Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa MacBook Chip Intel Sudah Gak Worth It Lagi?

ilustrasi MacBook
ilustrasi MacBook (pexels.com/energepiccom)
Intinya sih...
  • Performa MacBook dengan chip Intel sudah ketinggalan zaman sejak hadirnya chip M1 pada akhir 2020.
  • Baterai boros dan kipas berisik menjadi masalah klasik dari MacBook era Intel, berbeda dengan Mac seri M yang tetap dingin dan senyap.
  • MacBook dengan chip Intel sudah ketinggalan update macOS terbaru, aplikasi terkini tidak lagi dioptimalkan untuk mac dengan chip Intel, dan harga jual kembali yang terus anjlok.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Saat berburu MacBook bekas pada 2025, kamu mungkin akan menemukan penawaran yang terlihat super menggiurkan, yaitu sebuah MacBook Pro atau Air dengan prosesor Intel keluaran 2019 atau 2020 yang dijual dengan harga yang sangat murah. Terlihat seperti deal yang bagus, kan? Kapan lagi bisa dapat Mac "Pro" dengan harga miring?

Tapi, jangan buru-buru tergiur! Saat ini, membeli MacBook dengan chip Intel semurah apa pun harganya bisa jadi jebakan yang akan kamu sesali. Sejak Apple melakukan revolusi dengan beralih ke chip buatan mereka sendiri (seri M), dunia per-Mac-an telah berubah total. Yuk, bedah alasan mengapa MacBook Intel sudah tidak worth it lagi untuk dibeli. Simak sampai tuntas, ya!

1. Performa yang sudah ketinggalan zaman

ilustrasi MacBook
ilustrasi MacBook (unsplash.com/BenKolde)

Ini adalah alasan paling mendasar, sih! Titik baliknya adalah saat Apple merilis chip M1 pada akhir 2020. Sejak saat itu, performa MacBook melonjak ke level yang berbeda. Faktanya, MacBook Air M1 dengan model paling dasar dan tanpa kipas terbukti mampu mengalahkan MacBook Pro Intel termahal di masanya untuk banyak tugas berat.

Jika M1 saja sudah sekuat itu, bayangkan perbedaannya pada 2025. Dengan hadirnya chip M3, M4, dan seterusnya, jurang performa antara Mac Intel dan Mac Apple Silicon sudah terlalu dalam. Untuk aplikasi modern, multitasking, apalagi untuk editing video, Mac Intel akan terasa sangat lambat dan ngos-ngosan dibandingkan Mac seri M termurah sekali pun.

2. Baterai boros dan kipasnya berisik

ilustrasi MacBook
ilustrasi MacBook (pexels.com/OfspaceLLCCulture)

Dua "penyakit" klasik dari MacBook era Intel adalah panas dan bising. Pengguna lamanya pasti hafal betul, hanya dengan membuka beberapa tab Chrome saja, laptop ini bisa menjadi sangat panas. Akibatnya, kipas pendingin di dalamnya akan bekerja super keras hingga suaranya terdengar seperti "mesin jet mau lepas landas". Hampir mirip laptop gaming gitu, deh!

Masalah panas ini juga membuat chip Intel sangat boros daya. Baterai MacBook Intel mungkin hanya akan bertahan 3--4 jam untuk pemakaian normal sehingga membuatmu harus terus menerus mencari colokan. Ini sangat kontras dengan MacBook seri M yang tetap dingin dan senyap dengan daya tahan baterai yang bisa menemanimu bekerja seharian penuh tanpa perlu di-charge terlalu sering.

3. Sudah ketinggalan update macOS terbaru

macOS Tahoe Introduction
macOS Tahoe Introduction (youtube.com/Apple)

Ini adalah alasan paling krusial dan tidak bisa ditawar. Apple kini telah sepenuhnya beralih ke Apple Silicon, yang berarti dukungan untuk Mac berbasis Intel akan dan sudah mulai dihentikan. Pada 2025 ini, hampir bisa dipastikan bahwa versi macOS terbaru sudah tidak lagi mendukung Mac dengan chip Intel.

Artinya, jika kamu membeli Mac Intel sekarang, kamu tidak akan bisa lagi menikmati fitur-fitur baru dari pembaruan sistem operasi. Lebih parahnya lagi, kamu tidak akan mendapatkan patch keamanan terbaru sehingga bikin laptopmu menjadi sangat rentan terhadap virus dan malware. Pada dasarnya, kamu membeli sebuah perangkat yang sudah "mati" di mata pengembangnya.

4. Aplikasi terkini tidak lagi dioptimalkan untuk mac dengan chip Intel

ilustrasi MacBook
ilustrasi MacBook (pexels.com/AlekseyZemlyanoy)

Bukan hanya Apple yang sudah "move on", para pengembang aplikasi pihak ketiga pun sudah melakukan hal yang sama. Perusahaan-perusahaan besar seperti Adobe (Photoshop, Premiere), Microsoft, dan para developer game kini membangun dan mengoptimalkan software mereka secara khusus untuk arsitektur Apple Silicon yang jauh lebih kencang. Akibatnya, jika kamu menggunakan Mac Intel, kamu akan terjebak dengan aplikasi versi lama. Kamu tidak akan bisa lagi menikmati fitur-fitur terbaru, pembaruan keamanan, dan peningkatan performa yang dirilis oleh para developer. Bagi mahasiswa atau pekerja kreatif yang membutuhkan software terkini, Mac Intel sudah menjadi perangkat yang tidak relevan.

5. Harga jual kembali yang terus anjlok

MacBook sedang dicas
MacBook sedang dicas (unsplash.com/EnginAkyurt)

Meksi harga beli MacBook Intel bekas terlihat sangat murah, sebenarnya ini adalah investasi finansial yang sangat buruk. Karena statusnya yang sudah usang dan tidak lagi didukung oleh Apple maupun para developer, nilai dari laptop ini di pasar second-hand akan terus merosot tajam dari tahun ke tahun. Jika kamu berencana untuk menjualnya kembali suatu saat nanti untuk upgrade, kamu akan rugi besar. Jauh lebih bijak untuk sedikit menambah bujet dan membeli MacBook Air M1 bekas. Selain performanya yang jauh lebih superior, harga jual kembali Air M1 justru sangat stabil sehingga ia pilihan yang jauh lebih aman secara finansial untuk jangka panjang.

Meski harga MacBook chip Intel bekas sangat murah pada 2025 ini, strategi hemat tersebut hanyalah ilusi. Kamu mungkin membayar lebih sedikit di awal, namun, akan membayar mahal dalam bentuk performa yang lambat, baterainya boros, dan software yang usang. Saran terbaik yang bisa diberikan adalah bersabar dan menabung sedikit lagi untuk setidaknya mendapatkan MacBook Air M1 bekas. Ini adalah investasi yang jauh lebih cerdas yang akan memberimu pengalaman komputasi modern yang memuaskan, bukan sakit kepala dan penyesalan di kemudian hari. Semoga artikel ini bermanfaat, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Tech

See More

5 Panduan Beli HP OPPO Berdasarkan Serinya, Pilih Sesuai Kebutuhan!

06 Sep 2025, 14:22 WIBTech