BNBR Akan Kuasai Reorganisasi demi Perbaiki Laporan Keuangan

- Pemegang saham BNBR setuju dengan rencana kuasi reorganisasi perseroan untuk memperbaiki laporan keuangan konsolidasian.
- Kuasi reorganisasi bertujuan menciptakan fresh start, memperbaiki struktur ekuitas, memudahkan pendanaan, memberikan dividen, dan meningkatkan minat investor.
Jakarta, IDN Times - Para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) yang digelar pada Jumat (21/6/2024) merestui rencana kuasi reorganisasi perseroan.
Direktur Keuangan BNBR Roy Hendrajanto M. Sakti mengatakan, kuasi reorganisasi dilakukan untuk memperbaiki kondisi laporan posisi keuangan konsolidasian perseroan.
"Agar dapat menunjukkan posisi keuangan yang lebih baik dan performa perseroan tanpa dibebani defisit masa lalu," kata dia dalam keterangannya, dikutip Sabtu (22/6/2024).
1. Lima tujuan kuasi reorganisasi

Roy merinci, terdapat lima tujuan dari kuasi reorganisasi yang akan dilaksanakan BNBR. Pertama, dengan aksi korporasi ini, perseroan dapat memulai awal yang baru (fresh start) dengan neraca keuangan yang menunjukkan saldo laba tanpa dibebani defisit masa lampau.
Kedua, memperbaiki struktur ekuitas perseroan dengan mengeliminasi akumulasi rugi (defisit) dengan menggunakan komponen ekuitas lain seperti agio saham, selisih transaksi dengan pihak non pengendali dan penurunan modal saham.
Ketiga, dengan kondisi neraca keuangan yang menunjukkan nilai sekarang tanpa dibebani defisit masa lalu, perseroan diharapkan akan lebih mudah memperoleh pendanaan jika diperlukan dalam rangka pengembangan usaha.
Keempat, dengan tidak adanya saldo defisit, maka akan dapat memberikan dampak positif bagi para pemegang saham karena BNBR dapat membagi dividen sesuai regulasi yang berlaku, termasuk Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT).
"Kelima, meningkatkan minat dan daya tarik investor untuk memiliki saham perseroan, sehingga diharapkan juga akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham perseroan," tutur Roy.
2. Kinerja keuangan BNBR membaik

Roy menuturkan, perseroan secara konsisten menunjukkan tren kinerja keuangan yang membaik dari tahun ke tahun. Ini terlihat dari peningkatan pendapatan sebesar 25,33 persen CAGR selama periode 2021 hingga 2023.
"Peningkatan pendapatan perseroan ini sebagian besar disebabkan perkembangan bisnis perseroan melalui entitas anak PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yang bergerak di bidang penjualan kendaraan listrik," ujar Roy.
Selain itu, PT Bakrie Metal Industries (BMI) dan entitas anak perseroan yang bergerak di bidang fabrikasi baja bergelombang, fabrikasi pipa baja dan konstruksi baja dan PT Bakrie Indo-Infrastructure (BIIN) yang bergerak di bidang pembangunan dan jasa infrastruktur termasuk infrastuktur telekomunikasi.
Roy menjelaskan, tren kkinerja positif ini juga bisa terlihat dari meningkatnya laba usaha perseroan selama tiga tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp20,69 miliar, Rp231,91 miliar dan Rp348,31 miliar, dengan rata-rata marjin laba usaha sebesar 5,51 persen.
Pada periode 2021 hingga 2023, perseroan memiliki laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk masing-masing sebesar Rp63,67 miliar pada 2021, Rp266,13 miliar pada 2022, dan Rp237,46 miliar pada 2023.
"Rata-rata tiga tahun atas laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp189,09 miliar," ucapnya.
Perseroan, kata dia, memiliki prospek yang baik, terbukti dengan adanya laba tahun berjalan yang positif dalam laporan keuangan konsolidasian tahunan yang diaudit selamatiga tahun berturut-turut, masing-masing sebesar Rp86,78 miliar pada 2021, Rp306,15 miliar pada 2022, dan Rp264,46 miliar pada 2023.
3. Neraca keuangan lebih ramping dan sehat

BNBR mencatat pendapatan bersih sebesar Rp3,75 triliun sepanjang 2023. Capaian ini secara year on year naik 3,66 persen dibanding periode sama 2022 sebesar Rp3,63 triliun. Perseroan juga memperoleh EBITDA positif sebesar Rp446 miliar, naik 23,2 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya Rp362 miliar.
"Raihan ini merupakan satu di antara hasil dari upaya perseroan untuk terus menerus melakukan penyegaran terhadap unit-unit usaha dengan fokus pada penguatan fondasi menuju bisnis berkelanjutan dan senantiasa meningkatkan daya saing," ujar Direktur Utama & CEO BNBR Anindya Novyan Bakrie.
Pendapatan bersih yang naik didukung dari kenaikan pendapatan PT Bakrie Metal Industries (BMI) Group sebesar Rp49,3 miliar dan PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) sebesar Rp102,3 miliar.
Roy menambahkan, postur neraca perseroan saat ini jauh lebih ramping dan sehat, terutama dengan penyelesaian kewajiban derivatif kepada salah satu kreditur sebesar 854,7 juta dolar AS atau setara Rp13,1 triliun.
Dengan penyelesaian utang tersebut, rasio debt to equity perseroan menjadi jauh lebih baik dan sehat dari Rp12,08 triliun atau 10,44x di tahun sebelumnya, menjadi Rp589,27 miliar atau 1,67x pada 2023.
“Dengan demikian, kondisi neraca perusahaan menjadi lebih ramping dan sehat sehingga diharapkan ke depan BNBR bisa melesat lebih cepat dari sebelumnya," kata Roy.