Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Negara Paling Boros Belanja Senjata Nuklir, AS Masih Nomor Satu

ilustrasi kawasan nuklir (unsplash.com/Dan Meyers)
ilustrasi kawasan nuklir (unsplash.com/Dan Meyers)
Intinya sih...
  • Amerika Serikat - 56,8 miliar dolar ASAS masih memegang rekor sebagai pembelanja senjata nuklir terbesar di dunia. Angka ini naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.
  • China - 12,5 miliar dolar ASChina ada di posisi kedua dengan pengeluaran mencapai 12,5 miliar dolar. Naik sekitar 8 persen dari tahun sebelumnya.
  • Inggris - 10,4 miliar dolar ASInggris mencatat kenaikan terbesar secara persentase, yaitu 26 persen dibanding tahun sebelumnya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bayangkan, setiap menit dunia menghabiskan hampir 190 ribu dolar hanya untuk senjata nuklir. Angka ini terdengar gila, tapi menurut laporan International Campaign to Abolish Nuclear Weapons (ICAN), inilah kenyataannya pada tahun lalu. Totalnya, belanja senjata nuklir global tembus lebih dari 100 miliar dolar AS, naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya.

Meski sudah ada perjanjian internasional yang melarang kepemilikan senjata nuklir, sembilan negara dengan kemampuan nuklir tetap menggelontorkan dana besar untuk mempertahankan arsenalnya. Bahkan jika ditotal, dari 2020 hingga 2024, mereka sudah menghabiskan sekitar 415,9 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

Menariknya, AS sendirian menghabiskan lebih banyak dibanding gabungan semua negara nuklir lainnya. Di sisi lain, beberapa negara justru mencatatkan kenaikan persentase belanja paling tinggi dalam satu tahun terakhir. Yuk, lihat daftar lengkapnya, seperti dikutip dari Indian Express!

1. Amerika Serikat - 56,8 miliar dolar AS

Ilustrasi bendera Amerika (freepik.com)
Ilustrasi bendera Amerika (freepik.com)

AS masih memegang rekor sebagai pembelanja senjata nuklir terbesar di dunia, dengan nilai mencapai 56,8 miliar dolar AS. Angka ini naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya, dengan lonjakan absolut sebesar 5,3 miliar dolar.

Belanja ini mencakup pengembangan, pemeliharaan, hingga modernisasi sistem peluncuran dari darat, laut, dan udara. Gak heran bila AS dianggap punya kemampuan nuklir paling canggih dan paling lengkap di dunia saat ini.

2. China - 12,5 miliar dolar AS

Ilustrasi nuklir (freepik.com)
Ilustrasi nuklir (freepik.com)

China ada di posisi kedua dengan pengeluaran mencapai 12,5 miliar dolar. Naik sekitar 8 persen dari tahun sebelumnya, negara ini terus mengembangkan persenjataan nuklirnya untuk memperkuat posisi di panggung global.

Program modernisasi mereka mencakup pembangunan silo baru untuk rudal antarbenua dan peningkatan kemampuan pertahanan strategis. Langkah ini dianggap sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk menyaingi kekuatan militer AS.

3. Inggris - 10,4 miliar dolar AS

potret bendera Inggris (commons.wikimedia.org/Jeff Buck)
potret bendera Inggris (commons.wikimedia.org/Jeff Buck)

Inggris mencatat kenaikan terbesar secara persentase, yaitu 26 persen dibanding tahun sebelumnya. Anggaran besar ini digunakan untuk memperbarui armada kapal selam nuklir kelas Vanguard yang menjadi tulang punggung sistem pencegahan nuklir mereka.

Selain itu, Inggris juga menginvestasikan dana untuk pengembangan senjata nuklir generasi baru yang lebih efisien dan sulit dideteksi.

4. Rusia - 8,1 miliar dolar AS

ilustrasi negara Rusia (pexels.com/Anton Kudryashov)
ilustrasi negara Rusia (pexels.com/Anton Kudryashov)

Rusia, yang terkenal dengan arsenal nuklirnya, menghabiskan 8,1 miliar dolar pada 2024. Angka ini naik 6 persen dari tahun sebelumnya meski perekonomian negara ini sedang tertekan akibat sanksi internasional.

