Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bulog Bakal Serap 1,4 Juta Ton Beras Petani Pakai HPP Baru

Fasilitas penyimpanan atau silo gabah milik Perum Bulog. (dok. Bulog)
Intinya sih...
  • Perum Bulog menargetkan penyerapan 1,4 juta ton beras untuk musim panen pertama di 2025.
  • Penyerapan dilakukan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru, yang harus memenuhi ketentuan kadar air sesuai Keputusan Bapanas Nomor 2 Tahun 2025.
  • Bulog juga menjalankan operasi pasar alias Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), dengan target penyaluran 160 ribu ton bulan ini.

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog menargetkan penyerapan 1,4 juta ton beras untuk musim panen pertama di 2025. Penyerapan dilakukan dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru.

Sekretaris Perusahaan Bulog, Arwakhudin Widiarso mengatakan angka itu berasal dari 70 persen target penyerapan 2 juta ton beras sepanjang 2025.

“Musim tanam pertama kita target sekitar 70 persen, kemudian di musim tanam gadu itu sisanya,” kata Arwakhudin di kantor pusat Bulog, Jumat (17/1/2025).

1. Penyerapan dengan HPP baru disesuaikan dengan ketentuan kadar air

Ilustrasi proses panen padi. (dok. Kementan)

Arwakhudin menyatakan, penyerapan dengan HPP baru harus menyesuaikan ketentuan kadar air seperti yang tertuang dalam Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 2 Tahun 2025.

Arwakhudin menegaskan, Bulog tidak ingin menyulitkan petani, namun Bulog hanya menjalankan regulasi.

“Harga HPP itu adalah harga dengan persyaratan. Tidak ada maksud Bulog untuk mempersulit pengadaan, pemasukan kepada Bulog. Tapi memang Bulog ketika memberi harga itu harus sesuai dengan fakta, sesuai kondisi real barang,” ucap Arwakhudin.

Adapun regulasinya, sebagai berikut:

  • Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg) dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen;
  • GKP di penggilingan sebesar Rp6.700 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen;
  • Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp8.000 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen;
  • GKG di gudang Bulog sebesar Rp8.200 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa maksimal 3 persen;
  • Beras di gudang Bulog sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen. 

2. GKP dengan kadar air di atas 25 persen tak bisa dibeli seharga Rp6.500

ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dengan regulasi tersebut, maka GKP dengan kadar air di atas 25 persen tak bisa dibeli dengan HPP Rp6.500 per kg.

“Jadi ketika kadar air misalnya contoh itu di atas 25 persen, maka itu tentu harganya bukan Rp6.500 lagi di gabah kering padat. Menyesuaikan sesuai dengan struktur harga rafaksi yang sudah ditetapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional,” ujar Arwakhudin.

3. Bulog salurkan 21 ribu ton beras sejak awal 2025

Gudang Bulog yang menyimpan cadangan beras pemerintah (CBP). (dok. Bulog)

Selain penyerapan, Bulog masih menjalankan operasi pasar alias Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sejak awal Januari 2025 sampai Kamis, (16/1/2025) kemarin, Bulog sudah menyalurkan 21 ribu ton, dari target 160 ribu ton bulan ini.

“SPHP, bantuan pangan itu membuat relaksasi gudang kita untuk pengadaannya,” kata Arwakhudin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us