Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Kawasan PKPM di Luwu Timur, Inovasi PT Vale Bangun Desa Sejahtera

Foto komunitas lokal di sekitar PT Vale Indonesia (vale.com/Edited by Canva)
Foto komunitas lokal di sekitar PT Vale Indonesia (vale.com/Edited by Canva)

PT Vale Indonesia terus berkomitmen untuk Menambang Kebaikan dari setiap kegiatan yang dilakukan. Aksi tersebut dikuatkan dengan menjalankan program berkelanjutan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya bagi masyarakat desa.

Salah satu inovasi dan inisiatif unggulan dari PT Vale Indonesia adalah Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM). Program tersebut berkontibusi mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) melalui optimalisasi potensi desa-desa di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Kabupaten yang berada di ujung utara Teluk Bone tersebut dinilai potensial untuk dikembangkan. Terlebih lagi sejak transformasi dari Pemberdayaan Masyarakat Desa Mandiri (PMDM) pada 2018, PT Vale Indonesia terus memperluas sasaran desa potensial dan mengolaborasikannya.

Kini, desa-desa dengan potensi yang sama digabungkan dalam satu kawasan untuk mempercepat kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berikut 10 kawasan PKPM di Luwu Timur, seperti dilansir laman resmi PT Vale Indonesia. 

1. Kawasan wisata berbasis kekayaan alam dan kearifan lokal

ilustrasi keindahan alam perkebunan (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi keindahan alam perkebunan (pexels.com/Pixabay)

Dalam program PKPM, kawasan wisata jadi program unggulan yang menarik hati. Pengembangan kawasan ini bertujuan untuk melestarikan kekayaan alam, adat istiadat, seni budaya, serta cagar budaya yang ada di Luwu Timur. Berbasis pendekatan dari segi lingkungan, sosial, dan ekonomi, kawasan ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menjadi sumber kesejahteraan.

PT Vale indonesia yang selalu berupaya menambang kebaikan melakukan beberapa hal dalam pelaksanaan program ini. Pertama, pemberdayaan masyarakat sebagai perencana, pengelola, sekaligus pemilik kawasan wisata. Kedua, penguatan infrastruktur seperti akses jalan maupun fasilitas wisata. Ketiga, promosi digital untuk menarik lebih banyak wisatawan. Melalui kerjasama banyak pihak, kawasan ini dapat berkembang, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberikan nilai ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat desa.

2. Kawasan integrated agricultural regions (agropolitan)

ilustrasi persawahan di desa (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
ilustrasi persawahan di desa (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Konsep ini berupa pengembangan wilayah perdesaan berbasis pertanian yang terintegrasi dengan sektor industri, perdagangan, dan jasa bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kawasan ini membutuhkan kepadatan penduduk tertentu sebagai modal produktivitas wilayah perdesaan dengan dukungan utilitas perkotaan dan infrastruktur sosial/ruang sosial (Syarifudin, 2020)

Adapun sentra-sentra produksi pertanian pada kawasan ini, yakni perkebunan, peternakan, dan hal-hal yang relevan yang didukung oleh sarana dan prasarana fisik. Dilansir laman resmi Vale, fokus lokasi kawasan ini berada di Kecamatan Towuti (Desa Mahalona 980 jiwa, Desa Libukan Mandiri 1.252 jiwa, Desa Kalosi 1.308 jiwa, Desa Tole 1.046 jiwa, Desa Buangin 1.655 jiwa). Program PKPM berupaya meningkatkan ekonomi dengan melakukan penyediaan alternatif mata pencaharian, lapangan pekerjaan, pengembangan unit ekonomi produktif berbasis pertanian berkelanjutan. 

3. Kawasan pengembangan perkebunan lada

Ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Mareefe)
Ilustrasi bumbu dapur (pexels.com/Mareefe)

Dilansir Food and Agriculture Organization, lada termasuk dalam lima besar rempah yang paling banyak diperdagangkan secara internasional. Negara Indonesia, khususnya di wilayah Luwu Timur, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu produsen lada paling aktif. Melihat peluang tersebut PT Vale Indonesia membantu meningkatkan produksi dan pemasaran lada yang didukung oleh sarana dan prasarana fisik.

