Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Beras Langka, Jokowi Panggil Mentan dan Dirut Pupuk

Presiden Jokowi menerima surat undangan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 10 Kelurahan Gambir, Jakarta Pusat (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dipanggil ke Istana Kepresidenan oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Jakarta hari ini, Selasa (13/2/2024). Mentan diminta untuk melaporkan produksi tanaman pangan, khususnya padi dan jagung.

“Tadi baru saja kami dipanggil Bapak Presiden Republik Indonesia. Beliau menanyakan perkembangan tanaman khususnya padi dan jagung. Kami sudah laporkan perkembangannya," kata Amran di Istana Kepresidenan, dikutip dari ANTARA, Selasa.

Selain Mentan, Jokowi juga memanggil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi pada Selasa. Jokowi meminta laporan terkait produksi pangan di tengah tingginya harga beras serta kelangkaan stoknya di ritel-ritel.

1. Penanaman padi dan jagung lebih dari 1 juta hektare

ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Mentan mengungkapkan bahwa penanaman padi dan jagung sejak Desember tahun lalu tercatat lebih dari 1 juta hektare (ha). Hal ini untuk memenuhi kebutuhan bulanan nasional.

"Karena kalau kita mau memenuhi kebutuhan bulanan itu minimal tanam 1 juta hektare per bulan. Di Desember (2023) kita tanam 1,5 juta hektare, Januari (2024) 1,7 juta hektare," ujarnya.

2. Cara meningkatkan produksi padi

Ilustrasi areal persawahan di daerah Bantul, Yogyakarta. (IDN Times/Herka Yanis)

Dia menuturkan, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi padi dengan cara mengairi sawah-sawah di Pulau Jawa maupun luar Jawa yang berdekatan dengan sungai. Caranya dengan memompa air.

Upaya lain untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi dengan melakukan optimalisasi lahan rawa. Selain itu, juga akan diberikan insentif benih gratis kepada petani yang bersedia memperluas lahan dan menyalurkan pupuk tambahan.

3. Pupuk Indonesia sediakan stok 2 juta ton pupuk subsidi

Ilustrasi pupuk subsidi. (Dok. Kementan)

Sementara itu, PT Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk nasional sebanyak 2 juta ton untuk mendukung upaya meningkatkan produksi padi. Adapun dari 2 juta ton, sekitar 1,1 juta ton sudah disebar ke sejumlah kabupaten untuk didistribusikan.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan, untuk pupuk subsidi yang volumenya sebanyak 4,7 juta ton dan sudah disetujui presiden, akan ditambah anggarannya supaya mencapai 7,5 juta ton.

"Dari 4,7 juta ton (pupuk bersubsidi) yang sudah disetujui itu tadi arahannya supaya diambil pada musim tanam pertama, sehingga nanti kalau itu habis akan disiapkan lagi anggaran untuk musim tanam kedua,” tutur Rahmad.

Dia pun berharap lancarnya distribusi pupuk akan membuat produksi beras semakin meningkat.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us