Program modernisasi meliputi perbaikan rudal balistik antarbenua, peningkatan sistem pertahanan udara, dan pengembangan teknologi hipersonik.

5. Prancis - 6,9 miliar dolar AS

Kapal selam nuklir milik Angkatan Laut Prancis FS Emeraude ketika tengah bertugas (www.csp.navy.mil)
Kapal selam nuklir milik Angkatan Laut Prancis FS Emeraude ketika tengah bertugas (www.csp.navy.mil)

Prancis mengalami kenaikan belanja nuklir sebesar 13 persen pada 2024 menjadi 6,9 miliar dolar AS. Sebagian besar dana ini dialokasikan untuk memodernisasi kapal selam nuklir dan sistem rudal strategis.

Sebagai satu-satunya kekuatan nuklir di Uni Eropa pasca-Brexit, Prancis ingin memastikan arsenalnya tetap mumpuni untuk melindungi kepentingan nasional.

6. India - 2,6 miliar dolar AS

ilustrasi militer India (commons.wikimedia.org/Yeswantheros)
ilustrasi militer India (commons.wikimedia.org/Yeswantheros)

India diperkirakan memiliki 172 senjata nuklir dengan kemampuan peluncuran dari darat, laut, dan udara. Belanja nuklir sebesar 2,6 miliar dolar AS ini setara 3 persen dari total anggaran militer India, atau sekitar 4.976 dolar per menit.

Perusahaan seperti DRDO, Bharat Dynamics Limited, dan Walchandnagar Industries menjadi pemain utama dalam produksi dan pemeliharaan arsenal ini.

7. Israel - 1,1 miliar dolar AS

ilustrasi bendera Israel (pexels.com/Haley Black)
ilustrasi bendera Israel (pexels.com/Haley Black)

Israel jarang mengungkap detail persenjataan nuklirnya. Namun ICAN memperkirakan mereka menghabiskan sekitar 1,1 miliar dolar pada 2024.

Angka tersebut naik 2 persen dari tahun sebelumnya, menandakan adanya modernisasi atau pemeliharaan rutin arsenal nuklir mereka. Meski tidak pernah secara resmi mengakui kepemilikan senjata nuklir, Israel diyakini memiliki teknologi peluncuran yang sangat canggih.

8. Pakistan - 1,1 miliar dolar AS

ilustrasi bendera negara Pakistan (unsplash.com/Hamid Roshaan)
ilustrasi bendera negara Pakistan (unsplash.com/Hamid Roshaan)

Pakistan membelanjakan jumlah yang sama dengan Israel, tetapi mencatat kenaikan 18 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian besar pengeluaran ini diarahkan untuk memperluas kapasitas peluncuran rudal jarak jauh sebagai penyeimbang terhadap India.

Selain itu, Pakistan juga aktif mengembangkan teknologi pencegahan serangan sebagai bagian dari strategi pertahanan nuklirnya.

9. Korea Utara - 630 juta dolar AS

ilustrasi bendera negara Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)
ilustrasi bendera negara Korea Utara (unsplash.com/Micha Brändli)

Meski berada di peringkat terakhir secara nilai, Korea Utara tetap mengalokasikan dana signifikan untuk program nuklirnya. Angka 630 juta dolar AS ini naik 7 persen dari tahun sebelumnya, menunjukkan Pyongyang terus mengembangkan kemampuan nuklir meski mendapat sanksi internasional ketat. Kemampuan nuklir ini menjadi salah satu alat tawar utama mereka di kancah diplomasi global.

Belanja senjata nuklir yang fantastis ini menunjukkan betapa negara-negara besar masih memprioritaskan kekuatan militer di atas kebutuhan lain. ICAN bahkan menegaskan bahwa dana yang dihabiskan hanya dalam satu tahun bisa membiayai anggaran PBB selama 28 tahun.

Sementara 98 negara sudah memilih jalur perlucutan senjata dengan menandatangani Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons (TPNW), sembilan negara di atas tetap mempertahankan dan memodernisasi arsenalnya. Pada akhirnya, pertanyaannya sederhana: seberapa besar keamanan yang sebenarnya kita dapat dari bom paling mematikan di dunia ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us