Beberapa cara di antaranya, yakni menyelenggarakan sistem informasi teknologi dan informasi pasar yang dapat diandalkan dengan peningkatan produktivitas wilayah dan ekonomi masyarakat pada sentra-sentra produksi perkebunan lada. Tidak lupa juga mengedepankan usaha yang ramah lingkungan dalam pengembangannya. Data statistik pengembangan ini terfokus di Kecamatan Towuti (Desa Tokalimbo 1.011 jiwa, Desa Loeha 1.169 jiwa, Desa Ranteangin 1.967 jiwa, Desa Bantilang 2.003 jiwa, Desa Masiku 823 jiwa).

4. Kawasan perdagangan dan industri penunjang

ilustrasi pedagang dan pembeli (pexels.com/Quintin Gellar)
ilustrasi pedagang dan pembeli (pexels.com/Quintin Gellar)

Selain mengoptimalkan sektor alam, Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) juga melakukan peningkatan aktivitas industri. Hal ini berguna untuk peningkatan produktivitas wilayah dan ekonomi masyarakat agar lebih terorganisir. Membangun sarana dan prasarana industri dan perdagangan serta sistem informasi teknologi dapat mengoptimalkan distribusi sektor lainnya

Kecamatan Towuti masih mengambil peran besar dengan desa-desa potensialnya. Adapun  desa-desa yang dimaksud, yakni Desa Asuli dengan jumlah penduduk 4.563 jiwa, Desa Wawondula sebanyak 4.473 jiwa, Desa Lioka 2.135 jiwa, Desa Baruga 2.281 jiwa, Desa Langkearaya 3.590 jiwa. Pengoptimalan kawasan tersebut menjadi wujud nyata PT Vale Indonesia dalam menambang kebaikan yang lebih optimal.

5. Kawasan peternakan dan penunjang

Foto hewan-hewan ternak yang sedang makan (pexels.com/Mary Cherkesova)
Foto hewan-hewan ternak yang sedang makan (pexels.com/Mary Cherkesova)

Peternakan jadi salah satu sektor yang paling banyak diminati. Terlebih lagi denagn meningkatnya budaya konsumsi daging dari masyarakat Indonesia. Di tengah permintaan daging yang melesat, pengembangan bisnis peternakan perlu diberi perhatian. PT Vale Indonesia melihat hal tersebut sebagai peluang.

Perusahaan yang berkomitmen menambang kebaikan ini menyediakan alternatif mata pencaharian, lapangan pekerjaan, pengembangan unit ekonomi produktif berbasis peternakan dan unit usaha penunjangnya. Fokus lokasinya berada di Kecamatan Towuti yang memiliki ternak, yakni sapi, kerbau, kambing, babi, ayam pedaging, ayam kampung, ayam petelur, dan Itik. Semuanya tersebar di beberapa desa, yaitu Desa Pekaloa, Desa Matompi, Desa Timampu. 

6. Kawasan agrowisata

ilustrasi orang yang sedang memetik buah di kebun (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi orang yang sedang memetik buah di kebun (pexels.com/Gustavo Fring)

Dalam upaya meningkatkan daya tarik wisatawan dalam mempelajari dan menikmati kawasan, agrowisata jadi alternatif terbaik untuk menonjolkan ciri khas lokal. PT Vale dalam program PKPM mendukung upaya peningkatan nilai tambah sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kecamatan Wasuponda (Desa Wasuponda, Desa Ledu-Ledu, Desa Balambano, Desa Tabarano)

Agrowisata Pondata yang berlokasi di Desa Tabarano merupakan salah satu agrowisata yang dikembangkan PT Vale untuk memanfaatkan lahan kritis menjadi produktif. Komoditas utama yang dikembangkan, yakni buah nanas karena merupakan ikon Kecamatan Wasuponda. Beberapa wisata lainnya di agrowisata tersebut, di antaranya Bukit Agro Tabarano, Kali Dingin Tabarano, Kafe Bukit Tabarano, Bukit Awan Tabarano.  

7. Kawasan peternakan dan hasil hutan non-kayu

ilustrasi hutan yang subur (pexels.com/Dom Gould)
ilustrasi hutan yang subur (pexels.com/Dom Gould)

Inisiasi dari kawasan tersebut biasa dikenal dengan wanaternak (silvopasture) yang merupakan kombinasi antara kegiatan kehutanan dan peternakan dalam suatu kawasan hutan atau luasan lahan. Berbekal pengelolaan yang tepat dan berkelanjutan bersama PT Vale Indonesia, kedua sektor ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pelestarian lingkungan.

