Dampak Kematian Presiden Iran Dinilai Tak Signifikan ke Ekonomi Global

- Ekonom DBS menilai tewasnya Presiden Iran dalam kecelakaan helikopter tidak berdampak terhadap kebijakan Iran di Timur Tengah
- Kekhawatiran pelaku pasar terhadap perubahan keputusan atau tindakan negara tersebut akibat insiden tersebut
- Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyampaikan duka atas insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran dan Menteri Luar Negeri Iran
Jakarta, IDN Times - Ekonom DBS menilai kasus tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter pada Minggu (19/5/2024), tidak berdampak terhadap arah kebijakan Iran di Timur Tengah terkait ekonomi ke global maupun Indonesia.
"Saya pikir tragedi yang terjadi di Iran kemarin, itu lebih merupakan masalah internal Iran. Saya tidak melihat adanya dampak kebijakan Iran di Timur Tengah atau pada produksi minyak atau apa pun," kata Chief Economist Bank DBS, Taimur Baig di Jakarta Selasa (21/5/2024).
1. Muncul kekhawatiran dari pelaku pasar terkait perubahan keputusan

Kendati begitu, dia melihat adanya kekhawatiran dari para pelaku pasar yang memungkinkan terjadinya perubahan keputusan ataupun tindakan negara tersebut. Apalagi, negara Iran merupakan wilayah yang berada di Timur Tengah yang sedang bergejolak.
"Namun sekali lagi, saya pikir ini lebih merupakan masalah domestik yang harus diselesaikan oleh Iran. Karena pada akhirnya, presiden dianggap sebagai penerus pemimpin tertinggi. Jadi mereka harus memikirkan kembali masalah tersebut," katanya.
2. Kecelakaan terjadi jelang peringatan kunjungan Raisi ke RI

Sebelumnya, Kedutaan Besar Iran di Jakarta menyampaikan duka atas insiden kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi serta Menteri Luar Negeri Iran Hussein Amirabdollahian dan beberapa pejabat Iran lainnya pada Minggu (19/5/2024).
“Peristiwa menyedihkan ini terjadi di saat hanya tinggal dua hari lagi menjelang peringatan kunjungan Presiden Raisi Iran ke Indonesia yaitu pada tanggal 23-24 Mei 2023. Sebuah perjalanan yang dianggap sebagai titik bersejarah perkembangan lebih lanjut hubungan antara dua negara besar Islam Iran dan Indonesia,” sebut pernyataan Kedubes Iran di Jakarta, Rabu (22/5/2024).
Dalam kunjungan ini, telah ditandatangani 10 nota kesepahaman yang sebagian besar sedang dilaksanakan dan sebagian lagi sedang dalam tahap koordinasi.
3. Roda pemerintahan Iran bakal tetap kuat

Meskipun besarnya bencana yang menimpa bangsa dan pemerintahan Republik Islam Iran, akibat tewasnya presiden dan menlu, namun pemerintahan Iran dipastikan akan tetap buat.
“Kesyahidan presiden dan menteri luar negeri Republik Islam Iran tidak akan mengganggu roda pemerintahan, melainkan hal ini akan menjadi faktor pemersatu semua pihak dan arus internal untuk lebih memperkuat fondasi Republik Islam Iran,” lanjut pernyataan itu.