditulis oleh satiris abad kedua, Lucian, menjadi kisah tertua tentang perjalanan ke dunia lain. Dalam cerita itu, Lucian dan sekelompok pria berangkat untuk menyeberangi Atlantik, tetapi mereka dibawa ke Bulan dengan semburan air setinggi 550 kilometer. 

Lucian bertemu Endymion, raja Bulan, yang mengendarai burung nasar raksasa. Dia meminta Lucian dan teman-temannya untuk membantu mereka dalam perang melawan raja Matahari, yang pasukannya mengendarai semut raksasa.

Adegan pertempuran ini menggambarkan penduduk yang spektakuler dari kedua dunia. Di satu sisi, Bulan adalah seekor burung raksasa dengan bulu tumbuhan dan sayap selada. Sebuah kontingen pemanah menunggangi kutu dengan massa selusin gajah, didukung oleh skirmishers yang terbang di udara dan menggunakan baju mereka sebagai layar. 

Di sisi lain, pemanah Matahari menaiki nyamuk besar. Mereka juga memiliki pasukan yang mengayunkan lobak raksasa. Pasukan bersenjata lengkap mereka menggunakan jamur sebagai perisai dan asparagus sebagai tombak.

Walau beberapa orang mengatakan tidak ada pemenang dalam perang ini, mimpi buruk yang dipicu oleh salad ini berakhir dengan kemenangan orang-orang Bulan. Mereka menegosiasikan perjanjian damai dan menyuruh para penghuni Matahari untuk pergi menjauh. 

Lucian kembali ke Bumi dan melanjutkan petualangannya di dalam tubuh paus sepanjang 200 kilometer yang dihuni oleh makhluk laut yang cerdas. Cerita ini bahkan lebih mengerikan daripada cerita luar angkasanya.

Plurality Of Worlds adalah karya paling terkenal dari ilmuwan Prancis, Bernard Le Bovier de Fontenelle. Diterbitkan pada tahun 1686, karya ini terkenal karena membantu mempopulerkan gagasan Copernicus bahwa Matahari berada di pusat tata surya. Namun itu juga berspekulasi tentang keberadaan penduduk di planet Venus.

Alasannya karena Venus dekat dengan Matahari, yang kemungkinan bercuaca panas. Karena itu penghuninya mirip seperti yang ditemukan di bagian bumi yang lebih panas. 

Dia menduga mereka menyerupai orang-orang Moor di Granada, yang berkulit gelap, kecil, jenaka, penuh semangat, romantis, memiliki kecenderungan di bidang musik dan puisi, dan selalu menciptakan topeng dan turnamen untuk menghormati istri mereka.

Dia mengatakan Bumi akan terlihat lebih besar bagi orang Venus. Sedangkan spekulasi Fontenelle tentang Merkurius adalah, semakin dekat ke Matahari penghuninya akan semakin "berapi-api" (pemarah) dan mirip seperti kebanyakan orang Negro.

Salah satu cerita rakyat tertua dalam sejarah Jepang, The Tale of the Bamboo Cutter bercerita tentang Putri Kaguya dari kerajaan di Bulan. Seorang lelaki tua menemukan Kaguya dalam bentuk bayi di dalam batang bambu.

Pria tersebut dan istrinya akhirnya mengadopsi Kaguya, sebelum tahu bahwa dia harus kembali ke Bulan. Namun bukan sang putri, melainkan hewan yang mendominasi penduduk Bulan dalam cerita rakyat Asia Timur.

Dalam tradisi Jepang dan Cina, ada sebuah cerita tentang seorang lelaki tua yang kelaparan dan meminta makanan dari binatang hutan. Monyet memberi kacang dan rubah memberi ikan. Berbeda dengan keduanya, kelinci malah menawarkan dirinya untuk disantap oleh pria itu.

Ternyata lelaki tua itu sebenarnya adalah dewa, dan ia menghadiahi kelinci itu dengan kehidupan abadi di Bulan. Kemudian, seorang gadis dibuang untuk menemani kelinci tersebut setelah dia mencuri pil keabadian dari suaminya.

Ketika kru Apollo 11 diberitahu tentang legenda ini saat melakukan perjalanan ke Bulan, Michael Collins menyindir dengan mengatakan, "Kami akan mengawasi gadis kelinci itu.

Emanuel Swedenborg terkenal karena penglihatan anehnya tentang Neraka, namun dia tidak hanya menerima pengetahuan tentang dunia bawah. Roh yang berkomunikasi dengannya juga memberi tahu tentang penghuni semua planet di tata surya—kecuali Neptunus dan Uranus, yang belum ditemukan sampai kematian Swedenborg.

Swedenborg mengklaim bahwa semua planet dan bulan dihuni oleh makhluk seperti manusia. Di Bulan, makhluknya berukuran anak kecil. Suara mereka seperti guntur, karena paru-paru mereka sangat keras dan besar, yang diperlukan untuk menyedot udara yang cukup tipis dari atmosfer Bulan. 

Penduduk Mars, sebaliknya, adalah para telepatis yang memungkinkan mereka untuk berbicara dengan malaikat. Orang-orang dari planet lain umumnya lebih baik daripada manusia. Mereka yang ada di Saturnus sangat jujur, sopan, dan lebih dekat dengan Tuhan. 

Orang-orang Jupiter tinggal dalam keluarga yang terisolasi, di mana perhatian utama mereka adalah pendidikan anak-anak mereka. Mereka tidak memiliki hasrat untuk cemburu, mencuri, atau berperang.

Nah, itu tadi 8 gagasan historis tentang kehidupan alien di luar Bumi. Setelah membaca artikel di atas, rupanya pembahasan tentang keberadaan alien tidak pernah lekang oleh waktu ya! Percaya atau tidak, semuanya dikembalikan ke diri pembaca masing-masing.