Adapun jenis hasil hutan non-kayu meliputi rotan, bambu, madu hutan, getah-getahan, dan berbagai jenis buah hutan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Pengolahan sumber daya tersebut menjadi produk jadi atau setengah jadi dapat meningkatkan nilai jual dan memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi masyarakat. Fokus lokasi pengembangan di Luwu Timur berada di Kecamatan Wasuponda dan Nuha: Desa Kawata, Desa Parumpanai, Desa Matano.

8. Kawasan pesisir dan industri bahan olahan hasil laut (minapolitan)

ilustrasi perahu nelayan di pesisir laut (pexels.com/Tom Fisk)
ilustrasi perahu nelayan di pesisir laut (pexels.com/Tom Fisk)

Konsep yang hampir mirip dengan agropolitan ini memiliki fokus utama pada perikanan budidaya maupun perikanan tangkap. Minapolitan berupa konsep pengembangan wilayah yang berorientasi pada peningkatan ekonomi lokal berbasis sistem yang terintegrasi, potensi sumber daya, dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sektor perikanan dan kelautan. 

Di Kecamatan Malili khususnya Desa Harapan, Desa Pasi Pasi, Desa Wewangriu, dan Desa Balantang menjadi fokus utama pengembangan sektor ini. Dengan mengedepankan sentra produksi, pengolahan, pemasaran komoditas perikanan dan kelautan, pelayanan jasa, dan kegiatan pendukung lainnya, program PKPM dapat berjalan secara terpadu dan holistik.

9. Kawasan perkotaan dan layanan jasa

ilustrasi perkotaan yang sejahtera (pexels.com/Vincenzo Iorio)
ilustrasi perkotaan yang sejahtera (pexels.com/Vincenzo Iorio)

Jika semua sektor sebelumnya dapat berjalan dengan baik, maka aksi serupa perlu dijalankan di sektor perkotaan dan industri jasa. PT Vale Indonesia berupaya melakukan pemerataan perhatian, baik di perdesaan maupun perkotaan. Terbukti pada aksinya untuk meningkatkan layanan jasa kepada masyarakat perkotaan yang berkontribusi meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat.

Dilansir dari laman resmi Vale, PKPM melakukan pengembangan konsep layanan jasa dan perkotaan sebagai alternatif mata pencaharian, lapangan pekerjaan baru yang dapat berkontribusi meningkatkan pendapatan masyarakat perkotaan berdasarkan kondisi dan karakteristik masyarakat. Kecamatan Malili menjadi kawasan utama pengemabangan ini, khususnya Desa Baruga, Desa Puncak Indah, Kelurahan Malili.

10. Kawasan wilayah pendukung

ilustrasi suatu kawasan dengan pemandangan yang indah (pexels.com/Super Savvy Travelers)
ilustrasi suatu kawasan dengan pemandangan yang indah (pexels.com/Super Savvy Travelers)

Kecamatan Malili masih menonjol dalam pengoptimalan berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain sebagai pusat produksi, wilayah yang berada di tengah Luwu Timur ini diprediksi menjadi penunjang kawasan. Sebab, lokasinya di tengah-tengah tiga kawasan lain, yakni kawasan pesisir, pengolahan hasil laut, dan layanan jasa perkotaan.

Melalui program Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM), diharapkan semakin banyak desa yang bisa maju dan berkembang. PT Vale Indonesia percaya bahwa kemajuan wilayah harus berjalan bersamaan dengan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Program PKPM berhasil jadi salah satu bukti bahwa sektor industri dapat berkolaborasi dengan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan keuntungan jangka panjang.

Melihat hal tersebut, ternyata perusahaan yang telah eksis sejak 1920 ini tidak hanya berfokus pada industri pertambangan, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pembangunan daerah sekitar. Dengan prinsip #MenambangKebaikan, perusahaan yang dikelola oleh Febrianny Eddy ini terus aktif menciptakan inovasi yang berdampak positif bagi masyarakat, lingkungan, perusahaan, dan banyak pihak lainnya. Berbekal semangat #StartsWithMe bersama PT Vale indonesia, mari ciptakan Indonesia yang lebih sejahtera!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adira Putri Aliffa
EditorAdira Putri Aliffa
Follow Us