5 Fakta Maskapai Indonesia Airlines: Punya Singapura, CEO Orang Aceh

- Maskapai baru Indonesia Airlines berbasis di Singapura, akan meramaikan industri penerbangan Indonesia dengan konsep perjalanan premium.
- Indonesia Airlines akan berkonsentrasi pada penerbangan internasional dan memiliki hub di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Jakarta, IDN Times - Maskapai baru Indonesia Airlines akan segera meramaikan industri penerbangan tanah air. Maskapai berbasis di Singpura ini menjadi sorotan karena bukan berasal dari Indonesia meskipun namanya demikian.
Berbasis di Singapura, Indonesia Airlines milik Calypte Holding Pte.Ltd. Perusahaan ini merupakan perusahaan pengembang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
"Setelah melakukan studi kelayakan secara komprehensif dengan konsultan aviasi dari Singapura dan US, dan persiapan yang menyeluruh maka pada hari ini secara resmi Calypte Holding Pte. Ltd. telah mendaftarkan anak perusahaan baru melalui notaris untuk pendirian PT Indonesia Airlines Group," ujar CEO Indonesia Airlines, Iskandar, dikutip dari rilis yang diterima IDN Times, Senin (10/3/2025).
Bagaimana konsep penerbangan baru ini? Berikut fakta-fakta Indonesia Airlines yang dikumpulkan IDN Times dari berbagai sumber:
1. Fokus penerbangan internasional

Indonesia Airlines bertujuan untuk menawarkan pengalaman perjalanan premium, menggabungkan kemewahan perjalanan jet pribadi dengan kenyamanan penerbangan komersial. Maskapai ini akan berkonsentrasi pada penerbangan internasional, bukan rute domestik.
Nantinya, hub maskapai ini akan berada di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten.
2. Milik perusahaan Singapura namun CEO orang Aceh

Indonesia Airlines merupakan bagian dari Calypte Holding Pte Ltd, sebuah perusahaan yang berpusat di Singapura yang bergerak di bidang energi terbarukan, penerbangan, dan pertanian.
Adapun CEO Indonesia Airlines adalah Iskandar. Ia diketahui merupakan orang Aceh.
3. Operasikan 20 pesawat

Indonesia Airlines berencana mengoperasikan sebanyak 20 pesawat. Jumlah tersebut termasuk 10 pesawat berbadan sempit (seperti Airbus A321neo atau A321LR).
Selain itu, 10 pesawat berbadan lebar (Airbus A350-900 dan Boeing 787-9).
4. Merekrut tenaga profesional

Indonesia Airlines sendiri telah merekrut profesional berpengalaman dari berbagai maskapai penerbangan, termasuk Singapore Airlines, Royal Brunei, Emirates, dan British Airways.
Misalnya, Direktur Operasional direkrut dari Singapore Airlines yang telah berpengalaman lebih dari 40 tahun, dan merupakan salah satu pilot pertama di dunia yang menerbangkan pesawat Airbus A380. Tak hanya itu, Direktur Komersial akan diisi sosok berpengalaman yang sudah bekerja lebih dari 21 tahun di berbagai maskapai besar, seperti Emirates dan Asiana Airlines.
Sementara untuk Departemen Operasi Penerbangan akan dipimpin salah satu pilot terbaik Indonesia yang saat ini bekerja di maskapai asing. Sedangkan posisi Direktur Produk dan Layanan akan diisi oleh sosok inspiratif dari Brunei Darussalam, yang telah bekerja di Royal Brunei dan Emirates selama 25 tahun.
5. Angkat tema kemewahan

Mengangkat kemewahan dan keanggunan di langit, Indonesia Airlines ingin menjadi ikon global kemakmuran Indonesia dan keramahtamahan dalam narasi budaya Indonesia.
“Maskapai penerbangan Indonesia mendefinisikan ulang perjalanan dengan layanan premium. Keselamatan adalah prioritas utama sembari berbagi keramahtamahan hangat warga Indonesia kepada dunia,” kata mereka dikutip dari LinkedIn perusahaan.