Ethiopia Berhasil Kurangi 80 Persen Utang Luar Negeri dalam 6 Tahun

- Ethiopia berhasil kurangi utang luar negeri menjadi Rp74,8 triliun dalam 6 tahun terakhir.
- Pendapatan Ethiopia mencapai Rp49 triliun dan inflasi berhasil diredam hingga 11,7 persen.
- Ethiopia diskusikan dengan China untuk menukarkan utang sebesar Rp89,4 triliun dengan yuan.
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed mengatakan, negaranya berhasil mengurangi utang luar negeri secara signifikan dalam 6 tahun terakhir. Langkah ini membawa ekonomi Ethiopia mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan semakin tangguh
Beberapa tahun terakhir, Ethiopia sudah melakukan sejumlah pembangunan proyek besar. Beberapa protek itu termasuk pembangunan Grand Ethiopian Renaissance Dam (GERD) dan Bandara Internasional Bishoftu yang diperkirakan akan selesai pada 2029.
1. Berhasil kurangi utang menjadi Rp74,8 triliun
Ahmed mengatakan, utang luar negeri Ethiopia berhasil dikurangi secara drastis dalam 6 tahun terakhir. Awalnya utang luar negeri Ethiopia mencapai 23 miliar dolar AS (Rp382 triliun) dan kini menjadi 4,5 miliar dolar AS (Rp74,8 triliun).
“Ekonomi Ethiopia terus tumbuh tanpa utang luar negeri. Kami sudah membangun sebuah sistem yang membuat Ethiopia berada di dalam kapasitasnya sendiri,” ungkap Ahmed, dikutip dari Business Insider Africa.
Keberhasilan ini didorong oleh Program Reformasi Ekonomi Dalam Negeri yang diluncurkan pada 2019. Ahmed menyebut, reformasi ini ditujukan untuk memperbaiki ketidakseimbangan makroekonomi.
2. Ethiopia berhasil menstabilkan inflasi dan tingkatkan pendapatan

Pada saat yang sama, Ahmed mengatakan bahwa pendapatan Ethiopia mencapai 2,95 miliar dolar AS (Rp49 triliun). Pendapatan ini diprediksi akan melonjak hingga menyentuh 17,3 miliar dolar AS (Rp287,6 triliun).
Ethiopia sudah mengalokasikan sebesar 7,6 miliar dolar AS (Rp126,3 triliun) untuk memberikan subsidi demi menstabilkan inflasi. Saat ini, inflasi Ethiopia berhasil diredam dan mencapai angka terendah sebesar 11,7 persen.
Alokasi anggaran ini mayoritas dikeluarkan untuk bahan bakar minyak (BBM), pupuk, dan gaji pegawai negeri. Selain itu, terdapat pengeluaran untuk program sosial, seperti makan di sekolah.
3. Ethiopia diskusikan dengan China untuk menekan utang dengan pertukaran mata uang

Ethiopia dan China sudah berdiskusi mengenai proposal untuk menukarkan sebesar 5,38 miliar dolar AS (Rp89,4 triliun) utang Ethiopia dengan yuan. Selain untuk mengurangi biaya finansial, langkah untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
Gubernur Bank Sentral Ethiopia, Eyob Tekalign mengatakan, diskusi ini berlangsung bulan lalu di Beijing. Ethiopia sempat gagal membayar pada 2023 dan bernegosiasi kembali untuk merestrukturisasi utang yang mencapai 15 miliar dolar AS (Rp249 triliun).

















