4 Penyebab Mesin Mobil Cepat Panas!

- Cairan pendingin yang kurang atau habis dapat menyebabkan mesin cepat panas
- Radiator kotor atau tersumbat menghambat aliran coolant dan membuat mesin overheat
- Kipas radiator yang rusak atau tidak berfungsi optimal dapat mengakibatkan mesin cepat panas
Mesin mobil yang cepat panas atau overheat ternyata bisa menjadi tanda adanya masalah yang terletak pada sistem pendinginan atau komponen mesin lainnya. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan, maka dapat berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin, sehingga membuat biaya perbaikan yang harus dikeluarkan juga relatif lebih mahal.
Penyebab overheat pada mesin mobil sebetulnya cukup bervariasi, mulai dari kurangnya cairan pendingin hingga masalah yang terdapat pada kipas radiator. Oleh sebab itu, penting sekali bagi pemilik mobil untuk memahami beberapa faktor berikut ini yang dapat menyebabkan mesin cepat panas, sehingga nantinya dapat mencegah potensi kerusakan yang lebih serius.
1. Cairan pendingin yang kurang atau habis

Coolant atau cairan pendingin memiliki fungsi utama untuk menjaga suhu mesin agar nantinya tetap dalam kondisi stabil, yaitu dengan cara menyerap panas dari mesin dan melepaskannya melalui radiator. Jika jumlah cairan pendingin tersebut kurang atau habis, maka kondisi mesin tidak bisa memeroleh pendinginan secara optimal, sehingga hal inilah yang dapat menimbulkan adanya overheat.
Pastikan untuk selalu rutin memeriksa level coolant dengan cara mengisi ulang apabila diperlukan. Selain itu, kamu bisa menggunakan coolant dengan kualitas yang terbaik agar nantinya sistem pendinginan pada mobilmu dapat bekerja secara lebih efektif dan maksimal, sehingga tidak sampai menimbulkan adanya kerak pada bagian radiator.
2. Radiator kotor atau tersumbat

Radiator yang kotor atau tersumbat ternyata dapat menimbulkan hambatan aliran coolant, sehingga hal inilah yang dapat membuat panas dari mesin mobil jadi tidak bisa dibuang secara lebih efektif. Akibat dari hal ini akan membuat suhu mesin meningkat secara lebih cepat, sehingga dapat menimbulkan terjadinya overheat hanya dalam waktu singkat.
Coba bersihkan radiator secara berkala untuk memastikan bahwa memang tidak ada kotoran atau kerak yang mungkin dapat menghambat kinerja dari sistem pendinginan. Jika radiator sudah dalam kondisi yang rusak atau bocor, maka sebaiknya segera ganti dengan yang baru agar performa pendinginan tetap optimal.
3. Kipas radiator yang tidak berfungsi dengan baik

Kipas radiator ternyata memiliki peran penting untuk membantu mendinginkan coolant yang bersirkulasi di bagian radiator. Namun, jika kipas sudah mengalami kerusakan dan tidak mampu bekerja secara optimal, maka proses pendinginan tersebut jadi tidak maksimal, sehingga hal inilah yang membuat kondisi mesin terasa lebih cepat panas.
Coba periksa secara berkala kipas radiator, khususnya pada bagian motor dan sekringnya. Jika kipas ternyata sudah mulai melemah atau tidak bisa berputar sama sekali, maka kamu perlu segera melakukan perbaikan atau penggantian untuk menghindari potensi overheat yang mungkin dapat terjadi.
4. Termostat rusak atau macet

Termostat merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk mengatur aliran coolant ke radiator agar nantinya sesuai dengan suhu mesin. Namun, jika termostat mengalami kondisi macet dalam posisi yang tertutup, maka coolant tidak bisa bersirkulasi secara optimal, sehingga hal inilah yang membuat panas jadi terperangkap di dalam mesin mobil.
Jika mesin mobil sering mengalami overheat maka kamu perlu memeriksakan kondisi termostat terlebih dahulu dan gantilah apabila memang ditemukan adanya kerusakan. Menggunakan termostat yang berfungsi dengan baik tentu dapat memastikan suhu mesin mobil tetap stabil serta menghindari potensi overheat.
Mesin mobil yang cepat panas ternyata dapat diakibatkan karena berbagai faktor. Oleh sebab itu, jika kamu mengabaikan masalah yang satu ini, maka dapat membawa dampak buruk terhadap mesin dan membuat biaya perbaikan jadi semakin tinggi. Lakukan perawatan rutin pada sistem pendinginan mobil agar tidak sampai terjadi masalah!