Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Divestasi? Berikut Jenis dan Contohnya

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Divestasi adalah penjualan aset, investasi, atau divisi perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan induk.
  • Divestasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai perusahaan dengan menjual aset yang tidak termasuk dalam bisnis inti.

Jakarta, IDN Times – Divestasi atau divestiture adalah proses penjualan aset, investasi, atau divisi dari sebuah perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan induk. Langkah tersebut sering kali dilakukan jika aset atau divisi tertentu tidak memenuhi harapan kinerja.

Dalam beberapa kasus, divestasi juga dapat dipicu oleh tekanan hukum atau peraturan, serta untuk mencapai tujuan strategis tertentu, baik itu keuangan, sosial, maupun politik.

1. Pengertian divestasi dan tujuannya

Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investor. (IDN Times/Aditya Pratama)

Divestasi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan nilai perusahaan dengan menjual aset yang tidak termasuk dalam bisnis inti. Contoh kasusnya adalah perusahaan yang melepaskan aset sekunder agar dapat fokus pada inti bisnis mereka.

Hasil dari divestasi tersebut biasanya digunakan untuk berbagai keperluan, seperti melunasi utang, melakukan pengeluaran modal, membayar dividen khusus kepada pemegang saham, atau mendukung divisi lain yang membutuhkan pendanaan.

Tidak hanya untuk optimalisasi, divestasi juga dapat terjadi akibat tekanan eksternal. Misalnya, perusahaan yang menarik investasi dari wilayah tertentu akibat perubahan sosial atau politik.

2. Jenis-jenis divestasi

ilustrasi aset. (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi aset. (IDN Times/Aditya Pratama)

Divestasi dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:

1. Spin-off
Dalam spin-off, perusahaan induk mendistribusikan saham anak perusahaannya kepada pemegang saham tanpa melibatkan transaksi tunai. Anak perusahaan tersebut kemudian menjadi entitas independen yang sahamnya dapat diperdagangkan di bursa efek. Spin-off sering dilakukan ketika dua divisi perusahaan memiliki karakteristik pertumbuhan atau risiko yang berbeda.

2. Equity Carve-out
Equity carve-out terjadi ketika perusahaan induk menjual sebagian saham anak perusahaannya kepada publik melalui penawaran saham. Meski menjual sebagian ekuitas, perusahaan induk tetap mempertahankan kendali mayoritas. Metode tersebut biasanya digunakan untuk mendanai peluang pertumbuhan anak perusahaan tersebut.

3. Penjualan Langsung Aset
Penjualan langsung adalah bentuk divestasi di mana perusahaan induk menjual aset, seperti properti atau peralatan, kepada pihak lain. Metode tersebut sering kali melibatkan pembayaran tunai, meskipun dapat memicu pajak jika aset tersebut dijual dengan keuntungan. Dalam kondisi tertentu, seperti tekanan keuangan, penjualan dapat dilakukan di bawah nilai buku aset (fire sale).

3. Contoh divestasi yang terjadi di Indonesia

ilustrasi asuransi (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi asuransi (IDN Times/Mardya Shakti)

Salah satu contoh praktik divestasi di Indonesia adalah divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada pemerintah Indonesia. Pada 2018, Freeport-McMoRan, perusahaan tambang asal AS, melepas 51,2 persen sahamnya kepada PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Langkah itu dilakukan untuk memenuhi ketentuan Undang-Undang Minerba yang mewajibkan perusahaan tambang asing di Indonesia melakukan divestasi saham hingga mayoritas kepada pihak Indonesia. Transaksi senilai 3,85 miliar tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemegang kendali atas tambang Grasberg, salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.

Divestasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan penguasaan negara atas sumber daya alam (SDA) strategis sekaligus memastikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us