Apakah Pemerintah Dapat Untung dari Selisih Biaya Cetak Uang?
- Seigniorage adalah sumber pendapatan negara dari selisih biaya produksi uang dan nilai nominalnya
- Studi kasus seigniorage di Amerika Serikat menunjukkan biaya produksi uang kertas dan koin serta implikasinya bagi keuangan negara
- Pemerintah dapat memanfaatkan seigniorage untuk mendukung pengeluaran, namun perlu memperhatikan faktor lain seperti pembayaran bunga surat utang Treasury
Jakarta, IDN Times - Keuntungan mencetak uang yang dikenal sebagai seigniorage dapat menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah suatu negara sekaligus mempengaruhi inflasi.
Dilansir Investopedia, keuntungan ini diperoleh ketika nilai yang tertera pada uang, misalnya uang kertas atau koin, melebihi biaya pembuatannya. Pemerintah disebut dapat memanfaatkan pendapatan ini untuk mendukung pengeluaran negara.
Meski tidak serta-merta menyebabkan inflasi, seigniorage berpotensi memicu tekanan harga jika pencetakan uang dilakukan secara berlebihan tanpa didukung oleh kondisi ekonomi yang kuat. Oleh karena itu, pemerintah perlu mengelola seigniorage secara strategis melalui kebijakan moneter untuk menekan risiko inflasi.
1. Cara seigniorage bekerja dalam perekonomian
Dalam konteks ekonomi, seigniorage dihitung sebagai pendapatan negara saat nilai mata uang yang diciptakan lebih besar daripada biaya produksinya. Penghasilan ini bisa dimanfaatkan pemerintah untuk mendanai sebagian pengeluaran tanpa perlu mengandalkan pajak.
Sebagai contoh sederhana, apabila biaya mencetak uang senilai 1 dolar AS adalah lima sen, keuntungan seigniorage yang diperoleh mencapai 95 sen. Hal ini menunjukkan potensi suatu negara untuk mendapatkan profit hanya dari kegiatan produksi mata uang.
Definisi seigniorage tidak hanya terbatas pada selisih antara nilai nominal dan biaya cetak mata uang baru, tetapi juga mencakup jumlah barang atau jasa yang bisa didapatkan oleh pemerintah melalui penerbitan uang kertas baru tersebut. Namun, tidak semua produksi mata uang selalu menghasilkan keuntungan. Produksi koin, khususnya, terkadang merugikan karena nilai intrinsik logam (melt value) yang digunakan di dalamnya.
Nilai lebur bahkan bisa melampaui nilai nominal koin, atau jika digabungkan dengan biaya produksi, justru menimbulkan kerugian. Misalnya, koin satu sen AS (penny) pada 2023 menghabiskan biaya produksi 3,07 sen, jauh di atas nilai nominalnya yang hanya 1 sen.
Seiring waktu, nilai lebur logam seperti perak dapat berubah mengikuti permintaan pasar, membuat logam tersebut bernilai lebih tinggi dari nilai nominal mata uangnya.
2. Studi kasus seigniorage di Amerika Serikat
Bank Sentral AS (Federal Reserve) dilaporkan rutin memesan mata uang baru dari Biro Pengukiran dan Pencetakan Departemen Keuangan dan menanggung biaya produksinya.
Federal Reserve juga merilis data rinci mengenai biaya produksi tiap denominasi mata uang. Sebagai ilustrasi, pada tahun 2023, biaya pembuatan uang kertas 20 dolar AS dilaporkan sebesar 5,3 sen, sementara untuk uang kertas 100 dolar AS mencapai 8,6 sen.
Selain uang kertas, U.S. Mint bertanggung jawab atas produksi koin berdasarkan permintaan dari Bank Federal Reserve, yang kemudian membelinya dengan harga sesuai nilai nominal koin tersebut.
3. Implikasi seigniorage bagi keuangan negara
Meskipun seigniorage memberikan keuntungan dari pencetakan uang kertas baru, ada faktor-faktor lain yang memengaruhi proses ini. Untuk meningkatkan jumlah dolar dalam peredaran, Federal Reserve dapat membeli surat utang Treasury (Treasury bills), sehingga memungkinkan penciptaan uang yang lebih banyak.
Penting untuk dicatat, meskipun pemerintah terlihat mendapat keuntungan dari selisih antara nilai nominal dan biaya cetak, pembelian surat utang Treasury memerlukan pembayaran bunga kepada Federal Reserve. Pembayaran bunga ini merupakan tambahan di luar investasi awal saat surat utang tersebut dibeli.
