Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPS Catat Inflasi Juli 0,08 Persen, Ini Penyumbangnya

ilustrasi deflasi (freepik.com/starline)
ilustrasi deflasi (freepik.com/starline)
Intinya sih...
  • Komoditas makanan, minuman, dan tembakau penyumbang deflasi 0,08 persen
  • Biaya kuliah-perhiasan alami inflasi 0,06 persen
  • Cabai rawit dan bawang putih beri andil ke deflasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2025 mengalami deflasi sebesar 0,08 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/mtm).

Secara tahunan (year-on-year/yoy), inflasi tercatat 2,31 persen.

"Terjadi penurunan IHK dari 108,60 pada Juli 2025 jadi 108,51 pada Agustus 2025. Deflasi Agustus lebih dalam dibandingkan Agustus 2024 yang mengalami deflasi 0,03 persen,” kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers virtual, Senin (1/9/2025).

1. Komoditas dominan penyumbang deflasi

Ilustrasi Deflasi (IDN Times)
Ilustrasi Deflasi (IDN Times)

Penyumbang deflasi bulanan terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan deflasi 0,29 persen dan andil deflasi 0,08 persen.

"Komoditas dominan mendorong deflasi kelompok ini Tomat memberikan andil 0,10 persen. Kemudian cabai rawit dengan andildeflasi sebesar 0,07 persen," tergasnya.

Kemudian tarif angkutan udara dengan andil deflasi sebesar 0,03 persen kemudian bensin dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen, selain itu terdapat juga komoditas yang masih memberikan andil inflasi pada Agustus 2025 ini diantaranya adalah bawang merah dan beras

"Bawang merah andil inflasinya adalah sebesar 0,05 persen sedangkan untuk beras andil inflasinya adalah sebesar 0,03 persen berikutnya adalah inflasi bulan ke bulan," tegasnya.

2. Biaya kuliah-perhiasan alami inflasi 0,06 persen

ilustrasi kuliah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi kuliah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selanjurnya komponen inti komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dan komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,04 persen.

Rincian komoditas yang dominan memberikan andil inflasi untuk komponen inti ini adalah biaya kuliah atau akademi atau perguruan tinggi kemudian emas perhiasan dan juga biaya sekolah dasar.

Sementara itu untuk komponen harga diatur pemerintah yang mengalami deflasi sebesar 0,08 persen, komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 0,02 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi pada komponen harga diatur pemerintah ini adalah tarif angkutan udara dan bensin selanjutnya adalah komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,61 persen; komponen ini memberikan andil deflasi terbesar yakni sebesar 0,10 persen," tegasnya.

3. Cabai rawit dan bawang putih beri andil ke deflasi

ilustrasi cabai rawit (pixabay.com/Pixabay)
ilustrasi cabai rawit (pixabay.com/Pixabay)

Selanjutnya komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,61 persen, komponen ini memberikan andil deflasi terbesar yakni sebesar 0,10 persen.

"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah tomat, cabai rawit dan bawang putih," ucapnya.

Sementara itu, berdasarkan sebaran inflasi bulanan menurut wilayah ada 11 provinsi yang mengalami inflasi dan 27 provinsi lainnya mengalami deflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Sumatera Utara yaitu sebesar 1,37 persen sedangkan deflasi terdalam terjadi di Maluku Utara yaitu sebesar 1,90 persen," ungkapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Hal yang Harus Kamu Hindari dalam Memulai Usaha Baru

03 Sep 2025, 23:00 WIBBusiness