4 Kesalahan Pemula saat Mendaki Gunung yang Bisa Berujung Bahaya

Mendaki gunung memang bisa menjadi salah satu aktivitas alam yang menantang dan menyenangkan, terutama untuk para pencinta petualangan. Namun, tanpa persiapan yang matang dan pengetahuan dasar yang memadai, maka kegiatan ini dapat berubah menjadi pengalaman yang berisiko tinggi, terutama untuk para pendaki pemula.
Banyak kasus kecelakaan atau situasi darurat di gunung yang memang berawal dari kesalahan kecil yang kerap kali diremehkan oleh pemula. Dengan memahami beberapa kesalahan pemula berikut ini ketika mendaki gunung, maka bisa menghindari potensi bahaya yang mungkin terjadi.
1. Kurang persiapan fisik dan mental

Salah satu kesalahan utama pendaki pemula adalah meremehkan pentingnya kesiapan fisik dan mental sebelum mendaki. Padahal jalur pendakian yang menanjak, kondisi cuaca yang ekstrem, hingga perubahan tekanan udara bisa menjadi tantangan besar yang tentu memerlukan stamina dan ketahanan mental tinggi.
Banyak pendaki pemula yang kelelahan di tengah perjalanan atau bahkan kerap mengalami hipotermia karena tubuhnya tidak siap dalam menghadapi medan berat. Oleh sebab itu, penting untuk selalu melakukan latihan fisik secara rutin dan mempersiapkan mental agar selalu siap dalam menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi di jalur pendakian.
2. Tidak mengecek cuaca dan kondisi jalur pendakian secara berkala

Mendaki tanpa mengetahui kondisi cuaca terkini merupakan tindakan yang sangat berbahaya, apalagi jika medan gunung yang dituju sangat rawan mengalami longsor atau berkabut tebal. Cuaca buruk dapat mengganggu jarak pandang, sehingga membuat jalur pendakian pun menjadi lebih licin, bahkan memperbesar potensi tersesat. Begitu pula dengan jalur pendakian yang tidak ditelusuri terlebih dahulu, sebab bisa saja mengalami perubahan resmi, larangan pendakian, hingga titik rawan kecelakaan.
Oleh karena itu sebelum memulai perjalanan usahakan untuk selalu memeriksa prakiraan cuaca dan informasi jalur dari pihak berwenang atau komunitas pendakian terpercaya.
3. Peralatan tidak sesuai atau terlalu minim

Membawa peralatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gunung yang akan didaki justru hanya dapat meningkatkan potensi kesalahan yang memperbesar risiko bahaya. Ada beberapa pendaki pemula yang bahkan nekat karena hanya mengenakan jaket tipis tanpa menggunakan alas kaki yang memadai atau penerangan yang cukup.
Gunung bukan tempat bermain tanpa perlengkapan lengkap, sehingga masing-masing barang memiliki fungsi vital untuk menjaga keselamatan. Selalu sesuaikan peralatan dengan ketinggian gunung, suhu malam, hingga durasi pendakian yang telah direncanakan sebelumnya.
4. Mengabaikan etika dan rambu-rambu pendakian

Banyak pemula yang belum memahami terkait pentingnya etika mendaki dan cenderung bersikap sembrono, seperti membuang sampah sembarangan atau melanggar larangan di area konservasi. Bukan hanya merusak lingkungan, namun hal ini juga dapat memicu bahaya dari hewan liar atau bencana alam yang terjadi secara tidak terduga.
Mengabaikan rambu-rambu atau jalur resmi dapat mengakibatkan pendaki tersesat atau terjebak di area yang berbahaya. Oleh karena itu selalu ikuti peraturan dari pengelola gunung dan hormati alam sebagai bentuk tanggung jawab selama menikmati keindahannya.
Mendaki gunung merupakan aktivitas yang seru dan memberikan kepuasan tersendiri, namun harus dilakukan dengan penuh persiapan dan tanggung jawab. Kesalahan-kesalahan kecil dilakukan ternyata bisa berujung pada situasi yang berbahaya. Ingatlah bahwa keselamatan selalu lebih penting dari sekadar mencapai puncak!