Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Francesco Bagnaia Akui Jorge Martin Tampil Lebih Baik di MotoGP 2024

Jorge Martin (kiri) dan Francesco Bagnaia saat berada di podium GP Solidaritas 2024. (motogp.com)
Intinya sih...
  • Francesco Bagnaia gagal mempertahankan gelar juara MotoGP 2024 setelah Jorge Martin merebutnya di GP Solidaritas.
  • Bagnaia mengakui keunggulan dan konsistensi Martin, serta menyadari kesalahan yang membuat peluangnya menipis.
  • Bagnaia meraih runner-up dengan 498 poin, lebih banyak dari Martin, tetapi sering kehilangan poin sehingga tertinggal 10 poin.

Francesco Bagnaia harus menerima kenyataan dirinya gagal mempertahankan gelar juara di MotoGP 2024. Gelar prestisius itu kini menjadi milik rival Francesco Bagnaia, Jorge Martin. Kepastian tersebut didapat selepas grand prix race GP Solidaritas yang digelar di Circuit de Barcelona-Catalunya pada, Minggu (17/11/2024) malam WIB.

Bagnaia mengakui keunggulan serta konsistensi Martin sepanjang musim ini di kejuaraan. Selain itu, pembalap Ducati Lenovo Team itu juga menyadari sejumlah kesalahan yang menyebabkan peluang mempertahankan gelar juara kian menipis. Salah satu momen yang dimaksud adalah saat terjatuh ketika sprint race GP Malaysia.

1. Francesco Bagnaia tutup musim dengan ketertinggalan 10 poin dari Jorge Martin

Francesco Bagnaia berada di depan sejumlah pembalap saat grand prix race GP Solidaritas 2024. (ducati.com)

Francesco Bagnaia merampungkan MotoGP 2024 sebagai runner-up di klasemen akhir. Pembalap berkebangsaan Italia itu mengoleksi 498 poin dari 20 seri balap yang berlangsung musim ini. Perolehan poin tersebut mengalami peningkatan sebesar 31 poin dibandingkan saat Bagnaia meraih gelar juara pada 2023.

Bagnaia juga punya koleksi kemenangan grand prix race lebih banyak ketimbang Jorge Martin pada 2024. Termasuk GP Solidaritas, Bagnaia berhasil 11 kali finis sebagai pemenang, sedangkan Martin hanya mengemas tiga kemenangan. Walau begitu, Bagnaia justru lebih sering kehilangan poin daripada Martin sehingga menutup musim dengan ketertinggalan 10 poin. 

Bagnaia tercatat gagal mencetak poin sebanyak delapan kali. Rinciannya, Bagnaia gagal finis lima kali saat sprint race dan tiga kali ketika grand prix race. Di sisi lain, Martin gagal mendulang poin sebanyak empat kali dengan masing-masing dua kali saat sprint dan grand prix race.

2. Francesco Bagnaia sadar kans meraih gelar juara kian menipis usai sprint race GP Malaysia

Francesco Bagnaia berada di parc ferme selepas sesi kualifikasi GP Solidaritas 2024. (motogp.com)

Francesco Bagnaia dalam posisi tertinggal jelang seri pemungkas yang berlangsung di Barcelona. Bahkan, jarak poin antara Bagnaia dan Martin sempat melebar menjadi 29 poin setelah Bagnaia terjatuh ketika sprint race GP Malaysia. Meski meraih kemenangan saat grand prix race, momen terjatuh di Sirkuit Sepang membuat Bagnaia sadar peluangnya meraih gelar semakin tipis.

“Aku telah menerima bahwa sulit untuk memenangkan gelar juara setelah sprint race GP Malaysia. Mengejar defisit 29 poin akan menjadi hal yang cukup sulit. Akan tetapi, aku mencoba melakukan yang terbaik dengan memenangi semua balapan tersisa. Itulah hal maksimal yang bisa kulakukan, tetapi Jorge Martin melakukan pekerjaan lebih baik,” jelas Bagnaia dilansir Motorsport.

3. Francesco Bagnaia menyoroti konsistensi Jorge Martin selama MotoGP 2024

Jorge Martin (kiri) dan Francesco Bagnaia selepas grand prix race GP Solidaritas 2024 (ducati.com)

Francesco Bagnaia turut menyoroti performa Jorge Martin sepanjang MotoGP 2024. Bagnaia menilai Martin mampu tampil lebih konsisten meski mengoleksi jumlah kemenangan grand prix race yang lebih sedikit. Hal tersebut dipandang sebagai sesuatu yang menakjubkan karena pada saat bersamaan Bagnaia kehilangan sejumlah poin dalam beberapa balapan.

“Dalam hal konsistensi, dia (Martin) melakukannya dengan lebih baik. Dia finis 16 kali di posisi kedua sepanjang musim ini. Itu sesuatu yang luar biasa. Dari sisi kami, kami hanya mengalami sedikit nasib buruk dan aku juga melakukan beberapa kesalahan. Sulit membayangkan memenangkan gelar juara dengan delapan kali gagal meraih poin,” kata Bagnaia dikutip Crash.

“Kami mengalahkan jumlah poin dibandingkan musim lalu dengan delapan kali gagal finis zona poin. Jadi, aku rasa kami melakukan pekerjaan yang sangat bagus. Kami hampir mendominasi balapan dalam hal jumlah kemenangan, tetapi itu tidaklah cukup,” sambungnya.

Francesco Bagnaia memang gagal menyegel gelar juara MotoGP 2024. Namun, ia tetap bangga atas pencapaian serta usaha yang telah dilakukan dirinya dan tim selama satu musim penuh. Kini, Bagnaia sudah ditunggu tes resmi di Barcelona pada, Selasa (19/11/2024), sebelum nantinya menjalani libur akhir tahun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewa Putu Ardita Darma Putera
EditorDewa Putu Ardita Darma Putera
Follow Us