Banjir Promo Belasan E-Commerce di Festival 9.9 Super Shopping Day

05 Sep 2018, 07:25 WIB

Ilustrasi belanja (Pixabay/fancycrave1)

Jakarta, IDN Times - Festival 9.9 Super Shopping Day yang sudah berlangsung sejak 27 Agustus akan mencapai puncaknya pada 9 September 2018. Sebanyak 14 perusahaan e-commerce turut menyemarakkan festival belanja online ini.

E-commerce yang berpartisipasi, di antaranya adalah Berrybenka, Bhinneka, e-mas, Fabelio, HappyFresh, Hijabenka, Honestbee, Jakmall, Lemonilo, ORORI, Ruparupa, Shopee, ShopBack dan VIP Plaza.

"Kita mengajak e-commerce yang lain karena kita melihat kemampuan e-commerce yang terlibat sudah kita percaya akan memberikan promo yang sebenar-benarnya. Jadi, kita ingin memberikan mobile experience yang more qualified kepada pelanggan," ujar Head of Government Relations Shopee Indonesia Radityo Triatmojo.

1. Setiap e-commerce saling bekerja sama

IDN Times/Lucia Vania

Country General Manager ShopBack Indra Yonathan menilai festival ini unik baginya karena setiap e-commerce yang terlibat tidak saling berkompetisi melainkan bekerja sama.

"Cuma di Indonesia yang ada festival belanja online di mana e-commerce yang biasa berkompetisi, mereka bekerja sama untuk mem-push sebuah festival. Di sini kita gotong royong supaya makin banyak orang yang nyobain belanja online dan mengetahui bahwa belanja online itu gak susah, lebih cepat dan hemat," kata Indra.

Pengelola Bhinneka.com pun sedikit menjabarkan kerja sama yang dimaksud dalam festival 9.9 Super Shopping Day ini. "Setiap brand dipersilakan mempersiapkan barang-barang yang akan dia tampilkan. Di Bhinneka juga ada daftar katalog barang yang dijual dengan angka spesial seperti 9.9 itu. Sebelum event berjalan, biasanya panitia akan meeting bareng semua brand dan inisiator, nanti bisa nebeng di kantor mana, seperti itu," papar Public Relations Bhinneka.com Dragono Halim.

2. Mendorong pemilik usaha untuk go digital

IDN Times/Lucia Vania

Radityo mengakui bahwa hingga saat ini, Shopee memiliki total penjual aktif paling besar se-Indonesia, yaitu sebanyak 2 juta penjual aktif. Namun, ia mengatakan jika jumlah tersebut masih sedikit untuk pasar online Indonesia.

"Buat kami, sekarang kami ingin fokus mengedukasi mereka yang belum pernah berjualan online karena ada beberapa skill yang tidak sulit untuk UMKM pelajari tapi mereka harus tahu, karena menghadapi revolusi industri 4.0 ada beberapa skill set yang akan berubah terutama di bisnis ritel dan ranah online," imbuh Radityo.

3. Salah satu upaya mencapai total nilai e-commerce sebesar US$130 miliar

IDN Times/Lucia Vania

Indonesia sebenarnya punya potensi untuk meningkatkan perkembangan ekonomi digital, salah satunya melalui e-commerce. Sebab, berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), sepanjang tahun 2017 sudah lebih dari separuh total 262 juta penduduk Indonesia sudah menggunakan Internet.

"Semakin tingginya jumlah pengguna internet dan penetrasi smartphone di Indonesia turut mempengaruhi potensi revolusi industri. Belanja online tentunya menjadi salah satu faktor pendorong utama seiring dengan perkembangan ekonomi digital melalui basis industri dan e-commerce," ujar Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Indonesia Gati Wibawaningsih.

Gati pun berharap, dengan adanya event belanja online seperti ini dapat turut berkontribusi dalam upaya pemerintah mencapai target Indonesia sebagai negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan mencapai total nilai e-commerce sebesar US$130 miliar di tahun 2020.

Selamat berburu diskon ya guys!