Awal Ramadan, Harga Kolang-kaling Naik Hampir 100 Persen di Bogor

- Kolang-kaling dan timun suri menjadi primadona takjil selama Ramadan
- Harga kolang-kaling naik hampir 100 persen, timun suri naik 30 persen di Pasar Ciawi
- Kenaikan harga karena tingginya permintaan selama Ramadan, penjual menyarankan membeli sebelum Ramadan
Bogor, IDN Times - Bahan baku menu takjil seperti kolang-kaling dan timun suri selalu menjadi primadona selama ramadan. Fenomena ini berpengaruh pada harga keduanya, yang mengalami kenaikan.
Harga kolang-kaling di Pasar Ciawi bahkan naik hampir 100 persen, sementara harga timun suri naik 30 persen.
Menurut pantauan IDN Times pada Sabtu (1/3/2025), harga kolang-kaling naik di kisaran Rp2.000 sampai Rp7.000 per kilogram. Alhasil, harganya menjadi dari Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.
1. Meskipun naik, kolang-kaling jadi favorit
Penjual kolang-kaling di pasar Ciawi, Rosita, mengungkapkan penjualan selama ramadan mengalami peningkatan yang signifikan. Dia meyakini tren serupa terjadi pada tahun ini
"Sangat lumayan untuk penjualan kolang-kaling di setiap ramadan. Tentunya, banyak yang mencari untuk dijadikan manisan atau takjil berbuka," ujarnya.
2. Timun suri juga banyak diburu

Selain kolang-kaling, timun suri juga mengalami kenaikan harga signifikan karena banyak diburu. Timun suri dijual dengan harga sekitar Rp10.000 per kilogram selama ramadan. Padahal, harga di hari biasa cuma Rp7.000 per kilogram di Pasar Ciawi.
"Biasa saya jual Rp7.000 per kilogram. Namun menjelang atau seminggu sebelum Ramadan, harga timun suri ini pasti mengalami kenaikan harga mulai dari Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogramnya," ujar salah satu pedagang timun suri Ahmad.
3. Kenaikan harga menjadi tren musiman
Menurut Rosita dan Ahmad Kenaikan harga kolang kaling dan timun suri di Pasar Ciawi bukan hal baru. Setiap tahun, harga kedua bahan ini selalu meningkat saat ramadan, baik karena tingginya permintaan maupun faktor distribusi.
Namun, yang ingin membeli kolang-kaling dan timun suri dengan harga terjangkau, sebelum ramadan menjadi waktu yang tepat.
"Ya kalau harganya mau standar di hari-hari biasa. Kalau Ramadan dari penjual sananya (agen) memang naik," kata Ahmad.